Seorang Orang Kudus Si Penunggang Kuda Putih, Maju Untuk Merebut Kemenangan

 SEORANG ORANG KUDUS SI PENUNGGANG KUDA PUTIH, MAJU UNTUK MEREBUT KEMENANGAN


Penciptaan langit dan bumi di alam semesta jagad raya ini adalah oleh Tuhan Allah, IA menciptakan langit terlebih dulu baru kemudian menciptakan bumi, Ia menciptakan segala sesuatunya di mulai dari bawah lalu menuju ke atas, menciptakan tempat di langit dan di bumi, lalu menciptakan isi yang menempati tempat yang telah tercipta tersebut, semuanya tercipta dalam 6 hari kerja bumi (HKB), lalu pada hari ke-7 Tuhan Allah berhenti dari bekerja. Lalu apakah malaikat diciptakan oleh Allah, jika malaikat diciptakan olehNya, itu diciptakan pada hari ke berapa?.

Malaikat tercipta dengan sendirinya, secara otomatis malaikat tercipya oleh Allah melalui adanya perbuatan kudus, benar, dan amal saleh yang manusia lakukan untuk kemuliaan Allah di muka bumi, inilah kehidupan balas cipta yaitu kehidupan malak-malak surgawi di bumi dari manusia untuk Allah yang telah menciptakan dan menyediakan segala sesuatunya bagi manusia dalam menjalani hidupnya di muka bumi. Arah balas cipta ini adalah dari atas menuju ke bawah.

Balas cipta ini membuat manusia seolah oleh memunculkan malak-malak sorgawi dalam kehidupan semua mahluk di muka bumi. Jika maanusia jahat maka tidak ada malaikat penolongnya, sedangkan manusia baik memiliki malaikat penolong yang sangat kuat melindunginya.

Tuhan membuat malaikat malaikatNya seperti badai dan nyala api

Ibrani 1:7

Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api." 

Allah adalah Tuhannya orang orang hidup, bukan Tuhannya orang orang mati., tetapi adalah Tuhannya orang orang kudus, anak-anak Tuhan yang telah dibangkitkan sama seperti Yesus Kristus yang telah bangkit hidup kembali dari antara orang mati, mereka adalah orang orang yang dikatakan mati tapi sebenar benarnya adalah hidup yang sebenarnya di muka bumi, kelak Paus yang terakhir pun yang akan berembel embel nama Petrus itu juga akan dikatakan orang mati tapi sebenar benarnya adalah hidup yang sebenarnya dalam kerajaan Kristus.

Lukas 20:35-36 (TB)  tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan.

Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan.

Tentang mereka orang orang kudus, baik keturunan Israel lahiriah maupun Israel rohani memiliki malaikat pelindung yang senantiasa berjalan di depan mereka

Keluaran 23:20-22 (TB)  "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan.

Jagalah dirimu di hadapannya dan dengarkanlah perkataannya, janganlah engkau mendurhaka kepadanya, sebab pelanggaranmu tidak akan diampuninya, sebab nama-Ku ada di dalam dia.

Tetapi jika engkau sungguh-sungguh mendengarkan perkataannya, dan melakukan segala yang Kufirmankan, maka Aku akan memusuhi musuhmu, dan melawan lawanmu.

Dan bagi mereka juga di beri Roh Kudus penolong Ilahi yang senantiasa memberi kuasa dan menjadikan mereka berani untuk bersaksi memberitakan injil tentang Yesus Kristus yang telah menang dan bangkit hidup kembali dari antara orang mati. Dan Roh Kudus juga akan memberi pengertian akan ajaran yang benar tentang segala sesuatu

Kisah Para Rasul 1:8

Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Siapa pun orang yang berani melawan, mendukakan hati Roh Kudus, dan menghujat Roh kudus, maka tidak ada pengampunan baginya karena penghujatan terhadap Roh Kudus adalah dosa yang kekal.

Matius 12:32

Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun tidak.

Markus 3:29

Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal."

Lukas 12:10

Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni.

Dan setiap orang non kudus adalah telah berdosa menambahi dosa keturunan (warisan dari Adam) dan dosa lain yang telah ia perbuat dalam dirinya, jadi betapa besarnya dosa orang itu, dosa orang tersebut yaitu tidak percaya kepada Yesus Kristus yang telah diutus Allah Bapa datang ke dunia sebagai juru selamat dan Tuhan yang menyelamatkan seluruh umat manusia dan dunia. 

