LEMBAR KERJA KOM 300
LEMBAR KERJA KOM 300 PRAJURIT TUHAN
Nama : Sukma Riadi Pakpahan
Nomor buku :
Nomor Absensi :
Cabang/Kata-kata :
LEMBAR KERJA PESERTA 310
3 1 0 . 1. KEDALAMAN ROHANI MELLUI DISIIPLIN
Sebagai orang percaya, kita adalah pelaku Firman yang mendisplinkan diri secara spiritual untuk menjadi seorang yang berkepribadian dan memiliki pola hidup dan pola pikir yang Arif dan bijaksana. Seperti Kristus sebagai manusia Ilahi yang berpikir, berkata, dan berbuat / bertindak sesuai kebenaran Firman Allah, demikianlah yang kita inginkan. Dan kita lebih m endisplinkan diri lebih mendalam secara rohani lagi, sehingga diri lebih berkenan kepada Tuhan dan lebih d isukai semua orang. Lebih mendisplinkan diri secara spiritual berarti kita harus menyatakan dan berperilaku "merendahkan diri", berpikir sedemikian rupa (memikirkan tidak terlalu tinggi), lambat berkata kata tapi cepat mendengar, menjaga lidah terhadap yang jahat dan bibir terhadap ucapan-ucapan yang menipu, m engambil waktu dan tempat hening dimana diri dalam "kesendirian" untuk bisa ber-saat teduh menikmati hadirat Tuhan dan mendengarkan DIA di dalam keheningan-Nya yang indah, penuh kasih danmencakup segalanya. Melatih diri beribadah (hidup yang saleh) untuk melengkapi diri akan “kehidupan yang di-merdeka-kan” serta diisi dengan kehadiran Tuhan yang mengalir dari kedalaman hati. Kita hidup dalam arti penting: iman, berbicara, gaya hidup, dan menundukkan diri kepada Sang Pencipta, keluarga, masyarakat, gereja, orang miskin dan lemah, dan otoritas yang di atas kita. Dengan menundukkan diri membawa kita mengalami kebebasan bila kita mampu menyerahkan hakkita demi hak-hak orang lain. Tanpa ada menundukkan diri itu berarti kita memberontak terhadap Tuhan, melawan Firman Tuhan.
310.2. TAKUT AKAN TUHAN
Rutinitas dalam kesekharian, setiap harinya kita mengembangkan hidup "takut akan Tuhan", sehingga kita mempunyai pertumbuhan rohani dan hubungan yang sehat dengan Tuhan.
Dengan memiliki roh "takut akan Tuhan" membuat hidup kita memuliakan Tuhan dan mengalami berkat-berkat-Nya selamanya.
Kekayaan yang menyelamatkan adalah hikmat dan pengetahuan; takut akan TUHAN, itulah harta benda Sion. Ada lima jenis harta, yang kuncinya adalah 'takut Tuhan':
1. Takut akan Tuhan adalah Kunci Kepada KEINTIMAN.
2. Takut akan Tuhan adalah Kunci Kepada KEKUDUSAN.
3. Takut akan Tuhan adalah Kunci Kepada BERKAT.
4. Takut akan Tuhan adalah Kunci Kepada KEAMANAN
5. Takut akan Tuhan adalah Kunci Kepada HIDUP
Takut akan Tuhan secara proporsional berarti kita menaruh rasa takut dan hormat kepada Tuhan, dan merasa gentar akan kedasyatan Tuhan yang datang,
Perjumpaan dengan Tuhan dalam Perjanjian baru, itu adalah suatu pengalaman yang tak terukur dan pengalaman yang luar biasa
Rasa akan takut Tuhan, ini menampilkan keberanian yang Kudus: takut akan Tuhan dan berani menghadapi masalah dengan penuh iman, takut akan Tuhan dan berani menghadap Allah dengan penuh keyakinan, takut akan Tuhan dan berani bertindak dan memperkatakan kebenaran.
