KRISTEN PROGRESSIF

 KRISTEN PROGRESIF


Frasa "Kristen PROGRESSIF" terdiri dari dua kata yaitu Kristen dan Progressif.

Kristen artinya Pengikut Yesus Kristus, kata Kristen mula mula untuk para murid Kristus yang terjadi di kota Antiokhia.

Kisah Para Rasul 11:26
Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.

Kata PROGRESSIF tersusun dari kata Kemajuan yang berarti kemajuan, perkembangan yang berkelanjutan. Lalu kata ini mendapat tambahan kata sif yang artinya sifat. Kata Kemajuan digunakan sebagai istilah untuk menggambarkan perubahan arah kemajuan seseorang atau bidang tertentu. Kata sif pada Progress digunakan untuk menggambarkan sifat yang Progress.

Jadi Kristen PROGRESSIF  artinya adalah Kristen   yang mengalami kemajuan dan perkembangan kehidupan rohani . Kemudahan-kemudahan (dispensasi) akan diperoleh seorang Kristen melalui pemuridan (murid Kristus) yang ia lakukan.  Kristen progresif adalah perubahan kehidupan rohani seorang Kristen yang membawa ke arah kemajuan dan menguntungkan bagi gereja, dunia kerja, maupun seluruh dunia. Prestasi adalah wujud nyata dari kualitas dan kuantitas yang diperoleh oleh seorang murid Kristus. Contohnya adalah pemuridan yang melahirkan karya-karya baru yang dapat memperlancar kekristenan. Hal tersebut membawa arah kemajuan dan menguntungkannya gereja, dunia kerja, maupun seluruh dunia ketika hal pemuridan itu terjadi. Kristen progresif juga memiliki arti sebagai keinginan seorang Kristen untuk bergerak maju. Artinya, progresif mengandung makna untuk terus bergerak maju ke depan dan untuk kesiapan dalam mereformasi diri ketika berstatus murid Kristus. Frasa "Kristen Progressif" ini mengandung konotasi yang bersifat positif baik dari sudut pandang agama maupun bukan agama.

Seorang murid tidak lebih dari gurunya, tapi bila seorang murid yang cemerlang maka ia akan menjadi kebanggan gurunya yang salut padanya 

Lukas 6:40

Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya.

Setiap orang dapat belajar dari pengalaman hidupnya, pengalaman adalah guru terbaik untuk membawa kemajuan dan perkembangan hidup bagi seseorang. Artinya seseorang yang berpengalaman "rohani" akan lebih mudah memahami sesuatu "hal rohani" dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan memiliki pengalaman “rohani” seseorang akan memiliki wawasan yang luas, sehingga dapat berkarya dengan lebih baik dan menyesuaikan dengan kebenaran Firman Tuhan. Ini seolah-olah ingin menyampaikan bahwa cara belajar seorang murid Kristus yang paling tepat adalah dengan merasakan langsung "Ajaran" untuk mendapatkan pengalaman rohani..

Pengalaman kekristenan dalam hal hubungan/keintiman dengan Tuhan, dan fenomena/peristiwa rohani lainnya dari seorang murid Kristus saja bisa muncul kembali ke permukaan dalam kehidupannya. Pengalaman-pengalaman atau peristiwa-peristiwa tersebut ada yang baik, ada pula yang buruk, ada yang menghasilkan hasil, ada pula yang gagal atau kesialan di masa lampau yang dialami seorang Kristen sebagai ia dalam pemuridan Kristus. Munculnya kembali pengalaman/fenomena ini adalah untuk disempurnakan, dibuat lebih baik lagi dari sebelumnya, semata-mata agar hidup lebih sempurna lagi untuk bisa masuk sorga, karena seseorang bisa masuk sorga itu bila kehidupan pribadinya sempurna. 

Peristiwa yang baik yang menghasilkan buah, tentulah tidak perlu terulang lagi, 

Imamat 19:10
Juga sisa-sisa buah anggurmu janganlah kaupetik untuk kedua kalinya dan buah yang berjatuhan di kebun anggurmu janganlah kaupungut, tetapi semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu. 