"Tidak percaya kepada Yesus Kristus berarti telah berdosa". Pernyataan ini menyentuh inti dari teologi keselamatan dalam iman Kristen, terutama berdasarkan ajaran Perjanjian Baru. Dalam pandangan Kristen, khususnya yang Injili dan berdasarkan Kitab Suci, alasan mengapa orang non kudus atau bukan Kristen dikatakan telah berdosa karena tidak percaya kepada Yesus Kristus, adalah sebagai berikut:


1. Yesus adalah Satu-satunya Jalan Keselamatan

Yesus sendiri berkata:

"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
(Yohanes 14:6)

Pernyataan ini sangat eksklusif. Artinya, tidak ada keselamatan di luar Kristus, dan siapa pun yang menolak atau tidak percaya kepada-Nya, secara rohani tetap dalam keadaan terpisah dari Allah — yang disebut sebagai keadaan berdosa.


2. Dosa Utama Manusia: Tidak Percaya kepada Yesus

Yesus menjelaskan bahwa dosa terbesar adalah ketidakpercayaan kepada-Nya, bukan sekadar perbuatan jahat:

"Dan apabila Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku."
(Yohanes 16:8-9)

Jadi, orang bisa saja terlihat baik secara moral, tetapi jika ia menolak percaya kepada Yesus, maka ia tetap dianggap berdosa di hadapan Allah, karena iman kepada Yesus adalah dasar keselamatan.


3. Semua Manusia Sudah Berdosa

"Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah."
(Roma 3:23)

Tanpa Yesus, tidak ada seorang pun yang cukup benar di hadapan Allah. Dosa keturunan (warisan dari Adam) dan dosa pribadi menumpuk dalam hidup manusia. Maka dari itu, satu-satunya jalan agar manusia bisa dibenarkan adalah dengan menerima anugerah keselamatan melalui iman kepada Kristus.


4. Penolakan terhadap Yesus adalah Penolakan terhadap Allah

Yesus adalah utusan Allah Bapa. Maka menolak Yesus berarti menolak Allah:

"Barangsiapa membenci Aku, ia membenci juga Bapa-Ku."
(Yohanes 15:23)


5. Hanya dengan Darah Yesus Dosa Dihapus

"Dan di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya."
(Efesus 1:7)

Dosa hanya bisa dihapus oleh darah Kristus. Tanpa percaya kepada-Nya, maka dosa seseorang tidak bisa diampuni, sebaik atau serajin apa pun dia beragama.


Kesimpulan:

Orang non-kudus (bukan Kristen) dikatakan telah berdosa karena tidak percaya kepada Yesus Kristus, karena:

  • Iman kepada Yesus adalah satu-satunya jalan kepada Allah;
  • Menolak Yesus berarti tetap hidup dalam dosa;
  • Tanpa Yesus, tidak ada penebusan dosa;
  • Penolakan terhadap Yesus adalah penolakan terhadap Bapa.

Sebelum 7 sangkakala dibunyikan, atau sebelum "penutupan masa bersaksi" pada dua saksi terakhir, maka masih ada waktu bagi orang kudus untuk memberitakan kebenaran terang Injil tentang Yesus Kristus yang telah bangkit dari antra orang mati, dan IA hidup kembali untuk selama lamanya, jadi mari bersedia menunggangi kuda putih untuk maju dan merebut kemenangan, memenangkan banyak jiwa bagi Yesus Kristus Tuhan, 


Semangat dan beritakan kabar baik injil kepada orang-orang non-kristen dengan kasih dan hikmat, bagaimana caranya? Lihat ada di sini: Cara memberitakan kabar baik injil kepada orang-orang non-kristen dengan kasih dan hikmat, 

Bila melangkah maju berjalan jarak dekat, maka berjalanlah sendiri dengan menunggangi kuda putih untuk maju dan merebut kemenangan. Bila melangkah maju berjalan menempuh jarak yang sangat jauh, maka berjalanlah bersama secara konvoi menunggangi kuda putih untuk maju bersama dan merebut banyak kemenangan.

Dari nats kitab Wahyu 6: 1-2 yang berbunyi:
Wahyu 6:1-2 (TB)  Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!"
Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan. 