310.3 SELENGKAP SENJATA ALLAH
Seorang kristen bukan sekadar seorang pelayan Tuhan, tetapi juga seorang Prajurit Kristus yang diperlengkapi dengan senjata Allah yang disediakan oleh Allah untuk peperangan rohani pada hari yang jahat dalam menghadapi satu musuh baru yaitu serangan dan godaan iblis.
Sebelum hari pertempuran, ambil seluruh perlengkapan senjata Allah selengkapnya berupa IKAT PINGGANG KEBENARAN, BAJU ZIRAH KEADILAN, KASUT KERELAAN MEMBERITAKAN INJIL DAMAI SEJAHTERA, PERISAI IMAN, KETOPONG KESELAMATAN, PEDANG ROH yaitu Firman Allah dan berdirilah tegap, dan dalam doa dan permohonan setiap waktu berdoa untuk kemenangan orang-orang Kudus. Lalu tetaplah berdiri setelah menyelesaikan segala sesuatu, dan meski menang di dalam Yesus Kristus. namun tetaplah waspada dan berjaga-jaga agar tidak terlena dan tidak sombong, sebab iblis bisa saja menyerang kembali.
310.4 BERBARIS SEBAGAI TENTARA ALLAH
Untuk mencapai Keberhasilan dan berkat-berkat yang dari Allah, setiap kita orang-orang percaya harus memulainya dengan pemahaman yang benar tentang pola kehidupan yang lahir dari 'Pohon Pengetahuan' ( kehidupan anak sulung ) dan pola kehidupan yang lahir dari 'Pohon K ehidupan' ( kehidupan anak bungsu) , lalu dipindahkan dari Pohon Pengetahuan ke Pohon Kehidupan. Kita bukanlah budak, tapi adalah anak yang memiliki hak ahli waris kerajaan sorga. Kita tidak memikul kuk Taurat, tetapi memikul kuk Kristus anugerah Tuhan yang memerdekakan kita, lemah lembut dan rendah hati, penuh perhentian dan damai sejahtera, dan mudah lagi ringan. Kita mendisplinkan diri secara rohani seturut k einginan Tuhan: “ Kekudusan sekarang; lalu Kebahagiaan kemudian ”, berhati lembut terhadap Tuhan, menghormati orang lain, dan disiplin kepada diri sendiri, mempunyai komitmen mengabdikan hidup dengan sepenuh hati, tanpa motif tertentu selaras dengan makna “iman disertai dengan perbuatan”, mengabdi dalam berbagai pelayanan baik di gereja maupun di dunia kerja agar kita dapat terus bertumbuh secara spiritual, memiliki totalitas dalam menemukan suatu fondasi (prinsip) hidup yang benar dan bernilai sehingga memampukan kita mencapai keberhasilan dan kesuksesan dalam hidup. Kita adalah orang-orang yang bersuara nyaring, yang agresif, yang indah, yang berbakat, yang memperoleh penghargaan tinggi dan diberi banyak pengakuan dan pujian, karena Tuhan telah memberi kita pengurapan-Nya yang membersihkan kita dari kontaminasi dosa oleh karena kita melayani DIA di dalam kekuasaan Roh Kudus, sehingga buah pelayanan kita akan mendominasi atmosfer rohani di atas masyarakat dan kota dimana kita berada. Kita bersatu hati melangkah berjalan bersama-sama dipimpin oleh Roh, berjuang melawan kejahatan, berjuang melawan setan dan kekuatan, dan kita membela kebenaran, keadilan, dan kesetiaan.
LEMBAR KERJA PESERTA 320
320.1 PEMULIHAN HATI BAPA
PENGAKUAN PRIBADI DI HADAPAN TUHAN.
Aku memohon ampun-Mu Tuhan, bila selama ini ada persepsiku yang salah tentang Allah yang sulit dalam pikiranku, dalam hatiku.