Hanya peristiwa yang kurang baik dan kurang berkenan bagi sorga Allah yang dapat terulang lagi yang akan hendak diperbaiki menjadi sempurna atau lebih baik dari sebelumnya.. Dan fenomena/pengalaman spiritual yang mengalami Kemajuan pun tidaklah semuanya, tidak pada bagian penentu, tetapi Kemajuan hanya terjadi di bagian bukan penentu dari fenomena tersebut yang kemajuannya dirasakan/berdampak positif bagi orang lain baik dalam pelayanan di gereja, dunia kerja, maupun di seluruh dunia.

Matius 5:48. K arena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

Bila Anda seorang Kristen yang tidak mau belajar Firman, atau Pendeta yang merasa sudah pintar segala hal isi Alkitab dan tidak perlu belajar lagi, namun bila Anda tidak mau belajar Alkitab lagi, tidak mau mempelajari Firman Tuhan, maka Anda yang Pendeta disebut Kristen yang bukan Murid Kristus. Hanya orang-orang yang berstatus murid-murid lah yang bisa melihat/mengetahui kedatangan Yesus Kristus yang kali ke-2 ke bumi ini nanti, sama seperti ketika murid-murid lah yang melihat ketika Yesus naik ke sorga.

Kisah Para Rasul 1:10-11 (TB) Ketika mereka ( murid-murid ) sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih di dekat mereka,

dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapa kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." 

Ketika murid-murid masih bersama dengan Yesus, mereka belum mengerti isi kitab suci, tapi ketika sudah bangkit Yesus dari kematian, barulah mereka mengerti akan isi kitab suci..

Yohanes 2:22 (TB) Kemudian, sesudah Ia ( Yesus Kristus ) bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan mereka pun percayalah akan Kitab Suci dan akan kata yang telah diucapkan Yesus. 

Murid-murid yang tadinya kurang memahami isi kitab suci, namun ketika mereka dipenuhi Roh Kudus, maka pengetahuan mereka bertambah

Lukas 24:45 (TB) Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. 

Selagi murid-murid masih bersama dengan Yesus Kristus, DIA-lah yang mengajar mereka, tapi ketika Yesus sudah naik ke sorga maka Roh Kudus mengambil alih sebagai pengajar mereka.

Yohanes 14:26 (TB) tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu yang di sekelilingnya dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Firrman yang mengkristal di dalam diri seorang Kristen disebut kristalisasi Firman. Hal ini dapat terjadi pada seorang Kristen yang memiliki hubungan intim dengan Tuhan, ia menghabiskan waktu berdoa (bersaat teduh) secara rutin setiap hari berdoa dan mempelajari isi Alkitab secara radikal (paling mendasar) yang dipimpin oleh Roh Kudus. Firman Tuhan menjadi renungannya disetiap hari baik siang maupun malam hari  

Mazmur 119:97 (TB) Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku membengkokkannya sepanjang hari. 

Mazmur 19:7  (19-8) Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. 

Selagi anak berusia muda (pemudi-pemuda) sudah seharusnya gemar mencari Tuhan, dan mencari "hal rohani", kalau mencari uang itu adalah di bagian akhir, dan selalu gemar mencintai Firman Tuhan, memikirkanNya sepanjang hari. Bila sendirian mengambil saat teduh untuk berdoa dan mempelajari isi Alkitab secara otodidak di bawah pimpinan Roh Kudus, bila bersama orang lain maka ia mengambil kelas pemuridan untuk mempelajari Firman Tuhan secara lebih luas lagi. Kesehariannya menghabiskan waktu dengan berbuat baik, bangun pagi subuh langsung saat teduh, buruan siap siap beraktivitas di dalam atau di luar rumah dari pagi hari hingga siang dan sore hari. Sepanjang hari ia dalam pelayanan sesuai dengan eksistensi dirinya, menunjukkan bahwa ia seorang pengikut Kristus yang menghadirkan nilai kerajaan sorga dimana ia berada dalam suatu lingkungan. Lalu dii petang hari menjelan malam mengambil saat teduh, habis makan malam beraktivitas lagi mempersiapkan segala sesuatunya untuk kemudahan menjalani hari esok, dan sebelum tidur malam mengambil saat teduh lagi, menyerahkan semua hidupnya ke dalam tangan pemgasihan Tuhan. Dalam kesehariannya, Tuhan menjagai dia agar tidak berbuat dosa.

