PETA JALAN SEORANG PRAJURIT
PETA JALAN SEORANG PRAJURIT
“.... aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan; aku melupakan apa yang telah dibelakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang dihadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.” - Filipi 3:13,14 -
Tuhan mampu mengubahkan orang yang gagal di mata manusia menjadi pahlawan di mata Tuhan.
Perjalanan rohani orang percaya harusnya merupakan sebuah proses, dari fase dipulihkan, mengalami pertumbuhan dan menjadi pejuang-pejuang Kristus. Daud di dalam Perjanjian Lama, dan Paulus dalam Perjanjian Baru adalah contoh paling valid/solid tentang kebenaran pola ini.
TIGA FASE PENGURAPAN
1. Pengurapan Pemulihan
Daud adalah bapa restorasi/pemulihan dalam Perjanjian Lama.
Responnya terhadap perlakuan Saul menegaskan hal itu, dan diimpartasikannya kepada pelarian-pelarian yang bersembunyi di gua Adulam. Orang-orang yang tertekan, merasa terkutuk, tertolak, lalu dipulihkan citra dirinya, luka batinnya dan pengenalannya akan kebaikan Allah.
Ini adalah fase yang seyogyanya dilalui oleh setiap orang percaya yang akan memulai perjalanan rohaninya bersama Yesus.
2. Pengurapan Pemuridan
Pemuridan adalah tentang proses bertumbuh ke arah Kristus.
Pertumbuhan rohani ditandai dengan bertambahnya kedalaman rohani dan menguatnya otot-otot rohani; dimana Roh Kudus mendidik hatinya dan melatih untuk mengambil bagian dalam tanggung jawab tertentu dalam pelayanan.
3. Pengurapan Otoritas
Ini adalah fase puncak pertumbuhan rohani seorang murid, di mana Tuhan akhirnya mempercayakan perkara-perkara besar dalam hidupnya.
MENJADI SEORANG PRAJURIT
Sebagai Pemenang dalam Peperangan Tingkat Taktis.
Seorang perwira adalah orang yang terpilih dari antara para prajurit untuk memegang tanggung jawab yang lebih besar. Kuncinya adalah moral dan mental.
Daud memiliki 30 perwira; yang ia pilih berdasarkan:
1. Integritas
Ketika Daud memerintahkan Uria untuk mengambil cuti, dan Daud tidur dengan isterinya Uria (Betsyeba); Uria memutuskan untuk tidak pulang ke rumah, sebab dia merasa tidak patut baginya untuk bersenang-senang di rumah sementara para prajuritnya menyabung nyawa di medan perang.
2. Kapasitas
Abisai, dan banyak perwira lain adalah orang-orang yang mempunyai kapasitas dan semangat juang yang besar sehingga dalam setiap peperangan mencatat rekor kemenangan yang besar.
3. Loyalitas
Bagi Yoab, musuh Daud adalah juga musuhnya. Dia selalu menjadi orang pertama yang menyediakan dirinya untuk melakukan tugas-tugas mengeksekusi musuh-musuh Daud
MENJADI SEORANG TRIWIRA
Sebagai pemenang dalam Peperangan Tingkat Strategis.
Sekalipun tidak ditandai oleh jabatan gerejawi, seorang TriwiraNya Tuhan dapat diidentifikasi melalui karakter berikut ini:
1. Ketaatan dan Kerendahan Hati
Isybaal adalah penakluk 800 prajurit Filistin, namun dia tidak mengijinkan adanya publikasi tentang hal itu, sehingga tenggelam di dalam popularitas Abisai yang hanya mengalahkan 300 prajurit musuh. Tipe orang Kristen yang nameless dan bahkan speechless.
2. Kegigihan
Eleazar, adalah prajurit yang pada suatu hari hanya berdua dengan Daud menyelesaikan seluruh pertempuran pada hari itu, sampai musuh terakhir dibinasakan. Tipe orang Kristen yang mempunyai mental yang gigih dan tidak pernah berpikir untuk berhenti berjuang dalam hidupnya; apapun tantangannya.
3. Kesetiaan dalam Perkara Kecil
Sama, adalah seorang prajurit yang pada suatu pertempuran; seorang diri mempertahankan sebidang kebun kacang merah. Tipe orang Kristen yang setia dalam perkara kecil; melakukan banyak pengabdian yang luput dari ekspose publik.
NILAI SEORANG PAHLAWAN
Kehidupan militer di dalam Alkitab memiliki banyak cerita berharga yang patut dipelajari. Peperangan jasmani di Perjanjian Lama dan peperangan rohani di dalam Perjanjian Baru adalah pola yang menonjol dan harus diperhatikan karena itu adalah bagian dari identitas gereja Tuhan.
Kisah-kisah para pahlawan di bawah ini memperlihatkan nilai mereka di mata Tuhan:
1. Berharga di Mata Allah
Ketika semua orang sedang sibuk membuat persiapan untuk menyongsong musim panen, tiga Pahlawan justru mengalihkan perhatian mereka kepada Daud. Mereka keluar dari gua untuk mencari; mendapatkan Daud; dan menangkap isi hati Daud pada saat itu.
Ketika tiga Pahlawan mempersembahkan air dari perigi Yakub yang di dekat pintu gerbang Betlehem, Daud tidak sanggup meminumnya, melainkan mempersembahkan kepada Tuhan. Nyawa mereka begitu berharga bagi Daud.
2. Dipercaya oleh Tuhan
Walaupun Kornelius tidak dicatat keberaniannya di medan perang, tetapi Kornelius memiliki sifat kepahlawanan di bidang kemanusiaan.
Tuhan akan mempercayakan banyak hal kepada orang percaya yang berkarakter; memiliki kepekaan, rendah hati, tekun/gigih dan setia.
3. Memerintah Bersama Tuhan
Tentang sang perwira Kapernaum yang percaya dan taat tanpa syarat, Tuhan Yesus menyatakan, orang yang seperti inilah yang akan duduk sehidangan dengan Abraham, Ishak dan Yakub dalam Kerajaan Sorga.
KESIMPULAN
Yang bisa menjadi modal bagi seseorang untuk bisa mencapai tingkatan tertinggi dalam perjalanan rohaninya seperti kemungkinan ia bisa menjadi pahlawan adalah proses diri (perjalanan rohani) yang dimulai dari pemulihan, mengalami pertumbuhan, dan menjadi pejuang Kristus.
Untuk menjadi seorang prajurit yang menang dalam peperangan tingkat taktis, ia harus memiliki integritas, kapasitas, dan loyalitas yang tinggi. Dalam mengemban tanggung jawab yang lebih besar, maka kuncinya adalah memiliki moral dan mental yang baik, dan semangat juang yang besar
Untuk menjadi seorang triwira yang menang dalam peperangan tingkat strategis, ia harus berkarakter: taat dan rendah hati, gigih dan tidak pernah berhenti berjuang, dan setia dalam perkara kecil.
Nilai-nilai kepahlawanan pada seorang pahlawan adalah bagian dari identitas gereja Tuhan, yaitu:
1. Berharga di Mata Allah.
2. Dipercaya oleh Tuhan.
3. Memerintah Bersama Tuhan.
Tuhan selalu menemui kita pada titik ketaatan kita. - Kay Arthur -.
Demikian,..... Semoga bermanfaat.
Kembali ke:
Comments
Post a Comment