Perbandingan Antara Hidup Sekuler, Rohani, Dan Kekal
PERBANDINGAN ANTARA HIDUP SEKULER, ROHANI, DAN KEKAL
Menurut orang pintar di dunia sekuler bisnis mengatakan bahwa “Hidup itu mudah, jangan dipersulit”. Orang yang hidup menggeluti sekuler harus tidak terikat dengan dunia agar supaya mudah mendapatkan hidup dan reward (upah) sesuai dengan apa yang dilakukannya.
Sedangkan orang bijaksana rohaniawan di kehidupan rohani mengatakan bahwa “Hidup itu sulit”. Orang yang hidup dalam perjalanan Rohani harus tidak sama dengan dunia ini agar supaya ia mudah mendapatkan hidup dan reward (upah) berupa pahala sesuai dengan apa yang dilakukannya dengan imannya.
Sedangkan orang Kudus yang sempurna dan telah sama segambar dan serupa dengan Yesus Kristus mengatakan bahwa “Hidup yang sebenarnya adalah hidup setelah mati”, inilah hidup yang kekal seperti Yesus Kristus yang telah bangkit dari dunia orang mati dan IA hidup kembali untuk selama lamanya. Orang yang hidup kekal dalam Yesus Kristus harus melepaskan diri dari dunia ini agar supaya ia selain mudah hidup dan mendapatkan reward (upah) berupa pahala sesuai dengan apa yang dilakukannya dengan imannya, juga mendapatkan mahkota kerajaan Sorga untuk turut ia bersama Kristus memerintah bangsa-bangsa di bumi, ia juga mendapat umur panjang di bumi sebagai tanda ia diberkati Tuhan.
Ketika Yusuf berkedudukan orang kedua tertinggi di Mesir, telah terjadi masa kelaparan di negeri itu dan di tanah Kanaan tempat orang-orang Israel berdiam, Yusuf tahu akan bencana kelaparan itu maka perhitungannya adalah 7 tahun masa kebaikan (kelimpahan) dan kemudian 7 tahun masa keburukan (kelaparan), tepat seperti tafsiran Yusuf akan mimpi raja Firaun:
Kejadian 41:17-36 (TB) Lalu berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Dalam mimpiku itu, aku berdiri di tepi sungai Nil;
lalu tampaklah dari sungai Nil itu keluar tujuh ekor lembu yang gemuk badannya dan indah bentuknya, dan makan rumput yang di tepi sungai itu.
Tetapi kemudian tampaklah juga keluar tujuh ekor lembu yang lain, kulit pemalut tulang, sangat buruk bangunnya dan kurus badannya; tidak pernah kulihat yang seburuk itu di seluruh tanah Mesir.
Lembu yang kurus dan buruk itu memakan ketujuh ekor lembu gemuk yang mula-mula.
Lembu-lembu ini masuk ke dalam perutnya, tetapi walaupun telah masuk ke dalam perutnya, tidaklah kelihatan sedikit pun tandanya: bangunnya tetap sama buruknya seperti semula. Lalu terjagalah aku.
Selanjutnya dalam mimpiku itu kulihat timbul dari satu tangkai tujuh bulir gandum yang berisi dan baik.
Tetapi kemudian tampaklah juga tumbuh tujuh bulir yang kering, kurus dan layu oleh angin timur.
Bulir yang kurus itu memakan ketujuh bulir yang baik tadi. Telah kuceritakan hal ini kepada semua ahli, tetapi seorang pun tidak ada yang dapat menerangkannya kepadaku."
Lalu kata Yusuf kepada Firaun: "Kedua mimpi tuanku Firaun itu sama. Allah telah memberitahukan kepada tuanku Firaun apa yang hendak dilakukan-Nya.
Ketujuh ekor lembu yang baik itu ialah tujuh tahun, dan ketujuh bulir gandum yang baik itu ialah tujuh tahun juga; kedua mimpi itu sama.
Ketujuh ekor lembu yang kurus dan buruk, yang keluar kemudian, maksudnya tujuh tahun, demikian pula ketujuh bulir gandum yang hampa dan layu oleh angin timur itu; maksudnya akan ada tujuh tahun kelaparan.
Inilah maksud perkataanku, ketika aku berkata kepada tuanku Firaun: Allah telah memperlihatkan kepada tuanku Firaun apa yang hendak dilakukan-Nya.
Ketahuilah tuanku, akan datang tujuh tahun kelimpahan di seluruh tanah Mesir.
Kemudian akan timbul tujuh tahun kelaparan; maka akan dilupakan segala kelimpahan itu di tanah Mesir, karena kelaparan itu menguruskeringkan negeri ini.
Sesudah itu akan tidak kelihatan lagi bekas-bekas kelimpahan di negeri ini karena kelaparan itu, sebab sangat hebatnya kelaparan itu.
