Strategi untuk Menghadirkan Nilai-nilai Kerajaan Allah di Dalam Dunia Kerja

Strategi untuk Menghadirkan Nilai-nilai Kerajaan Allah di Dalam Dunia Kerja



“... Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga... " - Matius 6:9-13 -

MAYORITAS orang-orang menghabiskan  waktu mereka kebanyakan berinteraksi dengan MAYORITAS dari dunia yang hilang; bukan di gereja atau bahkan lingkungan, tetapi di dalam TEMPAT KERJA.

TIGA HALANGAN UTAMA AKIBAT KEJATUHAN MANUSIA DALAM DOSA

1. Manusia Kehilangan Keintiman dengan Allah

Terbentuknya pemisah/jarak rohani (spiritual gap) diantara Tuhan dan manusia, sehingga manusia kehilangan kemudahan dalam membangun hubungan dengan Tuhan.

2. Manusia Kehilangan Hubungan Satu dengan yang Lain

Terbentuknya pemisah/jarak mental (mental gap) antara manusia dengan sesamanya karena ambisi, egoisme dan egosentris, tidak lagi berfokus kepada Tuhan.

Yesaya 53:6 (TB) Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. 

3. Manusia Kehilangan Kekuasaan di Bumi

Tanah bumi tidak lagi subur, sehingga bumi bangkit melawan manusia dan akibatnya manusia tidak lagi berkuasa atas alam (hukum alam) dan fenomena-fenomenanya.

REFORMASI DAN TRANSFORMASI DALAM PERJANJIAN LAMA

1. Wujud Reformasi

a. Pulihnya Doa Pujian dan Penyembahan

b. Perubahan Karakter Pelaku Ekonomi

c. Peningkatan Etos Kerja

2. Wujud Transformasi

a. Tanah pertanian menjadi subur

b. Kondisi ekonomi mikro dan ekonomi  makro membaik

Contoh: Raja Yosia 

2 Tawarikh 35:16-18 (TB) Demikianlah seluruh upacara ibadah bagi TUHAN disiapkan pada hari itu untuk merayakan Paskah dan untuk mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah TUHAN sesuai dengan perintah raja Yosia. 

Pada waktu itu orang Israel yang hadir di situ merayakan Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi selama tujuh hari. 

Paskah semacam itu tidak pernah lagi dirayakan di Israel sejak nabi Samuel. Seorang pun di antara raja-raja orang Israel tidak pernah merayakan Paskah seperti yang dirayakan Yosia dengan para imam dan orang-orang Lewi, dengan seluruh orang Yehuda dan Israel yang dapat hadir, dan dengan penduduk Yerusalem. 

PENGARUH REVIVAL TERHADAP KONDISI EKONOMI

1. Pra Reformasi - Gerakan Monasticisme

Menghasilkan angkatan orang-orang yang terpanggil untuk mengasihi Tuhan dalam bentuk kehidupan doa, kontemplasi dan studi. Sisa waktu yang lain dipakai untuk mengurus hal-hal sederhana dengan segenap hati seperti untuk Tuhan.

Selama 300 tahun monasticisme menghasilkan kekuatan ekonomi yang pertama di Eropa yang sanggup menandingi kekuatan ekonomi kerajaan-kerajaan.

Kolose 3:22-23 (TB) Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan.

Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

2. Reformasi

Tiga tokoh besar di abad-abad pertengahan yang pergerakannya menghasilkan daya dorong kepada reformasi dunia, yaitu:

a. Martin Luther

Keimaman semua orang percaya; yang secara personal diaplikasikan sebagai pengertian bahwa ‘seorang imam’  tidak perlu harus terlibat.

• Kesamaan nilai semua panggilan di hadapan Tuhan; di dalam biara maupun di dunia kerja.

b. Jean Calvin

Jean Calvin adalah seorang hamba Tuhan dengan latar belakang pendidikan juris-prudensia sebelum menjadi seorang theolog.

Pengaruhnya adalah di dalam menciptakan pemerintahan yang bersih (Good Governance) yang diwujudkan di dalam republik theokrasi Genewa.

• Memadukan penghormatan akan hukum-hukum Tuhan dan akuntabilitas pemerintahan.

c. John Wesley

Kebangunan rohani yang berdampak kepada perubahan karakter suatu bangsa. Methodisme di Inggris ‘memuridkan’ kapitalisme pada waktu revolusi industri dan juga gerakan serikat buruh sehingga Inggris terselamatkan dari revolusi seperti yang terjadi di Rusia, dan meletakkan dasar untuk menjadi Welfare State pertama di dunia.