Kuda adalah simbol untuk kendaraan perang, atau untuk pekerja ulet. Kuda putih adalah simbol untuk kendaraan perang yang benar, atau untuk pekerja ulet yang murni bersih tanpa ada belang-belang. Orang yang menunggangj kuda putih ini adalah  orang kudus yang berkendara (orang kudus yang bukan berjalan ditempat), menyimbolkan orang kudus warga kenegaraan sorgawi yang menyerukan pettobatan dan menjadikan semua bangsa murid Yesus Kristus, yang memiliki semangat dan ketulusan untuk melayani Tuhan dan melayani sesama di zaman kasih karunia atau zaman rahasia ini atau sebelum memasuki zaman antikristus. melayani demi untuk kemuliaan bagi nama Tuhan, dan kemenangan yang diperoleh diberikan buktinya (perpuluhan)/ hanya untuk Yesus Kristus Tuhan Sang penunggang kuda putih dari sorga 


Ini momen waktu di awal, masih banyak pekerjaan pelayanan yang harus diselesaikan sebelum kedatangan Yesus Kristus dalam menunggangi kuda putih sorgawi, ada banyak tuaian tapi pekerja sedikit, lebih baik pekerja sedikit tapi berkualitas, bila dibandingkan dengan pekerja yang banyak tapi tak berkualitas. Bila momen waktu sudah di akhir maka Yesus Kristus pasti akan datang dari sorga dengan menunggangi kuda putih juga, jadi ada bagian yang harus orang-orang kudus kerjakan, dan ada bagian yang harus Tuhan Yesus Kristus lakukan, sebab Yesus Kristus akan tampil dan selalu menampilkan diriNya pada waktu terakhir (bukan di awal atau di pertengahan durasi waktu). Yesus Kristus yang tampil menunggangi kuda putih sorgawi menunjukkan diriNya adalah Sang Meaias sejati yang asli datangNya dari sorga, IA maju untuk merebut kemenangan juga, IA yang menunggangi kuda putih sorgawi bernama "Yang Setia dan Yang Benar", IA datang untuk menghakimi dunia, dan berperang dengan adil di bumi.
Bila Anda orang kudus sebagai penunggang kuda putih, datang untuk melayani,  lalu apa sebutan nama Anda untuk itu, apakah "Yang benar karena pengikut Kristus", ataukah "Yang benar karena murid Kristus", atau yang lain, itu bisa-bisa saja sebab di luar sana masih banyak jiwa jiwa yang membutuhkan pertolongan untuk diselamatkan, terlebih lagi mereka yang berada di kawasan perang yang membutuhkan perdamaian, atau mereka yang berada di kawasan rawan bencana alam yang membutuhkan kemanan dan kenyamanan hidup, atau di kawasan lainnya yang lagi kacau balau dengan kekerasan. Jika Anda bersedia sebagai sukarelawan untuk diutus, tentunya Anda harus "menunggangi kuda putih" dan mendatangi Paus Fransiskus di saat beliau menyampaikan pesan Paskah-nya 20 April 2025, lalu katakan bahwa Anda bersedia melayani dan akan melaksanakan pekerjaan kemanusiaan di Timur Tengah atau di kawasan belahan dunia lainnya sesuai apa pesan Paskah Paus Fransiskus tersebut, di sini: Pesan Paskah 20 April 2025 Oleh Paus Fransiskus

Karena kesehatan beliau (Paus Fransiskus) melemah saat itu, dan Anda orang kudus yang memiliki karunia menyembuhkan penyakit, layaknya seorang tabib supranatural seperti mendapat warisan tabib dari Yesus Kristus yang melebihi pengobatan medis para dokter modern, tidak ada salahnya Anda mengajukan diri untuk mencoba bermurah hati menyembuhkan penyakit beliau. Namun Sang Waktu telah menutup usia beliau 88 tahun, ada misteri ilahi dibalik "kepergian" beliau untuk selamanya berada di sorga. Mengapa tidak? sebab Paus yang menjabat sebelum beliau di tahun 2013 telah mengundurkan diri dari jabatan Paus, betapa sengsaranya hidup dalam menghadapi masa masa zaman antikristus sehingga Paus ini mengundurkan diri, lalu digantikan oleh Paus Fransiskus yang mulai menjabat dari tahun 2013 hingga 2025 ini.

Dan misteri ilahi akan "kepergian" Paus Fransiskus ini sehari setelah hari Paskah 20 April 2025 seakan akan memberi isyarat atau peringatan dini bagi dunia untuk mengantisipasi ramalan kejadian 77 hari ke depan dari hari Paskah 2025 yang bakal terjadi suatu bencana alam dan tsunami besar di tanggal 5 Juli 2025. Apakah ramalan ini benar atau tidak, mari kita tunggu tanggal mainnya dan lihat apa sebenarnya yang ada terjadi.

Jika ramalan ini benar, maka orang-orang kudus harus bersiap siap "menunggangi kuda putih" lagi untuk memberi pertolongan kemanusiaan. Jika ramalan ini tidak benar, maka siapa dan apakah yang disalahkan? (bukan saya ya).