Sampai dua kali mimpi itu diulangi bagi tuanku Firaun berarti: hal itu telah ditetapkan oleh Allah dan Allah akan segera melakukannya.
Oleh sebab itu, baiklah tuanku Firaun mencari seorang yang berakal budi dan bijaksana, dan mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir.
Baiklah juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik atas negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima dari hasil tanah Mesir.
Mereka harus mengumpulkan segala bahan makanan dalam tahun-tahun baik yang akan datang ini dan, di bawah kuasa tuanku Firaun, menimbun gandum di kota-kota sebagai bahan makanan, serta menyimpannya.
Demikianlah segala bahan makanan itu menjadi persediaan untuk negeri ini dalam ketujuh tahun kelaparan yang akan terjadi di tanah Mesir, supaya negeri ini jangan binasa karena kelaparan itu."
Selanjutnya, oleh karena Allah telah memberitahukan kepada Yusuf akan arti mimpi raja Firaun tersebut, maka Firaun mengangkat Yusuf menjadi otang kedua yang berkuasa atas seluruh tanah Mesir, semua sisi/bidang kehidupan di Mesir dikuasai Yusuf, kecuali tahta Firaun sebagai raja Mesir.
Selama 7 tahun masa kelimpahan, dengan akal budi dan kebijaksanaan Yusuf menyimpan gandum bertimbun-timbun di dalam lumbung-lumbung kota.
Kejadian 41:46-49 (TB) Yusuf berumur tiga puluh tahun ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir itu. Maka pergilah Yusuf dari depan Firaun, lalu dikelilinginya seluruh tanah Mesir.
Tanah itu mengeluarkan hasil bertumpuk-tumpuk dalam ketujuh tahun kelimpahan itu,
maka Yusuf mengumpulkan segala bahan makanan ketujuh tahun kelimpahan yang ada di tanah Mesir, lalu disimpannya di kota-kota; hasil daerah sekitar tiap-tiap kota disimpan di dalam kota itu.
Demikianlah Yusuf menimbun gandum seperti pasir di laut, sangat banyak, sehingga orang berhenti menghitungnya, karena memang tidak terhitung.
Selanjutnya, dengan permohonan Yusuf dan Yakub ayahnya kepada Raja Firaun maka mereka bangsa Israel diperbolehkan berdiam di negeri Mesir di tanah Rameses seperti yang diperintahkan Firaun kepada bangsa Israel, dan melalui Yusuf, Tuhan Allah pun memelihara bangsa Israel di tanah Rameses, Mesir.
Kejadian 47:12 (TB) Dan Yusuf memelihara ayahnya, saudara-saudaranya dan seisi rumah ayahnya dengan makanan, menurut jumlah anak-anak mereka.
Saking hebatnya bencana kelaparan itu membuat seluruh penduduk seisi tanah Mesir dan tanah kanaan lemah lesu dan tak bergairah hidup lagi, dan uang pun di Mesir dan Kanaan telah habis, Sedangkan Yusuf selama 7 tahun masa kelaparan, ia masih memiliki stok atau persediaan gandum bertumpuk-tumpuk di gudang dan ia mengumpulkan uang yakni uang pembayar gandum dari hasil pembelian orang Mesir dan orang kanaan akan gandum darinya, bahkan dari seluruh penduduk bumi datang ke Mesir untuk membeli makanan dari Yusuf.
Kejadian 41:56-57 (TB) Kelaparan itu merajalela di seluruh bumi. Maka Yusuf membuka segala lumbung dan menjual gandum kepada orang Mesir, sebab makin hebat kelaparan itu di tanah Mesir.
Juga dari seluruh bumi datanglah orang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf, sebab hebat kelaparan itu di seluruh bumi. sehingga datanglah semua orang Mesir menghadap Yusuf dan berkata: "Berilah makanan kepada kami! Mengapa kami harus mati di depanmu? Sebab tidak ada lagi uang."
Tidak hanya uang habis, barang barang pun tergadai, bahkan ternak milik otang Mesir terpaksa harus mereka barter (tukar)-kan kepada Yusuf untuk mendapatkan makanan. Tidak ada lagi yang tinggal yang dapat mereka jual kepada Yusuf selain badan mereka dan tanah mereka untuk mendapatkan makanan.
Kejadian 47:19 (TB) Mengapa kami harus mati di depan matamu, baik kami maupun tanah kami? Belilah kami dan tanah kami sebagai ganti makanan, maka kami dengan tanah kami akan menjadi hamba kepada Firaun. Berikanlah benih, supaya kami hidup dan jangan mati, dan supaya tanah itu jangan menjadi tandus."