3. Azusa Street Revival

• Kebangunan rohani Azusa Street juga memiliki padanan di Asia Timur yaitu kebangunan rohani Pyong Yang 1907 yang menjalar ke Manchuria 1910, turun ke Shandong pada tahun 1930-an dan mempengaruhi provinsi Fujian dan Taiwan.

• Kebangunan rohani ini juga memiliki dampak kepada overseas Chinese di Asia Tenggara dan turut membentuk bangkitnya overseas Chinese sebagai kelompok kelas menengah di Asia yang memiliki peran penting di dalam pembangunan bangsa ketika bangsa-bangsa di Asia mengalami kemerdekaan.

• Indonesia sangatlah unik di dalam sejarah Pentakosta Asia, karena mengalami dampak Kebangunan Rohani Azusa Street pada awal  tahun 1923 di Cepu, Jawa Timur melalui pelayanan dan misionaris Gereja Bethel Temple, Seattle, USA

BERDAMPAK PADA “JENDELA 9-5” 

(Lukas 19:1-10 : Kisah Zhakeus)

Selama ini perhatian kita tertuju ke “Jendela 10-40”, yaitu wilayah yang membentang antara 10 derajat dan 40 derajat lintang utara dari khatulistiwa, dari Afrika sampai ke Asia Timur.

Tetapi dalam beberapa tahun terakhir, Gereja mulai menyadari bahwa ada jendela lain yang terbuka untuk perluasan Injil, yaitu “Jendela 9-5” yang berfokus pada Marketplace.

1. Lima Kriteria Eksistensi Kekristenan di Dunia Kerja

Ada hubungan antara kondisi rohani seseorang dengan kemampuannya untuk mempengaruhi dunia kerja.

a. Berjuang (Struggling)

Mereka yang masih jatuh bangun dalam menerapkan prinsip-prinsip Kerajaan Allah.

b. Bertahan (Surviving)
Mereka yang hanya mampu menerapkan prinsip-prinsip Kerajaan Allah untuk pribadinya sendiri.

c. Menstabilkan (Stabilizing)
Mereka yang kemampuannya sebatas menerapkan prinsip-prinsip Kerajaan Allah dalam lingkungan pekerjaan/usahanya.

d. Sukses (Succeesing)
Mereka yang berhasil mempengaruhi dunia kerja dengan menerapkan prinsip-prinsip Kerajaan Allah.

e. Signifikan (Significance)
Mereka yang menggunakan pekerjaan/usahanya untuk membawa transformasi dalam kota.

2. Empat Hal yang Harus Terjadi

a. Menggenapi Panggilan Menjadi Pelayan di Dunia Kerja
Menerima kebenaran bahwa melayani Tuhan di dunia kerja sama pentingnya dan sama kudusnya dengan melayani Tuhan di gereja.
b. Menempatkan Allah sebagai Kepala di Dunia Kerja
Menegakkan nilai-nilai Kerajaan Allah sebagai filosofi.
c. Mendirikan sebuah Altar Doa di Dunia Kerja
Mengundang hadirat Tuhan di tempat kerja melalui doa, pujian dan penyembahan.
d. Melibatkan Tuhan Yesus Kristus di Dunia Kerja
Meminta hikmat Tuhan dalam setiap pengambilan keputusan/eksekusi.

DARI TEMPAT KERJA KE BANGSA-BANGSA

Kisah Para Rasul 18: 1-17 : Paulus di Korintus.

Kisah Para Rasul 18: 18-23 : Paulus kembali ke Antiokhia

Kisah Para Rasul 18: 24-28 : Apolos di Efesus 

Kisah Para Rasul 18:3 (TB)  Dan karena mereka melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka bekerja bersama-sama, karena mereka sama-sama tukang kemah.

Kehidupan Paulus dengan rekan-rekan kerjanya, Akwila dan Priskila merupakan kombinasi antara pelayanan mimbar dengan pelayanan dunia kerja. Pekerjaan mereka menjadi kendaraan bagi pelayanan mereka.