Mazmur 119:9-16 (TB) Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu. 

Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu. 

Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, maka aku jangan berdosa terhadap Engkau. 

Terpujilah Engkau, ya TUHAN; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu saya. 

Dengan bibirku aku menceritakan segala hukum yang Kau ucapkan. 

Atas petunjuk peringatan-peringatan-Mu aku gembira, seperti atas segala harta. 

Aku bermaksud memikirkan titah-titah-Mu dan mengamat-amati jalan-jalan-Mu. 

Aku akan bergemar dalam ketetapan-ketetapan-Mu; firman-Mu tidak akan kulupakan. 

Di dalam dirinya sudah tertanam kesalehan, Firman Tuhan mengkristal di dalam dirinya, sehingga ia mencintai semua orang, ia berjiwa seorang pelayan, bukan dilayani. sehingga wajar dalam pergaulan hubungan dengan orang lain yang ia layani membuat ia mengalami semacam transformasi "menjadi kecil untuk menbesarkan orang lain", "menjadi bodoh untuk membuat orang pandai pandai", "menjadi miskin untuk memsejahterakan orang lain", "menjadi lemah untuk memperkuat orang lain" lain' "menjadi rendah untuk meninggikan orang lain", dan lain sebagainya. Apakah ia bermegah dalam hal ini? sekali kali tidak, karena ia memandang dirinya dengan cara tidak membanding-bandingkan dirinya dengan diri orang lain, tetapi menurut pandangan Allah tentang keberadaan dirinya. 

2 Korintus 10:17-18 (TB) “Tetapi barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan.” 

Sebab bukan orang yang memuji dirinya yang tahan uji, melainkan orang yang memuji Tuhan. 

2 Korintus 11:29-30 (TB) Jika ada orang merasa lemah, bukankah aku ikut merasa lemah? Jika ada orang yang menginginkannya, bukankah jantungnya hancur oleh dukacita?

Jika aku harus bermegah, ma ka aku akan bermegah atas kelemahanku. 

Dasar untuk mencintai semua orang dimulai dari Iman , lalu pemeliharaan, pada pemeliharaan tambahan pengetahuan,  lalu penguasaan diri , padapenguasaan diri tambahan  ketekunan, barulahketekunan untuk menghasilkan kesalehan. Dengan kesalehan maka seseorang dapat  mencintaisepenuhnya       sesamanya manusia 

2 Petrus 1:8-9 (TB) Sebab jika semuanya itu ( segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh ) ada milikmu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi raksasa dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.

Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang sebelumnya telah dihapuskan.

Seorang Kristen murid Kristus berbeda dengan orang-orang Kristen bukan murid Kristus..Seorang murid Kristus yang semakin ia berisi, ia semakin merunduk. Beda dengan seorang bukan murid Kristus yang semakin ia berisi, ia semakin sombong, sok tahu, ia merasa tidak perlu lagi belajar Firman. Padahal Firman Tuhan itu, tafsirannya mengalami perkembangan terus-menerus sesuai dengan tingkatan zaman dan dimensi kehidupan para pelaku Firman-Nya.

Roh Kudus sendiri pun turun ke bumi dan menghinggapi para murid untuk memberi kuasa Roh Kudus agar para murid berani membungkus memberitakan kabar baik Injil Kristus bagi banyak orang, sehingga banyak jiwa dimenangkan bagi Yesus Kristus dan orang-orang semakin banyak donor, dibaptis sehingga ikut sebagai pewaris kerajaan sorga dan memperoleh keselamatan jiwa dan hidup yang kekal.