Maka Yusuf pun membeli mereka dan segala tanah orang Mesir, hanya tanah milik para Imam tidak dibelinya.
Kejadian 47:22-26 (TB) Hanya tanah para imam tidak dibelinya, sebab para imam mendapat tunjangan tetap dari Firaun, dan mereka hidup dari tunjangan itu; itulah sebabnya mereka tidak menjual tanahnya.
Berkatalah Yusuf kepada rakyat itu: "Pada hari ini aku telah membeli kamu dan tanahmu untuk Firaun; inilah benih bagimu, supaya kamu dapat menabur di tanah itu.
Mengenai hasilnya, kamu harus berikan seperlima bagian kepada Firaun, dan yang empat bagian lagi, itulah menjadi benih untuk ladangmu dan menjadi makanan kamu dan mereka yang ada di rumahmu, dan menjadi makanan anak-anakmu."
Lalu berkatalah mereka: "Engkau telah memelihara hidup kami; asal kiranya kami mendapat kasih tuanku, biarlah kami menjadi hamba kepada Firaun."
Yusuf membuat hal itu menjadi suatu ketetapan mengenai tanah di Mesir sampai sekarang, yakni bahwa seperlima dari hasilnya menjadi milik Firaun; hanya tanah para imam tidak menjadi milik Firaun.
Kita orang-orang kudus tak ubahnya seperti Yusuf yang harus berakal budi dan mengambil sikap bijaksana dalam menghadapi 7 tahun kelimpahan dan 7 tahun kelaparan, lebih parah dari itu di akhir zaman ini kita sedang dan akan menghadapi 7 tahun waktu sorga (bukan waktu bumi) dalam zaman kasih karunia atau zaman rahasia, inilah masa kelimpahan bagi kita di akhir zaman ini, dan sesudah itu ada 7 tahun waktu bumi sebagai masa kesusahan besar dalam zaman pemerintahan antikristus. Setelah selesai zaman rahasia atau kasih karunia maka akan masuk ke zaman antikristus dimana keadaan waktu di masa 7 tahun antikristus ity adalah terbalik (inverting-time) yang membuat fenomena kesusahan besar bagi semua manusia di bumi, namun orang-orang kudus yang setia pada Yesus Kristus yang memiliki iman sejati akan disingkirkan (diamankan) ke padang gurun dan selanjutnya mengalami rapture (pengangkatan) sehingga orang-orang kudus tidak mengalami penganiayaan antikristus, sedangkan orang-orang kristen yang suam-suam kuku akan dipenggal kepalanya karena mempertahankan iman mereka kepada Yesus Kristus, terlebih lagi bagi orang-orang dunia yang tidak percaya pada Yesus Kristus akan menjadi antek antek antikristus dan nabi palsunya, dan nasib mereka semua oleh cawan murka Allah, mereka akan dibinasakan dan dilemparkan ke dalam lautan api yang bernyala-nyala oleh Yesus Kristus ketika datang kali ke-2 ke bumi menjemput gerejaNya (mempelai wanita anak Domba Allah).
Yusuf telah membuat lumbung-lumbung gandum di kota-kota pada masa 7 tahun kelimpahan sehingga pada masa 7 tahun kelaparan maka stok atau persediaan pangan mereka masih banyak dan mereka tidak akan kelaparan, dan semua tanah di Mesir ia beli untuk Firaun sehingga semua rakyat Mesir menjadi hamba Firaun di bawah kuasa Yusuf, lalu Yusuf memberi benih gandum untuk mereka tabur dan tanam di tanah mereka masing-masing yang sudah menjadi milik Firaun agar kelak tiba waktu panen mereka dapat menikmati hasilnya dengan cara bagi hasil yaitu 4/5 bagian menjadi milik mereka masing-masing, dan 1/5 bagian menjadi milik Firaun.
Kejadian 47:23-25 (TB) Berkatalah Yusuf kepada rakyat itu: "Pada hari ini aku telah membeli kamu dan tanahmu untuk Firaun; inilah benih bagimu, supaya kamu dapat menabur di tanah itu.
Mengenai hasilnya, kamu harus berikan seperlima bagian kepada Firaun, dan yang empat bagian lagi, itulah menjadi benih untuk ladangmu dan menjadi makanan kamu dan mereka yang ada di rumahmu, dan menjadi makanan anak-anakmu."
Lalu berkatalah mereka: "Engkau telah memelihara hidup kami; asal kiranya kami mendapat kasih tuanku, biarlah kami menjadi hamba kepada Firaun."
