Yesus Kristus, Pusat Segala Ciptaan dan Pemulihan Langit Baru dan Bumi Baru

 Contoh Khotbah:

YESUS KRISTUS, PUSAT SEGALA CIPTAAN DAN PEMULIHAN LANGIT BARU DAN BUMI BARU


Berikut adalah penjelasan naratif visual dari gambar sistem tata surya baru yang disusun secara simbolik dan rohani, sangat cocok digunakan sebagai bahan khotbah atau pengajaran iman:

Judul Khotbah: "Yesus Kristus, Pusat Segala Ciptaan dan Pemulihan Langit Baru dan Bumi Baru"

1. Yesus Kristus di Pusat Tata Surya Baru
Di tengah-tengah sistem tata surya yang baru, Yesus Kristus berdiri sebagai Terang Ilahi. Cahaya-Nya menyinari seluruh alam semesta. Tubuh-Nya bersinar kemuliaan dengan simbol Alfa dan Omega di dada-Nya — ini adalah lambang bahwa Dia adalah Awal dan Akhir dari segala ciptaan (Wahyu 22:13).

2. Bumi Baru di Urutan ke-4
Bumi Baru ditampilkan jelas dan bercahaya, berada pada urutan keempat dari pusat ilahi ini, sebagai pengganti posisi bumi dalam sistem tata surya lama. Planet ini dikelilingi oleh cincin Alfa-Omega, melambangkan mahkota kemuliaan yang diberikan kepada umat manusia yang ditebus. Cincin ini juga menyimbolkan kehadiran Roh Kudus yang melingkupi bumi yang telah diperbarui.

3. Tata Surya Baru sebagai Simbol Pemulihan
Lingkaran planet-planet mengelilingi pusat ilahi bukan sekadar orbit, melainkan lingkaran penyembahan. Tata surya baru ini adalah simbol pemulihan ciptaan, di mana setiap elemen—planet, cahaya, dan bahkan waktu—berpusat dan tertata di dalam Kristus. Seperti Kolose 1:16-17 berkata, "Segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia... dan di dalam Dia segala sesuatu ada."

4. Kemuliaan dan Tatanan Baru
Warna keemasan dan cahaya surgawi menunjukkan bahwa segala sesuatu kini tidak lagi berada dalam kefanaan, melainkan dalam kekekalan. Ini adalah penggenapan nubuat dari Wahyu 21:1-5, tentang langit baru dan bumi baru, di mana tidak ada lagi air mata, maut, atau penderitaan, sebab Kristus sendiri diam bersama umat-Nya di dalam kota Tuhan yaitu kota Yerusalem baru yang turun dari sorga.

5. Yesus Kristus, Raja di atas segala Raja
Dengan tangan terbuka, Yesus menyambut dan mengatur orbit tatanan surgawi yang baru. Ia adalah Raja Damai, baik di surga maupun di bumi yang baru. Penebus yang telah menang. Tidak ada lagi kekacauan gravitasi dosa, semuanya sempurna—segala hal kini tertata secara ilahi di bawah pemerintahan kasih-Nya.

Penutup Khotbah:
Mari kita hidup dalam terang kemuliaan-Nya sekarang juga, sebagai anak-anak terang yang sedang menantikan pemulihan segala sesuatu. Kita adalah warga dari bumi baru itu. Kita adalah mahluk atau agen surga yang menjalankan misi surgawi di bumi. Orang-orang kudus, anak-anak Tuhan punya tanggung jawab besar dalam mewujudkan Langit Baru Bumi Baru melalui penggenapan selesainya Amanat Agung Yesus Kristus. Biarlah hidup kita hari ini mencerminkan bahwa kita telah berada dalam orbit kasih dan kekudusan Kristus. Amin.