Kadang-kadang, saat kita membaca kitab suci, kita bertanya-tanya betapa mudahnya hidup kita murid-muridnya-Nya jika Yesus ada bersama kita, sama seperti saat Dia bersama murid-muridnya dahulu. Tetapi Yesus mengingatkan kita bahwa lebih baik bagi kita jika Dia tidak terbatas pada tubuh duniawi. Dia mempersiapkan surga bagi kita, dan di saat yang sama, IA tetap bersama kita dalam wujud roh untuk mempersiapkan kita menuju surga.

Kehidupan para Nabi besar (ada 24 tapi 25 Nabi besar) di masa lampau yang fenomenanya ada ketidak-beresan atau hal yang diduga kurang berkenan bagi sorga akan disempurnakan oleh Roh Kudus yang berkarya di bumi lewat/memakai orang-orang Kudus pilihan Tuhan. Sehingga kelak tiba pada kesudahannya semua ciptaan Allah akan terwujud dalam kesempurnaan untuk layak memasuki LB3 (Langit Baru Bumi Baru) di bumi baru nanti melalui Kerajaan 1000 tahun damai di bumi yang sekarang ini. Hal apapun yang masuk LB3 adalah segala sesuatu yang bersifat Roh (Rohani) dan benar-benar sempurna, sama seperti Tuhan Yesus Kristus yang sempurna.

Pengalaman hidup manusia dalam beeTuhan, mulai dari zaman awal penciptaan hingga menuju zaman milenium nanti, manusia hidup bersama Tuhan adalah Pengalaman hidup manusia dalam mencari Tuhan, mulai dari zaman awal penciptaan hingga menuju zaman millenium nanti adalah mengalami kemajuan (progresif), ini harus diketahui oleh orang-orang Kristen yang Progresif.

1. Di Zaman (dispensasi) Kesucian

Zaman kesucian ada di zaman awal penciptaan di taman Eden, tokohnya adalah Adam dan Hawa. Hukum/perintah yang diberikan Tuhan kepada manusia adalah;

Kejadian 1:28-29 (TB) ......, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang berbau di bumi.” 

Berfirmanlah Allah: “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah yang akan menjadi makananmu.

Lalu kemudian Perintah Allah kepada manusia 

Kejadian 2:16-17 (TB) Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon di taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,

tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, karena pada hari kamu berselingkuh, pastilah kamu mati.”

Namun hukum/perintah dari Tuhan ini telah dilanggar manusia, nyatanya manusia mentaati apa kata/godaan iblis daripada mentaati apa yang Tuhan Firmankan. Akibatnya penghakiman dari Tuhan berlangsung, manusia dihukum dengan vonis “mati”, hidup manusia tidak akan kekal lagi karena diri manusia yang telah berdosa akan mengalami kematian rohani (roh) maupun kematian tubuh (daging). Akhirnya tempat kehidupan manusia pun berganti dari taman Eden (firdaus di bumi) menjadi di bumi yang tak lagi Firdaus, (Peristiwa ini adalah berhentinya awal bagi manusia di bumi).

Lalu kehidupan manusia di bumi yang tak lagi Firdaus mengalami Progresif (lebih baik dari sebelumnya) dalam hidup kebersamaan dengan Tuhan, dengan Tuhan hantarkan manusia memasuki kemudahan/dispensasi/zaman Keinsafan.

2. Zaman (dispensasi) Keinsafan

Zaman Keinsafan ini disebut juga zaman hati nurani. sebab manusia diatur/diperintah oleh hati nuraninya, bukan lagi pimpinan Roh Tuhan.

Zaman Keinsafan atau  Zaman hati nurani ini ada di zaman Adam dan Hawa yang telah berdosa hingga sampai Air bah Nuh di bumi yang tak lagi firdaus, yang tokohnya adalah Adam dan Hawa yang telah berdosa (dan keturunan mereka). Hukum/perintah yang diberikan Tuhan kepada manusia adalah : 

Kejadian 3:15 (TB) Aku akan mengadakan pertarungan antara kamu ( Iblis) dan perempuan ini (Hawai, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan kamu akan meremukkan haknya.” 

