Berbaris Sebagai Tentara Allah
BERBARIS SEBAGAI TENTARA ALLAH
“Seperti gemertaknya kereta-kereta, mereka melompat-lompat di atas puncak gunung-gunung; seperti geletiknya nyala api yang memakan habis jerami; seperti suatu bangsa yang kuat, teratur barisannya untuk berperang.”
- Yoel 2:5 -
Perjalanan hidup dan pelayanan orang-orang percaya tidak terlepas dari peperangan rohani; yang secara pribadi kita melawan setiap godaan dan berjuang melewati setiap ujian, dan secara korporat (kebersamaan) melawan pengajaran sesat, roh-roh jahat dan nabi-nabi palsu.
POHON PENGETAHUAN DAN POHON KEHIDUPAN
Menjadi tentara Allah harus dimulai dengan pengertian yang benar tentang pola kehidupan yang lahir dari ‘Pohon Pengetahuan’ dan ‘Pohon Kehidupan.’
1. Perbedaan antara Anak Sulung dan Anak Bungsu
Lukas 15: 11-32 (Perumpamaan tentang anak yang hilang)
Anak sulung biasanya hidup dalam pola yang mengalir dari Pohon Pengetahuan, sedangkan anak bungsu hidup dalam pola yang mengalir dari Pohon Kehidupan.
a. Anak yang Sulung
• Hidup di bawah perhambaan legalisme
• Tidak mengerti isi hati bapanya.
• Tidak menikmati kasih bapa.
b. Anak yang Bungsu
• Memiliki mental seorang anak
• Tidak memiliki karakter yang dewasa
• Mengalami proses yang membawa kepada anugerah Ilahi.
• Mengalami pertobatan di kandang babi, dan berakhir dengan kembali ke rumah bapanya.
2. Perbedaan antara seorang Budak dan seorang Anak
Galatia 4:7 (TB) Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.
a. Budak
• Mempunyai seorang Tuan
• Menaati karena takut
• Hidup di dalam mentalitas kemiskinan
• Tidak memiliki masa depan
b. Anak
• Mempunyai seorang Bapa
• Menaati karena mengasihi
• Hidup di dalam mentalitas kelimpahan
• Memiliki masa depan yang mulia
3. Perbedaan antara Kuk Torah dan Kuk Kristus
a. Kuk Torah
Yang disoroti oleh Paulus tentang Kuk Torah adalah aspek legalismenya, namun prinsip-prinsip moral dalam Torah tidak pernah dibatalkan.
• Berat dan susah
• Melelahkan dan mendatangkan penderitaan
• Legalistik dan keras
• Memperhamba
• Upaya manusia
b. Kuk Kristus
• Mudah dan ringan
• Penuh perhentian dan damai sejahtera
• Lemah lembut dan rendah hati
• Memerdekakan
• Anugerah Tuhan
Berpindah dari Pohon Pengetahuan ke Pohon Kehidupan
Galatia 6:1 (TB) Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.
• Kebenaran harus selalu datang bersama anugerah.
• Berpengetahuan harus dibarengi dengan kemurahan hati.
• Pembedaan harus datang dengan roh yang benar. Kita harus dengan penuh keyakinan melatih dan mempraktikkan penghakiman yang benar.
KENIKMATAN DARI DISIPLIN
Bangsa-bangsa asli yang dibiarkan hidup tinggal di Kanaan oleh Allah ialah 5 suku bangsa saja.
Hakim-hakim 3:3-5 (TB) Yang tinggal ialah kelima raja kota orang Filistin dan semua orang Kanaan, orang Sidon dan orang Hewi, yang mendiami pegunungan Libanon, dari gunung Baal-Hermon sampai ke jalan yang menuju ke Hamat.
Mereka itu ada di sana, supaya Ia mencobai orang Israel dengan perantaraan mereka untuk mengetahui, apakah mereka mendengarkan perintah yang diberikan TUHAN kepada nenek moyang mereka dengan perantaraan Musa.
Demikianlah orang Israel itu diam di tengah-tengah orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.
Ada Dua Sumber Disiplin:
1. Disiplin yang dari Tuhan
Ketika Dia (Tuhan) mau kita beralih dari Kristen anak-anak menjadi Kristen yang dewasa rohani.
• Keinginan manusia yaitu: “Kebahagiaan sekarang; lalu Kekudusan kemudian.”
Mazmur 119:67 (TB) Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu.
• Keinginan Tuhan: “Kekudusan sekarang; lalu Kebahagiaan kemudian.”
Ibrani 12:5-11 (TB) Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."
Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?
Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.
Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?
Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.
2. Disiplin Diri yang Kita Latih
• Kepada Tuhan – suatu hati yang berkobar
• Kepada pengikut – suatu hati yang mengasihi
• Kepada diri sendiri – suatu hati yang membaja
Dengan kata lain, lembut terhadap Tuhan, hormati orang lain, dan disiplin kepada diri sendiri.
a. Secara Pribadi
Menjadi seseorang yang dikendalikan oleh firman Tuhan.
b. Secara Terpadu
Membangun sebuah rumah keunggulan.