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Visualisasi Bait Suci (Bait Allah) Ke-3 Dan Mesianik Di Jerusalem

Image
  VISUALISASI BAIT SUCI (BAIT ALLAH) KE-3 DAN MESIANIK DI JERUSALEM Dari sejak dihancurkan Bait Suci ke-2 oleh Titus Jenderal Romawi di tahun 70 M, kini sudah hampir 2000 tahun belum dilakukan pembangunan bait suci (bait Allah) ke-3 di Yerusalem, mengapa ini? Pertanyaan ini sangat penting dan berkaitan erat dengan sejarah, teologi, dan geostrategi yang kompleks. Berikut adalah alasan utama mengapa pembangunan Bait Suci Ketiga di Yerusalem belum juga dilakukan hingga hari ini, sejak kehancurannya oleh Jenderal Titus pada tahun 70 M: 1. Lokasi yang Sensitif: Bukit Bait Suci (Temple Mount) Bait Suci dahulu berdiri di Bukit Moria atau Temple Mount . Saat ini, lokasi tersebut ditempati oleh Dome of the Rock (Kubah Batu) dan Masjid Al-Aqsa , dua situs suci umat Islam. Jika pembangunan Bait Suci dilakukan di sana, hal itu berpotensi menimbulkan konflik internasional yang besar , karena dianggap sebagai pelanggaran terhadap situs suci umat Islam. 2. Masalah Politik dan Geopolitik ...
Read more

MEMBANGUN RUMAH BERSIFAT ROHANI DI LAHAN SEMPIT

Image
MEMBANGUN RUMAH BERSIFAT ROHANI DI LAHAN SEMPIT (Oleh: SR.Oleh: SR. Pakpahan, SST)  Bila memiliki lahan sempit memanjang berukuran 12x20 M2 dan ingin membuat rumah di atasnya? Biasanya rumah dengan lahan sempit ini bisa digunakan untuk tiga kamar tidur berukuran kecil, dua ruang kamar mandi/WC. Jika memiliki lahan sempit yang memanjang berukuran 10x20 M2, Anda harus mendesainnya bagus dengan bersifat rohani dan dengan biaya bahan bangunan yang hemat, bila perlu sehemat-hemafnya, untuk itu yang penting dalam membangun pakai akal budi dan belajar dari pengalaman para desainer, arsitek, ahli rancang bangun, dan para kepala tukanv berpengalaman, sehingga nantinya setiap ruangan rumah dapat diisi dengan furnitur atau perabot rumah tangga yang multi fungsi.  Namun tak jarang juga yang berpikir rumah dengan lahan memanjang berukuran 12x20 M2 sangat tidak nyaman dihuni bila rumah tersebut bersifat duniawi atau tidak memiliki nuansa rohani, sebab rumah yang bersifat rohani bermanfaat u...
Read more

Semangat Roh Kenabian Elia Mengkristalisasi Pada Dua Saksi Terakhir

Image
SEMANGAT ROH KENABIAN ELIA MENGKRISTALISASI PADA DUA SAKSI TERAKHIR Kita sudah mempelajari tentang bagian bagian Kenah Suci Musa, lihat di sini, Kandil Emas dan Meja Roti Sajian Pada Kemah Suci , dan tentang udara yang mengalir di umpan suci, lihat di sini:  Air yang Mengalir dari Bawah Pintu Bait Suci Dalam sejarah penyataan ilahi, Nabi Elia menonjol sebagai sosok yang penuh kekuatan dan keberanian dalam menghadapi penyembahan berhala dan ketidaksetiaan umat Israel. Semangat kenabian Elia ini tidak hanya terbatas pada zamannya, tetapi juga melampaui waktu, mengkristalisasi dalam pelayanan dua saksi terakhir yang disebutkan dalam kitab Wahyu.  1 . Semangat Kenabian Elia dalam Sejarah Elia dikenal sebagai nabi yang menentang penyembahan Baal dan transformasi pertobatan kepada bangsa Israel. Kisahnya yang terkenal termasuk konfrontasi dengan nabi-nabi Baal di Gunung Karmel dan membawanya ke surga dalam kereta api berapi. Semangat kenabian Elia kemudian diteruskan kepa...
Read more