Dari keturunan Adam dan Hawa, manusia di bumi semakin bertambah banyak, namun kejahatan manusia juga semakin besar, awal pertumpahan darah Kain membunuh adiknya Habel adalah cikal bakal kejahatan manusia selanjutnya. Siapa saja yang membunuh sesamanya, ia seperti iblis, dan siapa yang menolong sesamanya, ia adalah keturunan Hawa gambaran dari Kristus. Manusia saling bermusuhan, bertambah jahat, anak anak Allah (keturunan Hawa gambaran Kristus) mendekati anak-anak perempuan manusia duniawi (keturunan ular beludak) mengakibatkan Allah murka dan menjatuhkan penghakiman dengan vonis "bumi dilenyapkan".

Kejadian 6:7 (TB) Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, karena Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka." 

Namun hanya Nuh dan keluarganya yang mendapat kasih karunia dari Allah, sehingga mereka (8 orang) Nuh dan keluarganya selamat dari Air bah dan mendiami bumi baru. (Peristiwa Air bah ini adalah penghentian pertama bagi manusia di bumi)

Setelah Air bah, lagi-lagi kehidupan manusia di bumi mengalami Progresif (lebih baik dari sebelumnya) dalam hidup kebersamaan dengan Tuhan, dengan Tuhan hantarkan manusia memasuki kemudahan/dispensasi/zaman Pemerintahan manusia.. 

3. Zaman (dispensasi) Pemerintahan manusia

Zaman Pemerintahan manusia ini disebut juga zamannya bumi Nuh, dimana manusia yang memerintah dalam kehidupan sesuai hati nuraninya. 

Zaman Pemerintahan manusia ini ada di zaman Nuh (setelah air bah) hingga sampai hancurnya menara babel di buminya Nuh di tanah Sinear, yang tokoh utamanya adalah Nuh dan keturunannya. Hukum/perintah yang diberikan Tuhan kepada manusia adalah : 

Kejadian 11:6-7 (TB) dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat dilaksanakan.

Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing."

Apa yang direncanakan Tuhan bagi kehidupan manusia di bumi adalah "semua untuk satu" tapi kenyataan perbuatan manusia malah sebaliknya, malah bertentangan dengan rencana Tuhan itu, manusia membuat menara babel yang mewakili "satu untuk semua", mereka tidak mau berserak ke segala penjuru muka bumi , malahan mereka berkumpul di tanah Sinear dalam satu bangunan/menara Babel, mereka ngotot satu bangsa, satu bahasa untuk semua, dan tidak mau berserak dari situ.

Akibat kesalahan dan dosa manusia ini, maka Tuhan murka  dan mengacau-balaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing. Demikianlah mereka menyebar dari situ ke seluruh bumi atas kehendak Tuhan.

Kejadian 11:9 (TB) Itulah alasannya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi. 

Setelah menara babel lagi-lagi kehidupan manusia di bumi mengalami Progresif (lebih baik dari sebelumnya) dalam hidup kebersamaan dengan Tuhan, dengan Tuhan hantarkan manusia memasuki kemudahan/dispensasi/zaman Perjanjian

4. Zaman (dispensasi) Perjanjian

Setelah peristiwa air bah dan air surut, maka Nuh di bumi baru segera membangun mezbah dan memberi korban persembahan kepada Allah, Dengan keharuman korban persembahan yang dirasakan Allah, maka Allah berjanji tidak akan melenyapkann bumi lagi dengan air bah. Allah memberi tanda perjanjian antara Allah dengan manusia ini berupa "busur Allah" atau "pelangi" di langit biru, (tanda nokhtah hitam di "busur Allah" itu sudah berjumlah 2 buah yang berarti sudah 2 kali berhenti di bumi yaitu berhenti awal dan berhenti pertama ).

