KERAJAAN ALLAH DI SELURUH BUMI
KERAJAAN ALLAH DI SELURUH BUMI
Matius 24:14 (TB) Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."
Misi adalah rencana Allah yang tidak pernah berubah dan merupakan sentral kehidupan bergereja, dan gereja lokal terdorong untuk terlibat dalam kegiatan misi ini.
Kejadian 12:3 (TB) Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."
Galatia 3:16 (TB) Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan "kepada keturunan-keturunannya" seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: "dan kepada keturunanmu", yaitu Kristus.
Wahyu 5:9-10 (TB) Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."
Jika kita mengamati berita-berita di surat kabar, maka kita akan dapat melihat arah sejarah manusia; bahwa ada tujuan-tujuan tertentu dibalik segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini.
Alkitab mengajarkan bahwa Yesus adalah ALFA DAN OMEGA. Dia adalah yang awal dan yang akhir. Ia bekerja di dalam segala sesuatu untuk mencapai tujuan-Nya. Dia adalah Tuan atas sejarah!
Di dalam Galatia 4:4 (Inggris: “In the fullness of time”; pada waktu yang tepat Allah mengutus anak-Nya…..) kita melihat campur tangan Allah terhadap timing peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi demi menggenapi rencana-Nya.
KELOMPOK/KOMUNITAS YANG BELUM TERJANGKAU
Suku, puak ataupun kelompok-kelompok minoritas yang termasuk dalam target pelayanan misi meliputi faktor-faktor sebagai berikut:
1. Kurang dari satu persen populasi yang pernah mendengar tentang Injil
2. Belum adanya Alkitab yang lengkap dalam bahasa daerah setempat
3. Ketiadaan akses kepada sumber-sumber Injil di luar wilayah mereka
4. Belum adanya ibadah Kristen dalam budaya dan bahasa setempat
5. Belum adanya gereja yang kondisinya mampu berkembang dengan sumber daya sendiri.
ENAM HAL POKOK TENTANG MISI DUNIA
1. Misi Dunia adalah Tema Sentral Allah
Pelayanan misi bukan sesuatu yang sifatnya opsional bagi Gereja
a. Mengenal Allah dan membuat Dia dikenal.
b. Komitmen yang utuh terhadap Amanat Agung dan Perintah Agung.
c. Bila tidak melaksanakan Kisah Para Rasul 1:8, maka akan mengalami Kisah Para Rasul 8:1
Contoh:
• Gereja mula-mula di Yerusalem
• Gereja Eropa Barat
2. Misi Dunia Merupakan Benang Merah Sejarah
Faktor – faktor apa sajakah yang menggerakkan roda sejarah?
a. Bangkitnya orang-orang besar
b. Bangkitnya ide-ide besar
c. Terobosan Ilmu Pengetahuan
d. Teori Ekonomi
Allah bergerak di balik sejarah untuk menciptakan keadaan yang kondusif bagi penyebaran Injil ke seluruh dunia.
3. Misi Berhubungan Erat dengan Kebangunan Rohani
a. Reformasi Protestan membawa berkat yang besar bagi gereja Tuhan.
Tetapi kepada Martin Luther dan para reformer lainnya belum disingkapkan tujuan Allah mengenai misi kepada bangsa – bangsa.
b. Gereja Roma Katolik telah dua abad melakukan misi dunia sebelum misionaris Protestan pertama berangkat meninggalkan Eropa.
4. Misi Berhubungan Erat dengan Pencurahan Kuasa Roh Kudus
Ada korelasi positif antara lamanya lawatan Tuhan disuatu tempat dengan kegerakan misi di sana.
5. Misi Membuat Gereja Tetap Relevan dengan Kondisi Masyarakat.
1 Korintus 9:20-22 (TB) Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat.
Bagi orang-orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku tidak hidup di luar hukum Allah, karena aku hidup di bawah hukum Kristus, supaya aku dapat memenangkan mereka yang tidak hidup di bawah hukum Taurat.
Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka.
Dengan terlibat dalam misi, gereja terus berusaha untuk membuat keberadaannya relevan dengan masyarakat yang sedang dijangkau.
Contoh:
Tingkat keberhasilan yang berbeda antara gereja Katolik dan gereja Protestan (dalam hal ini China Inland Mission-Hudson Taylor) di dalammL memenangkan China.