Orang-orang Kristen khususnya umat katolik tentunya semua pro menyuarakan turut berduka cita atas meninggalnya Paus Fransiskus, pada mereka melekat ungkapan "banyak anggota tapi satu tubuh, tubuh Kristus, bila yang satu sakit maka yang lain turut berduka". Sedangkan orang-orang non kristen tentunya ada yang pro dan kontra atas meninggalnya Paus Fransiskus ini, bagi yang pro maka mereka layak mendapat salam perdamaian dan kasih, bagi yang kontra maka mendapat salam perdamaian mengawali kebersamaan, tidak mau damai maka jadi perlawanan.

Kalimat yang menyatakan: orang orang non kristen "Tidak percaya kepada Yeaus Kristus berarti telah berdosa", ini dapat ditilik dari beberapa konteks:

  1. Pengutus dan utusan (Allah yang mengutus Yesus) datang ke dunia.
  2. Pemulihan ciptaan (karena manusia cipttaan yang terakhir dan paling mulia itu telah berdosa maka harus dipulihkan oleh Tuhan Yesus Kristus)
  3. Keimaman (hanya orang orang kudus yang dapat mengakses ke ruang maha kudus, sedangkan orang biasa tidak dapat mengaksesnya karena akan mati ia).
  4. Hazard moral dalam rohani (atau kejahatan moral) misalnya adanya ungkapan "cinta uang adalah akar dari segala kejahatan, 1 Timotius 6: 10
  5. Konteks lainnya yang relevan.

Ini sangat mendalam dan menyentuh inti dari Injil Yesus Kristus — bukan hanya soal doktrin, tetapi tentang rencana keselamatan Allah bagi manusia secara utuh. Mari kita telaah satu per satu konteks yang  disebutkan untuk memperjelas mengapa tidak percaya kepada Yesus Kristus adalah dosa, bukan karena Allah ingin menghukum, tapi karena menolak satu-satunya jalan keselamatan yang IA sediakan dengan kasih dan keadilan-Nya.


1. Konteks Pengutus dan Utusan

Yohanes 3:16-18 (TB)  Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.

Biasanya utusan membawa sebuah pesan dari pengutusnya, dan pesan ini adalah suatu perintah yang begitu sangat halus (tidak dalam perintah keras) yang harus disampaikan kepada penerima.

Yesus adalah utusan langsung dari Allah Bapa, bukan sekadar guru atau nabi. Penolakan terhadap Yesus berarti penolakan terhadap Allah sendiri yang mengutus-Nya. Ini bukan hanya penolakan informasi, tapi penolakan relasi, otoritas, dan kasih karunia Allah.


2. Konteks Pemulihan Ciptaan

"Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah..."
(Roma 3:23)

"Sebab sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus."
(1 Korintus 15:22)

Manusia adalah ciptaan paling mulia, namun jatuh dalam dosa (Kej. 3). Penebusan hanya dapat dilakukan oleh Manusia Ilahi yang sempurna — yaitu Yesus Kristus. Menolak Yesus berarti menolak pemulihan ciptaan, dan tetap tinggal dalam keadaan jatuh dalam dosa.


3. Konteks Keimaman

"Hanya Imam Besar yang dapat masuk ke ruang Maha Kudus, itu pun hanya sekali setahun..."
(Ibrani 9:7)

"Kristus telah datang sebagai Imam Besar... bukan dengan darah domba jantan, tetapi dengan darah-Nya sendiri..."
(Ibrani 9:11-12)

Yesus adalah Imam Besar Agung yang membuka jalan bagi kita ke hadirat Allah. Tanpa percaya kepada-Nya, tidak ada akses kepada Allah — karena tidak ada jalan lain ke ruang Maha Kudus selain melalui darah Kristus.


4. Konteks Hazard Moral Rohani

"Cinta akan uang adalah akar dari segala kejahatan..."

1 Timotius 6:10  Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

Dosa bukan hanya soal tindakan buruk, tapi juga orientasi hati. Dunia penuh dengan godaan moral yang menarik hati manusia menjauh dari Allah. Yesus datang bukan hanya untuk menyelamatkan dari hukuman dosa, tetapi juga dari kuasa dosa. Tidak percaya kepada-Nya berarti menolak jalan keluar dari kerusakan moral dan tetap hidup dalam perbudakan duniawi.


5. Konteks Tambahan yang Relevan

a. Kebenaran Universal Injil

"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
(Yohanes 14:6)

Pernyataan Yesus bersifat eksklusif dan universal. Tidak ada jalan lain — menolak Dia berarti berada di luar keselamatan, dan itu sendiri adalah bentuk pemberontakan dan dosa.

b. Kesaksian Roh Kudus

"Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman. Akan dosa, karena mereka tidak percaya kepada-Ku."
(Yohanes 16:8-9)

Yesus sendiri menegaskan bahwa dosa terbesar adalah ketidakpercayaan kepada-Nya. Roh Kudus diberikan untuk menyadarkan dunia tentang ini. Penolakan terhadap Yesus = penolakan terhadap Roh Kudus = dosa.