Dan setelah menara Babel hingga seiring berjalannya waktu, maka perjanjian antara Allah dan manusia di bumi selalu dibaharui terus menerus dari zaman ke zaman demi kemudahan hidup bagi manusia di bumi  

Zaman Perjanjian ini dimulai dari Abram (Abraham) yang Tuhan panggil ia keluar dari tanah Ur-Kasdim (negeri berhala) menuju tanah Kanaan (negeri harapan yang melimpahkan susu dan madu), melalui negeri Haran (negeri persinggahan).

Hukum/perintah yang diberikan Tuhan kepada manusia (Abram) adalah : 

Kejadian 12:1-5 (TB) Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan padamu; 

Aku akan menjadikanmu bangsa yang besar, dan memberkatti serta menjadikan namamu masyhur; dan kamu akan menjadi berkat.

Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.” 

Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lot pun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.

Abram membawa Sarai, isterinya, dan Lot, anak saudaranya, dan segala harta benda yang mereka peroleh dan orang-orang yang mereka peroleh di Haran; mereka berangkat ke tanah Kanaan, lalu sampai di situ.

Jadi perintah Tuhan ini bukan hanya pada Abram saja, tapi juga bagi semua manusia, bahwa kita harus keluar dari atmosfir kehidupan "berhala" kepada atmosfirNya Tuhan (manusia hidup berTuhan) dimana keberadaan Tuhan ada untuk disembah karena kasih setia-Nya Tuhan yang telah menyelamatkan umat manusia

Zaman ini disebut zaman Perjanjian karena ada 7 (tujuh) perjanjian Allah dengan manusia (Abram/Abraham), yaitu:


Atau


1. Allah berjanji akan menjadikan Abraham (kita juga) menjadi bangsa yang besar,

2. Allah berjanji akan membantu Abraham (kita juga).

3. Allah berjanji akan menjadikan masyur nama Ibrahim (kita juga).

4. Allah berjanji akan menjadikan Abraham menjadi berkat (kita juga).

5. Allah berjanji akan mendatangkan orang-orang yang mendukung Abraham (kita juga).

6. Allah berjanji akan mengutuk orang-orang yang mengutuk Ibrahim (kita juga).

7. Oleh Abraham (kita juga), Allah menjanjikan semua kaum di muka bumi akan mendapat berkah. 

Dasar untuk membuat kehidupan manusia mengalami progresif (menjadi lebih baik dari sebelumnya) adalah Kejadian 3:15.

Kejadian 3:15 (TB) Aku akan mengadakan permusuhan antara kamu ( iblis ) dan perempuan ini (Hawa gambarran Kristus), antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumiitnya.” 

Berikut diberikan pola atau model Urutan keturunan (Anak) dari seorang Tokoh (orang tua) pada zaman/dispensasi Perjanjian menurut posisi urutan kesulung-bungsuan Anak.


Urutan menurut besar atau kesulung-bungsuan anak dari seorang tokoh (Parentt) adalah: Anak ke-1 > ke-2 > ke-3 > ke-4 > ke-5 > ke-6 > ke-n, dan seterusnya  seperti gambar di atas, sedangkan arus kehidupan atau jalan kasih karunia atau berkat adalah dengan urutan: Parentt - Anak ke-1 - ke-3 - ke-5 - Anak ke-2 - ke-4 - ke-6, terus naik lagi dari Anak ke- 6 - ke-4 - ke-2 - Anak ke-5 - ke-3 - ke-1 - Parentt.

Tokoh pertama dalam zaman/dispensasi Perjanjian adalah Abraham, ia berketurunan melahirkan Ismail dan Ishak. Ismail anak dari Hagar budak perempuan Sara istri Abraham, sedangkan Ishak anak dari istri sah Abraham.