Misionaris tradisional mungkin tidak dapat masuk ke negara-negara "terlarang” seperti China, Vietnam, Laos, Korea Utara, tetapi bangsa-bangsa itu menyambut orang-orang yang memiliki keterampilan profesional untuk memberi kontribusi terhadap pembangunan dan vitalitas ekonomi. Operasi Misi melalui Dunia Kerja, dimana:

1. Dunia Kerja adalah ‘Visa’ yang Aman

Para misionaris yang datang dengan modal dan keterampilan akan memperoleh kemudahan akses ke negara-negara dunia ketiga.

2. Dunia Kerja adalah Ladang yang Aman

Profesional Kristen berhubungan secara alami dengan orang-orang yang belum mengenal Injil di dalam negara-negara tersebut.

3. Dunia Kerja Menjadi Berkat

Pelaku Bisnis dan profesional berwawasan misi membawa dampak terhadap pembangunan sosial dan ekonomi bagi bangsa-bangsa.

4. Dunia Kerja Menjadi Penyandang Dana

Entitas bisnis dapat berperan membantu pendanaan misionaris tradisional yang diutus ke negara-negara dunia ketiga.

TUJUH MEGA-TREND DALAM MISI DUNIA MASA KINI

1. Penekanan pada Pelatihan Pemimpin Lokal

Jauh lebih mudah bagi penduduk setempat untuk menanam gereja mereka sendiri karena mereka mengenali budaya dan bahasa sendiri dengan baik.

1 Korintus 9:20 (TB) Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat.

2. Konsep Bisnis sebagai Misi

Pelayanan Dunia Kerja

Adalah di mana orang Kristen secara individu berpotensi untuk memperkenalkan Kristus di tempat kerja.

Pembuat Tenda 

Adalah ketika kita mengambil pekerjaan di luar negeri sebagai pembuat tenda, sehingga kita dapat menciptakan peluang untuk memperkenalkan Kristus kepada penduduk setempat.

Bisnis sebagai Misi 

Adalah bisnis yang nyata menghasilkan keuntungan; dan memiliki visi Kerajaan; yaitu mendorong terjadinya transformasi bangsa secara rohani, sosial dan ekonomi.

3. Beralih dari Jendela 10-40 Ke 4-14

• Jendela 10-40 mengacu pada daerah antara 10 hingga 40 derajat lintang utara, yang mencakup bagian utama dari Asia dan Afrika.

• Jendela 4-14 mengacu kepada kelompok umur antara 4 sampai dengan 14 tahun.

Bukti menunjukkan bahwa orang cenderung untuk datang kepada Kristus ketika mereka masih muda, sebab pada usia itu mereka masih terbuka dan mudah dibentuk.

4. Meningkatnya Peranan Doa

Pertumbuhan gerakan doa bersama-sama dengan gerakan misi.

5. Fenomena Globalisasi

Karena meningkatnya teknologi transportasi serta media sosial, dunia berubah menjadi sebuah global village.

6. Peningkatan Peranan Misi Jangka Pendek

Perjalanan misi jangka pendek adalah jembatan antara gereja dan ladang misi. Pada umumnya pengutusan misionaris jangka panjang dimulai dengan pengutusan misi jangka pendek.

7. Kebangkitan Gereja-Gereja Non-Barat

Dalam 50 tahun terakhir, kita telah melihat pertumbuhan yang fenomenal dari gereja di Asia, Afrika dan Amerika Latin. 


DISKUSI

Apa yang sebaiknya dilakukan oleh para pemimpin gereja lokal untuk mendorong para pelaku bisnis dan profesional di lingkungan jemaatnya berperanan dalam gerakan misi dunia kerja?

APLIKASI

Temukan konsep partisipasi Anda masing-masing dalam konteks menegakkan Kerajaan Allah di dalam dunia kerja.


Tuhan mengubah ulat menjadi kupu-kupu, pasir menjadi mutiara, dan batu bara menjadi berlian dengan menggunakan waktu: panas dan tekanan, Dia juga sedang bekerja pada Anda, (Rick Warren).


Demikian.... Semoga bermanfaat, dan Tuhan memberkati.



Comments

Popular posts from this blog

Visualisasi Bait Suci (Bait Allah) Ke-3 Dan Mesianik Di Jerusalem

MEMBANGUN RUMAH BERSIFAT ROHANI DI LAHAN SEMPIT

Semangat Roh Kenabian Elia Mengkristalisasi Pada Dua Saksi Terakhir