PANGGILAN UNTUK BERKOMITMEN
1. Prinsip-Prinsip Komitmen
a. Sebuah Pilihan
• Komitmen dimulai dalam masa-masa yang gelap.
• Komitmen dilahirkan di lembah dan bukan di puncak gunung.
b. Dimulai dengan Hal-Hal Kecil
Komitmen dimulai dengan berbagai hal yang kecil:
• Hanya dengan suatu lubang kecil telah dapat menenggelamkan kapal Titanic yang besar.
• Hanya sebuah lampu minyak yang memicu kebakaran besar di Chicago pada tahun 1871.
c. Tulus Ikhlas
Mengabdikan hidup dengan sepenuh hati, tanpa motif tertentu.
d. Tindakan yang penting, dan Bukan Niatan
Niatan yang tidak direalisasikan dalam bentuk tindakan, itu sama maknanya dengan “iman tanpa perbuatan”.
2. Area-Area dalam Komitmen
a. Komitmen kepada Pertumbuhan Pribadi
Murid adalah pelajar. Kita tidak akan pernah menjangkau suatu titik tertinggi dalam hidup di mana kita tidak lagi perlu belajar.
Buatlah suatu komitmen untuk terus bertumbuh secara spiritual.
b. Komitmen kepada Pelayanan
Komitmen kepada gereja lokal juga berarti dengan aktif menggunakan bakat dan karunia kita untuk melayani di dalam berbagai pelayanan gereja.
c. Komitmen kepada Kemurnian Pribadi
Di samping apa yang dikatakan oleh dunia kepada kita, kepuasan seksual yang riil dapat ditemukan di dalam stabilitas suatu perkawinan yang berkomitmen.
3. Empat Lingkaran Komitmen
Ada empat sikap tentang komitmen, yaitu:
a. Orang yang Berdiri di Luar Komitmen
Orang-orang yang tidak punya alasan untuk hidup, sehingga mereka tidak pernah dan tidak tahu kemana mereka perlu mengikatkan diri mereka.
b. Orang yang Bimbang
Orang-orang yang tidak pernah membuat keputusan. Mereka ketakutan untuk berkomitmen, maka mereka selalu menunggu dan memperhatikan saja.
c. Orang yang Gagal
Orang-orang yang keluar dalam keadaan gagal. Mereka mengawalinya dengan baik tetapi mereka berhenti dan pergi meninggalkan ketika perjalanan mulai berat.
d. Orang yang Berhasil
Orang-orang yang punya totalitas. Mereka sudah menemukan suatu alasan (prinsip) yang berharga untuk hidup sehingga mereka mengikat diri mereka dengan sepenuh hati, akhirnya mereka berhasil!
TANDA PENGHORMATAN
Ada empat pribadi yang patut kita hormati, yaitu:
1. Menghormati Allah – Bapa Surgawi Kita
a. Dengan Kekayaan Kita
Amsal 3:9 (TB) Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu,
Amsal 14:31 (TB) Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia.
b. Dengan Tubuh Kita
1 Korintus 6:18-20 (TB) Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.
Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
1 Tesalonika 4:3-4 (TB) Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,
supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan,
2. Menghormati Orang Tua – Bapa Jasmani Kita
Perintah yang paling awal dalam Alkitab yang disertai dengan suatu janji adalah untuk ‘menghormati bapak dan ibu’ sedemikian rupa sehingga ’kita semua bisa berbahagia dan lanjut umur’.
3. Menghormati Para Pemimpin – Bapa Rohani Kita
Menghormati para pemimpin karena kerja keras mereka, bukan karena reputasi mereka.
1 Tesalonika 5:12-13 (TB) Kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu;
dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai seorang dengan yang lain.
1 Timotius 5:17 (TB) Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama mereka yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar.
4. Menghormati yang Kurang Terhormat
1 Korintus 12:21-26 (TB) Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau."
Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan.
Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus.
Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus,
supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.
Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.
Meski banyak anggota, tapi tetap satu tubuh yaitu tubuh Kristus untuk mencapai satu tujuan (Goals), satu jiwa (Spirit), dan satu kasih (Gracia).
Di dalam masyarakat sekarang, seseorang yang nyaring, yang agresif, yang indah, yang berbakat, ia memperoleh penghargaan tinggi dan diberi banyak pengakuan dan pujian.
Tetapi seseorang yang tenang, yang tidak berlagak, yang tidak komunikatif; ia disingkirkan dan tidak masuk dalam percaturan dan tidak dikenal.
DIURAPI UNTUK MELAYANI
Markus 4:28-29 (TB) Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu.
Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba."
1. Pengurapan Kusta - Pentahiran
Imamat 14:17-18 (TB) Dari minyak selebihnya imam harus membubuh sedikit pada cuping telinga kanan orang itu, pada ibu jari tangan kanannya dan pada ibu jari kaki kanannya, di tempat mana darah tebusan salah dibubuhkan.