Gambar di atas menurut apa kata sorga adalah Formasi kurban (arahnya dari Ishak ke Ismail, atau Formasi Keselamatan (arahnya dari Ismail ke Ishak), bukan lah Formasi peperangan ya, seperti sikut-menyikut karena bersalimg-silangan (ini menurut apa kata dunia), jangan kita ikut-ikutan perang di timur tengah ya. Kalau suku keturunan Ismail di timur tengah mau hidup damai dan bersuka-cita dengan suku keturunan Ishak (atau Israel) seharusnya mereka (keturunan Ismail) untuk mau selamat harus menjadi pengikut Yesus Kristus Sang juru selamat yang IA keturunan Yakub juga keturunan Ishak (perhatikan penyelamatan, akurasi dari Ismail ke Ishak), kalau tidak maka alternatif lain adalah tidak tertutup kemungkinan bahwa suku keturunan Ishak lah yang harus berkurban untuk suku bangsa Ismail, tapi kurban yang sempurna Yesus Kristus sudah cukup sekali saja untuk selama lamanya mengurbankan diri-Nya di kayu salib, tidak ada lagi apa yang mau dikurbankan.

Sebagai anak perjanjian adalah Ishak yang lahir dari Sara istri sah-nya Abraham. Ishak lah yang dikurbankan Abraham bagi Allah, namun kurban itu digantikan dengan seekor kambing di gunung Moria.

Ishak berketurunan dari Ribka istrinya yang melahirkan anak kembar yaitu Esau dan Yakub. Esau anak tertua karena duluan lahir, sedangkan Yakub adalah adiknya Esau yang lahir kemudian. Dari Abraham, garis anak perjanjian diteruskan dari Ishak ke Yakub.



Gambar di atas adalah Formasi Passion. Yakub mencuri berkat hak kesulungan dari Esau dengan memberi semangkok sup kacang merah kepada Esau abangnya. Yakub yang kemudian berganti nama menjadi israel memiliki keturunan dari istri Rahel dan Lea dan dari gundik-gundik nya yaitu 12 anak lelaki dan 1 perempuan. 12 anak Yakub menjadi 12 suku bangsa Israel yaitu secara berurutan: Ruben, Simon, Lewi, YehudaDan, Naftali , Gad, Asyer , Isakhar , Zebulon , Yusuf, Benyamin . (Yang bercetak tebal biru adalah nama 6 anak dari Lea, cetak biru tipis adalah nama 2 anak dari Zilpa budaknya Lea, Yang bercetak tebal hijau adalah nama 2 anak dari Rahel, cetak hijau tipis adalah nama 2 anak dari Bilha budaknya Rahel).
Dari Abraham, garis anak perjanjian diteruskan dari Ishak ke Yakub terus ke Yehuda.


Atau


Atau


Atau kombinasi lainnya.

Gambar Ketiga di atas adalah bisa segala Formasi, seperti formasi kurban, Formasi Penyelamatan, Formasi Gairah, Formasi Profesi, formasi Misi, dan Formasi lapangan kerja, maupun secara keseluruhan dalam Formasi Visi 
Garis anak perjanjian ternyata berada pada satu posisi yang sama yaitu di bagian bukan penentu (fenomena Trebel, bukan lah Bass apalagi Boss).
Di garis anak perjanjian inilah cikal bakal lahirnya Yesus Kristus Sang Juru Selamat keturunan Daud, Keturunan Yehuda, Keturunan Yakub (Israel) keturunan Ishak, keturunan Abraham, dari keturunan Hawa. Yesus Kristus benih perempuan, keturunan Hawa yang mampu mengalahkan kuasa iblis, meremukkan kepala iblis. Hanya manusia berbenih perempuan yang mampu mengalahkan kuasa iblis.
Kejadian 3:15 (TB) Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau ( iblis ) dan perempuan ini (Hawa), antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya (Yesus Kristus)  akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumiitnya.” 


Bersambung.....



Comments

Popular posts from this blog

LAPORAN MISSIONTRIP (PERJALANAN MISI)

LAPORAN MISSION TRIPGEREJA BICC PEKANBARU, KOM-300 KELOMPOK-4

MASA (WAKTU) BAGI BANGSA SRAEL YANG DIBERIKAN OLEH TUHAN