Cara Memberitakan Kabar Baik Injil Kepada Orang-orang Non-kristen Dengan Kasih Dan Berhikmat
CARA MEMBERITAKAN KABAR BAIK INJIL KEPADA ORANG-ORANG NON-KRISTEN DENGAN KASIH DAN HIKMAT
Memberitakan Kabar Baik Injil merupakan hal yang luar biasa dalam semangat Amanat Agung Yesus Kristus. Memberitakan Injil kepada orang-orang non-Kristen dengan kasih dan hikmat adalah inti dari misi kita sebagai pengikut Kristus. Berikut ini adalah prinsip-prinsip rohani dan praktis yang Alkitabiah dalam memberitakan kabar baik (Injil) dengan kasih dan hikmat:
1. Dasarnya: Kasih Kristus, Bukan Penghakiman
Yesus sendiri mengasihi orang berdosa, bahkan makan bersama mereka. Kita dipanggil bukan untuk menghakimi, tapi untuk menyatakan kasih Allah:
"Sebab begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal..."
(Yohanes 3:16)
"Karena Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia."
(Yohanes 3:17)
Kasih adalah pintu masuk Injil. Tanpa kasih, penginjilan hanya jadi debat, bukan pelayanan.
2. Dipimpin oleh Roh Kudus
Pemberitaan Injil harus diurapi dan dituntun Roh Kudus:
"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku..."
(Kisah Para Rasul 1:8)
Jangan andalkan logika atau kata-kata pintar, tapi berdoalah terlebih dahulu dan biarlah Roh Kudus memberi hikmat dan waktu yang tepat untuk berbicara.
3. Gunakan Pendekatan Relasional
Yesus tidak pernah memaksa. Dia membangun relasi dan menyentuh hati manusia secara personal.
- Dengarkan mereka.
- Tunjukkan ketulusan dan kepedulian.
- Jangan langsung mengkhotbahi, tapi masuk ke dunia mereka dan kenali latar belakangnya.
4. Sampaikan Kebenaran dengan Lemah Lembut
"Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberikan jawaban kepada setiap orang."
(Kolose 4:6)
"Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungjawaban kepada tiap-tiap orang..."
(1 Petrus 3:15)
Berbicaralah dengan hormat. Jangan menyerang keyakinan mereka, tapi tunjukkan siapa Yesus itu melalui kasih dan kebenaran-Nya.
5. Tunjukkan Kuasa dan Kehidupan Baru dalam Kristus
Kesaksian hidupmu adalah kitab terbuka yang dibaca orang. Injil yang hidup terlihat dari:
- Karakter yang diubahkan
- Buah Roh: kasih, sukacita, damai, kesabaran, dst. (Galatia 5:22-23)
- Cara hidup yang mencerminkan Kristus
Orang tertarik kepada Yesus bukan karena debat, tapi karena melihat kuasa-Nya nyata dalam hidup kita.
6. Tawarkan Pengharapan, Bukan Rasa Takut
Beritakan bahwa Yesus bukan hanya menyelamatkan dari neraka, tapi memberikan hidup yang penuh makna, damai, dan pengharapan kekal.
7. Berdoa dan Menabur dengan Kesetiaan
"Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan."
(1 Korintus 3:6)
Ingat: tugas kita menabur dan menyiram dengan setia, tapi hanya Roh Kudus yang bisa mengubah hati.
Contoh Praktis:
-
Saat ngobrol dengan teman non-Kristen, tanyakan:
“Apa kamu pernah mendengar tentang Yesus dari sudut pandang yang pribadi?” -
Berbagi kesaksian singkat:
“Saya dulunya takut dan hampa, tapi saat saya mengenal Yesus secara pribadi, hidup saya berubah...” -
Undang mereka baca Injil Yohanes bersama kamu.
Selanjutnya dalam pelayanan penginjilan bisa djbuatkan outline khotbah atau pelajaran penginjilan pribadi berdasarkan prinsip-prinsip ini.
Comments
Post a Comment