6. Misi Akan Membuat Gereja Tetap Eksis di Tengah Masyarakat
Misi akan membuat gereja menjadi bagian dari masyarakat sehingga gereja menjadi lebih berakar dan mempunyai ketahanan.
HAL-HAL ESENSIAL DI DALAM USAHA MISI DUNIA
1. Seluruh Dunia Berarti Segala Jenis Budaya
Di dalam Amanat Agung terutama di dalam Injil Matius dan Kitab Kisah Para Rasul nampak dengan jelas bahwa cakupan pemberitaan Injil/usaha misi adalah seluruh dunia (segala budaya).
Ada 2 inti yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Injil
1 Korintus 15:3-4 (TB) Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci,
bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;
Injil diidentifikasikan dengan:
• Kristus yang mati bagi dosa-dosa kita
• Kristus yang dikuburkan
• Kristus yang dibangkitkan pada hari ketiga
• Alkitab sebagai firman Allah yang benar
b. Budaya
Budaya adalah usaha manusia untuk memberi makna kepada peristiwa-peristiwa dan ide-ide dalam kehidupan pribadi danmL masyarakat yang seringkali dimunculkan dalam bentuk adat istiadat, kesenian, pranata sosial, cerita rakyat yang mengandung nilai.
Interaksi Antara Injil dan Budaya
Lima model interaksi antara Injil dan Kebudayaan:
• Kristus di bawah Budaya
• Kristus sejajar dengan Budaya
• Kristus di dalam Budaya
• Kristus di atas Budaya
• Kristus mengubah Budaya
2. Kesiapan Orang yang akan di Utus
Pengalaman hidup rasul Paulus adalah modal awal yang kemudian dipakai oleh Roh Kudus sebagai kesiapan dan kualifikasi bagi PaulusnL untuk menjadi utusan Kristus.
3. Kemitraan Antara yang Mengutus dengan yang di Utus.
Roma 10:13-15 (TB) Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.
Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?
Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"
Gereja yang mengalami pertumbuhan akan mengirim utusan misi.
4. Misi dan Penginjilan adalah Peperangan Rohani
Musuh-musuh dalam peperangan rohani adalah:
a. Pintu yang tertutup
Kolose 4:3 (TB) Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan.
Wahyu 3:8 (TB) Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
b. Kepercayaan lama yang harus dipatahkan dan disingkapkan kesalahannya.
Kisah Para Rasul 14: 1-17 (Paulus di Ikonium, Listra dan Derbe).
Efesus 6:10-20 (TB) Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.
Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.
Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,
kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;
dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,
dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,
dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,
juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil,
yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara.
5. Panggilan dan Karunia untuk Mengasihi Suku dan Budaya yang Berbeda
Roma 9:1-3, 11 (TB) Aku mengatakan kebenaran dalam Kristus, aku tidak berdusta. Suara hatiku turut bersaksi dalam Roh Kudus,
bahwa aku sangat berdukacita dan selalu bersedih hati.
Bahkan, aku mau terkutuk dan terpisah dari Kristus demi saudara-saudaraku, kaum sebangsaku secara jasmani.
Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, — supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya —
Hampir semua keduabelas rasul secara manusiawi ingin memberitakan Injil kepada orang Yahudi terlebih dahulu. Ahli-ahli misiologi menyebut hal ini ‘Jonah syndrome’.
6. Timing’ Ilahi
Sebagai Utusan Injil kita harus peka mellihat ladang mana yang lebih dahulu matang.
7. Kemurnian Pesan Injil
Pesan Injil yang diwarnai oleh kepentingan politik maupun politisasi Gereja tidak menghasilkan buah yang sempurna.
TOKOH-TOKOH MISI DUNIA DAN DAMPAK PELAYANANNYA
1. William Carey (1761-1834)
• Dia dikenal sebagai Bapak Misi Modern.
• Pelayanannya di India se-zaman dengan berkembangnya kolonialisme negara-negara Katolik.
• Setelah 6 tahun di sana, ia menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Bengali.
• Selama pelayanannya di India, ia tiga kali kehilangan isteri, serta ayah dan 3 anaknya.
• Mendirikan institusi pendidikan modern yang terbuka bagi semua kasta.
• Dan membuktikan bahwa misi bukan bagian dari imperialisme.
2. David Livingstone (1813-1873)
• Dia dikenal sebagai Pelopor Misionaris Medis.
• Pengaruh terbesar atas hidupnya datang dari Karel Gutzlaff yang menyerukan pengutusan tenaga medis ke China, sehingga ia memutuskan untuk bergabung ke dalam London Missionary Society.