Dan apa yang tinggal dari minyak itu haruslah dibubuhnya pada kepala orang yang akan ditahirkan. Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu di hadapan TUHAN.
Ketika kita lahir baru, Tuhan memberi kita pengurapan kusta yang membersihkan kita dari pencemaran dosa.
‘Lepra’ adalah suatu gambaran tentang dosa dalam Perjanjian Lama, sehingga Alkitab menggunakan istilah ‘pembersihan’ dan bukannya 'penyembuhan’.
2. Pengurapan Imam - Pelayanan
1 Petrus 2:9 (TB) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Tuhan tidaklah akan mengurapi seseorang yang tidak akan melayani-Nya.
Kita perlu mencari pengurapan yang bersifat keimaman untuk dapat melayani Tuhan di dalam kuasa Roh Kudus.
3. Pengurapan Rajani - Otoritas dan Kuasa Allah
Ini adalah suatu pengurapan yang membawa Kuasa Tuhan dan otoritas penuh.
Pengurapan Rajani akan menyebabkan Gereja mendominasi atmosfer rohani di atas masyarakat dan kota kita.
KESATUAN HATI DALAM PERJALANAN BERSAMA
Galatia 5:25 (TB) Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
‘Hidup’ mengacu tentang pada seseorang yang berjalan dengan orang lain, secara harafiah ‘berbaris’, yaitu baik Perjalanan Pribadi, maupun Perjalanan Bersama.
Pertempuran dalam Perjalanan Bersama adalah melawan setan dan kekuatannya. Dan untuk berjuang dalam pertempuran korporat dengan baik, kita harus melangkah bersama-sama!
1. Tiga Area untuk Menyatakan Kasih
a. Mengasihi Tuhan
b. Mengasihi sesama anggota gereja
c. Mengasihi sesama manusia
2. Tiga Faktor Pemicu Perpecahan
a. Ketika kita menjadi angkuh dan menarik diri
b. Ketika kita bersaing dan ada orang yang tersingkir
c. Ketika kita cemburu/dengki karena tertinggal
3. Tiga Kunci Kesatuan
a. Menolong yang tergelincir
b. Menolong yang kelebihan beban
c. Mengerjakan bagian masing-masing.
RHEMA
Untuk mengalami Keberhasilan dan berkat-berkat yang dari Allah, setiap kita orang-orang percaya harus memulainya dengan pengertian yang benar tentang pola kehidupan yang lahir dari ‘Pohon Pengetahuan’ (kehidupan anak sulung) dan pola kehidupan yang lahir dari ‘Pohon Kehidupan’ (kehidupan anak bungsu), lalu berpindah dari Pohon Pengetahuan ke Pohon Kehidupan. Kita bukanlah budak, tapi adalah anak yang memiliki hak ahli waris kerajaan sorga. Kita tidak memikul kuk Torah, tetapi memikul kuk Kristus anugerah Tuhan yang memerdekakan kita, lemah lembut dan rendah hati, penuh perhentian dan damai sejahtera, dan mudah lagi ringan. Kita mendisplinkan diri secara rohani seturut keinginan Tuhan: “Kekudusan sekarang; lalu Kebahagiaan kemudian”, berhati lembut terhadap Tuhan, menghormati orang lain, dan disiplin kepada diri sendiri, punya komitmen mengabdikan hidup dengan sepenuh hati, tanpa motif tertentu selaras dengan makna "iman disertai dengan perbuatan", melayani di dalam berbagai pelayanan baik di gereja maupun di dunia kerja agar kita dapat untuk terus bertumbuh secara spiritual, memiliki totalitas dalam menemukan suatu fondasi (prinsip) hidup yang benar dan bernilai sehingga memampukan kita meraih keberhasilan dan kesuksesan dalam hidup. Kita adalah orang-orang yang bersuara nyaring, yang agresif, yang indah, yang berbakat, yang memperoleh penghargaan tinggi dan diberi banyak pengakuan dan pujian, sebab Tuhan telah memberi kita pengurapan-Nya yang membersihkan kita dari pencemaran dosa oleh karena kita melayani DIA di dalam kuasa Roh Kudus, sehingga buah pelayanan kita akan mendominasi atmosfer rohani di atas masyarakat dan kota dimana kita berada. Kita bersatu hati melangkah berjalan bersama-sama dipimpin oleh Roh, berjuang melawan kejahatan, bertempur melawan setan dan kekuatannya, dan kita membela kebenaran, keadilan, dan kesetiaan.
DISKUSI
Sejauh ini, gejala-gejala apa yang menjadi tantangan yang paling potensial di dalam kita menggalang kesatuan hati dalam pelayanan?
APPLIKASI
Tuliskan kesimpulan kita tentang topik diskusi tersebut di atas.
Demikian,.... Semoga bermanfaat.
Kembali ke:
Comments
Post a Comment