Orang-orang Israel mulanya bermukim di tanah Rameses Mesir ada sebanyak 70 orang keturunan Yakub (Israel), hingga saat Eksodus (keluar dari Mesir menuju Kanaan) mereka ada di Mesir selama 14 keturunan manusia (25 tahun hitungan satu keturunan manusia) sehingga kira-kira 430 tahun mereka menjadi orang asing di negeri Mesir. Dibandingkan dengan orang-orang kudus di akhir zaman ini, hingga saat akan memasuki Yerusalem baru yang turun dari sorga di Langit Baru Bumi Baru (LB3) tentulah juga ada selama 14 keturunan Allah (100 tahun hitungan satu keturunan Allah), sehingga kira kira selama 5 x 14 x 100 = 7000 Tahun orang-orang kudus ada di bumi ini sebelum memasuki LB3, (angka 5 menyatakan di kesudahan akhir zaman akan ada 5 golongan manusia (bukan 4 golongan lagi), dan yang terakhit menjadi terawal sehingga di LB3 nanti juga akan ada 5 golongan manusia yang hidup bergaul dekat dengan Allaj Bapa dan Yesus Kristus, karena kemah Tuhan ada ditengah-tengah umatNya di LB 3 itu. Namun bagaimana pun 7000 tahun ini waktunya dapat dipersingkat Tuhan oleh karena orang-orang pilihanNya.
Keidupan rohani yang sulit bagi bangsa Israel telah menjadi kehidupan yang mudah mereka jalani oleh karena jasa-jasa Yusuf, sedangkan kehidupan sekelur yang mudah bagi semua penduduk bumi terlebih lagi bagi otang-orang mesir telah mereka persulit, sebenarnya kehidupan di sekuler itu mudah, jangan dipersulit, seperti Yusuf yang dengan mudahnya membangun lumbung-lumbung di kota-kota dan menimbun gandum di lumbung-lumbung tersebut selama 7 tahun kelimpahan, sehingga di masa 7 tahun kelaparan maka mereka masih mempunyai stok atau persediaan pangan untuk dimakan. Namun benih gandum yang diberikan Yusuf kepada orang-orang Mesir untuk mereka tanam masih bersifat alamiah dengan kata lain satu benih gandum yang ditabur dan ditanam akan menumbuhkan satu batang gandum yang berisi beberapa bulir gandum disetiap tangkainya. Tidak seperti teknologi/enginering PMD (Pedang Mata Dua) yang paling mutakhir di muka bumi yang bisa menghasilkan beberapa batang (4 batang) tanaman mangga dari satu benih (biji) mangga:
Atau pada beras bahan makanan pokok, teknologi PMD bisa menghasilkan beberapa batang (4 batang) tanaman padi dari satu benih (biji) padi. Ini adalah benar adanya "true story" dimana dari 4 batang mangga atau 4 batang padi dari satu benih akan menghasilkan banyak buah tentunya, dan bisa-bisa saja berbuah setiap sebulan atau dua bulan sekali dan buah-buahnya besar-besar dan banyak. Dengan teknologi PMD ini maka kita bangsa Indonesia akan swasembada pangan (beras) yang bisa disimpan di lumbung-lumbung kota-kota, jadi tidak diperlukan lagi impor beras dari negara lain. Ini suatu bukti nyata bahwa kehidupan sekuler itu mudah, jangan dipersulit.
Seorang petani Indonesia yang menabur dan menanam benih padi unggul di sawah miliknya, dari 12x12 = 144 benih saja maka ia bisa mendapatkan 4 x 144 = 576 batang padi unggul yang tumbuh dari 144 benih tersebut, ini akan menghemat biaya pembelian benih padi yang ia lakukan. Pemeliharaan dan perawatan tanaman selanjutnya hingga panen harus diselaraskan dengan penerapan teknologi PMD tentunya agar supaya bisa menghasilkan panen lebih cepat dari biasanya dan banyaknya padi yang dipanen lebih besar atau di atas 40 Ton per Ha-nya.
Selain mudahnya hidup dalam bercocok tanam, ada juga hidup yang mudah dalam membuat Emas, "hidup itu mudah, jangan dipersulit", kata sekuler, jadi dalam keinginan punya harta banyak, seseorang tidak perlu lagi melakukan dosa "mencuri" barang-barang orang lain yang membuat orang lain tersebut "merugi", sedangkan si pencuri terancam dalam dakwaan "akan mengalami maut kematian". Untuk itu disarankan bagi si pencuri mau rela melakukan "hukum silih", kembalikan barang-barang curian kepada pemiliknya yang sah. Nah, dalam pembuatan Emas buatan ini kita akan belajar dari pengalaman Cleopatra seorang Filsuf dan Ratu berkebangsaan Mesir, atau dari Fulcanelli seorang Alkemis berkebangsaan Perancis yang berhasil melakukan "Transmutasi" mengubah logam biasa menjadi Emas dengan menggunakan Ilmu Alkimia (batu filsuf) dalam bukunya "Le Mystere Des Cathedrales".
Comments
Post a Comment