• Memulai pelayanannya di Afrika pada tahun 1841.
• Menemukan air terjun Victoria.
• Melakukan perjalanan lintas benua Afrika, dari pantai samudera Hindia di Afrika Selatan ke pantai Samudra Atlantik di Afrika Barat Daya.
• Warisan terbesar yang ditinggalkannya adalah penghapusan perdagangan budak di Afrika, dan usahanya memperbaiki tingkat peradaban penduduk pribumi pedalaman Afrika.
• Selama pelayanannya di Afrika, dia kehilangan isteri dan 3 anaknya.
3. James Hudson Taylor (1832-1905)
• Pendiri dari China Inland Mission – sekarang OMF International.
• Memulai pelayanannya di China pada bulan Desember 1849.
• Dia juga dipengaruhi oleh tulisan Karel Gutzlaff tentang situasi pelayanan misi di China.
• Ia mempelajari bahasa Yunani, Ibrani dan Mandarin, mengakhiri pendidikan medisnya dan tiba di Shanghai pada tanggal 1 Maret 1854.
• Pelayanannya di China terjadi dalam periode-periode yang sulit dalam sejarah China, yaitu Perang Candu I dan II, Pemberontakan Boxer dimana puluhan ribu orang Kristen China mati sebagai martir.
• Selama 51 tahun pelayanannya di China, ia telah membawa 800 misionaris ke China, mendirikan 30 Pos PI, dengan 500 staf lokal di 18 propinsi.
• Dan selama itu, ia tiga kali kehilangan isteri dan 5 orang anaknya di China.
• Warisan terbesarnya adalah meletakkan dasar penginjilan di China
– 95% oleh tenaga pribumi mereka sendiri.
PROSPEK MISI DI ABAD KE 21
Globalisasi Misi Dunia dimasa kini dipengaruhi oleh beberapa faktor dan perkembangan:
1. Semakin Populernya Program Misi Jangka Pendek
2. Semakin Pentingnya Peranan Misi Non Tradisional
3. Semakin Signifikannya Mandat Sosial Sebagai Bagian Integral dari Panggilan Misi
4. Pembaharuan Bentuk Hubungan Antara Gereja Pengutus Dengan Jemaat Setempat.
5. Semakin Perlunya Pendidikan Tinggi Seorang Utusan Misi
6. Kebangkitan Gerakan Misi Agama-Kepercayaan Lain.
KETERLIBATAN GEREJA LOKAL DALAM MISI DUNIA
1. Mengajarkan Kebenaran-Kebenaran Mengenai Misi Dunia kepada Jemaat
Khotbah-khotbah tentang Misi akan membuka wawasan jemaat tentang Misi sebagai salah satu tanggung jawab gereja yang penting.
2. Mengalokasikan Anggaran Misi untuk Membuktikan Komitmen Gereja
Gereja baru dianggap sungguh-sungguh berkomitmen terhadap Misi ketika menetapkan satu kebijakan anggaran yang berkaitan dengan pembiayaan program-program misi.
3. Menciptakan ’Suasana’ yang Membuat Jemaat Sadar akan Panggilan Misi
Kesaksian-kesaksian, presentasi-presentasi dan acara-acara misi lainnya akan memberikan suatu ’atmosfer misi’ di tengah-tengah jemaat, sehingga jemaat dibuat familiar dengan hal itu.
4. Mendorong Kelompok Sel untuk Memulai Program ’Adopsi’
Memobilisasi sumber daya jemaat untuk mendukung pergerakan misi dengan doa, dana dan daya.
5. Memperkenalkan Dunia Misi kepada Anak–Anak Muda
a. Mendesain program-program pelatihan singkat yang sesuai bagi anak muda dan merealisir program pengutusan mereka.
b. Memposisikan anak muda menjadi tuan rumah bagi kunjungan misi jangka pendek dari negara lain.
6. Mulai Melakukan Pengutusan Misi Jangka Pendek.
Roma 10:14-15 (TB) Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?
Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"
a. Menjadikan gereja lokal kita sebagai bagian dari komunitas misi dunia.
b. Menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga misi internasional lainnya.
DISKUSI
Apa yang dapat kita lakukan untuk membuat gereja lokal kita tergugah dan secara korporat mengambil bagian dalam program misi dunia?
APLIKASI
Tuliskanlah action plan Anda!
Demikian,.... Semoga bermanfaat
Comments
Post a Comment