Kesimpulan

Jadi, tidak percaya kepada Yesus Kristus adalah dosa, karena:

  1. Menolak kasih karunia dari Allah yang mengutus Yesus.
  2. Menolak pemulihan ciptaan dan pembebasan dari kuasa dosa.
  3. Menolak Imam Besar yang membuka akses kepada Allah.
  4. Menolak jalan keluar dari moral hazard rohani.
  5. Menolak satu-satunya jalan keselamatan.

Namun Injil adalah kabar baik — karena meski semua manusia berdosa, Allah menyediakan jalan melalui Yesus agar setiap orang, termasuk non-Kristen, bisa diselamatkan jika mereka percaya.

Dan Anugrah terbesar dari Allah adalah pengampunan akan dosa, ini akan diterima oleh orang yang percaya kepada Yesus Kristus Sang Penebus manusia berdosa. Orang yang mengaku dosanya di bawah kaki salib Yesus, akan mendapat pengampunan dosa oleh darahNya yang tercurah dari pengurbanan tubuh Kristus di atas kayu salib. Orang yang tadinya berdosa, kini tertukar, Yesus menangung dosa membuat orang itu kembali suci.


Seorang kudus penunggang kuda putih pada akhir zaman ini tidak ubahnya adalah berpola sama seperti Yohanes Pembaptis yang datang mendahului dan untuk membuka jalan bagi kedatangan Yesus Kristus di dunia, sehingga Yesus dapat kemudahan dan keberhasilan dalam pelayananNya selama kurang lebih 3/1/2 tahun. Membuka tali kasutNya pun, Yohanes tidak layak melakukan itu.

Yohanes adalah suara nyaring yang berseru di padang gurun yang menyeru-nyerukan pertobatan dan pengampunan dosa bagi semua umat manusia. Demikian halnya orang kudus si penunggang kuda putih adalah auara orang kudus yang berseru di akhir zaman yang menyeru-nyerukan pertobatan dan pengampunan dosa bagi umat manusia khususnya para pengikut Kristus baik bangsa Yahudi rohani maupun Yahudi rohani. Melepas mahkotaNya pun, orang kudus si penunggang kuda putih tidak layak melakukan itu. Orang kudus si penunggang kuda putih ini yang datang mendahului dan untuk membuka jalan bagi kedatangan Yesus Kristus kali kedua ke bumi, sehingga Yesus dapat kemudahan dan keberhasilan membinasakan antikristus dan nabi palsunya beserta antek anteknya, dan juga menjemput gerejaNya sang mempelai wanita sorgawi untuk memasuki kerajaan Milenium yaitu kerajaan 1000 tahun damai.

Tidak mesti orang penting atau orang heba dan kaya yang dapat mengambil bagian sebagai penunggang kuda putih ini, siapa pun orangnya orang kudus bisa saja sebagai orang yang menunggangi kuda putih yang datang untuk maju dan merebut kemenangan, asalkan ia pengikut setia Kristus yang memiliki iman sejati dan dapat bersaksi dengan suara lantang dan melayani dengan kasih, penuh kerendahan hati di bawah panji-panji perdamaian umat manusia, datang bukan untuk dilayani, tapi untuk melayani, tidak ketinggalan juga ia harus pandai menilai zaman untuk memutuskan sendiri apa yang benar dalam mengupayakan perdamaian dan kasih demi pelunasan hutang-hutang kehidupan umat, ini sesuai dengan nats kitab Lukas 12:57.

Lukas 12:57 (TB)  Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar?

Orang kudus si penunggang kuda putih harus mampu mengambil kepitusan yang benar, ini selaras mengikuti kepemimpinan berprinsip 4 Kasih dan 4 Si (formula 44 kepemimpinan spirituil) di URL Link di sini: PEMIMPIN YANG MENGASIHI (4 Kasih) DAN MEMBERI HASIL NYATA (4 Si)


Demikian, ... Semoga bwrmanfaat.



Comments

Popular posts from this blog

Visualisasi Bait Suci (Bait Allah) Ke-3 Dan Mesianik Di Jerusalem

MEMBANGUN RUMAH BERSIFAT ROHANI DI LAHAN SEMPIT

Semangat Roh Kenabian Elia Mengkristalisasi Pada Dua Saksi Terakhir