Dari pengalaman hidup, terlebih pengalaman-pengalaman 'buruk' yang pernah terjadi dalam kehidupan, Engkau Tuhan yang setia, aku merasakan kasihMu begitu besar, sehingga aku bisa mengenal Allah sebagai Bapa yang seutuhnya.
Tuhan, Engkau tahu isi hati dan melihat imanku, sehingga Tuhan mengangkat aku menjadi Anak-Mu karena aku percaya dan mengaku bahwa Yesus Kristus-lah Tuhan dan juru selamat pribadiku. Aku dapat lebih mengenalMu, karyaMu, dan karakterMu melalui dalam diri Yesus Kristus Tuhan yang sudah berkurban untukku, menebus kesalahan dan dosa-dosaku di kayu salib.
Mampukan aku Tuhan untuk mengenalMu lebih tepat dan lebih benar, aku serahkan hidupku di dalam tangan pengasihanMu yang penuh kasih, Ajar aku untuk lebih mencintaiMu dan lebih mencintai sesamaku, ajar aku mengabdikan hidupmu sepenuhnya hanya kepada Tuhan untuk menyenangkan hati Tuhan dan sehingga aku pun memperoleh dan memiliki kebahagiaan dalam hidup.
Engkau Tuhan yang berotoritas atas diriku, Yesus Kristus Tuhan mengayomi-ku sehingga aku menyelamatkan dan hidup dengan baik, semua janji-janjiMu dapat dipercayai dan FirmanMu-lah yang memberi kekuatan bagi diriku sendiri, Tuhan Yesus telah memenuhiku sehingga aku berharga di mata Tuhan, Engkau perhatikan seumur hidup dan Engkau tidak membiarkan aku kekurangan atas apa yang aku butuhkan, Engkaulah penyedia yang sempurna di dalam seumur hidup, jika aku jatuh namun tidak sampai tergelettak karena tanganMu menopang aku, jika aku jatuh dalam dosa, belas kasih pengampunnanMu selalu Engkau menyediakan bagi pertobatan- ku, Engkau Tuhan penuh kasih yang aku rasakan lewat "kuk Kristus" yang begitu ringan dalam pikulan setiap pergumulan dan persoalan hidup, di dalam hadirat-Mu lawat-lah dan jamah-lah aku Tuhan hingga merasakan lebih Kasihmu, kasih yang tak bersyarat dariMu yang membimbing setiap langkah dan jalan kehidupan ,
Di hadapanMu, hatiku yang percaya kepadaMu, sebab Engkau aman untuk aku yang mempercayai Tuhan.
Amin.
320.2 PEMULIHAN CITRA DIRI
Cara kita melihat dan menilai orang-orang yang dekat dengan kita (dalam hal “gambar diri”) adalah seperti apa pandangan Allah tentang mereka. Semua manusia adalah segambar dan serupa dengan PenciptaNya, manusia begitu berharga bagi Tuhan, dan Kejadian manusia itu dahsyat dan ajaib.
Secara umum Citra Diri yang baik pada seseorang akan berdampak pada:
1. Pencapaian Prestasi Tertinggi
2. Penampilan Diri yang Prima
3. Hubungan positif dengan Orang Lain
Kebutuhan pribadi yang mendasar dari setiap orang adalah dirinya dinilai sebagai pribadi yang berharga, selain rasa diterima, rasa memiliki/dimiliki, dan rasa berharga. Terpenuhinya kebutuhan–kebutuhan dasar tersebut di atas akan menentukan stabilitas emosi dan mengoptimalkan kinerja keberhasilan (berprestasi tinggi) dalam kehidupan pelakunya.
Namun bila seseorang berbuat dosa, berakibat gambaran dan rupa (citra diri)-nya menjadi rusak, dan perlu diperbaiki. Jika kita melihat adanya “gambar diri” yang rusak pada orang-orang yang dekat dengan kita, maka kita mulai memberikan nasihat dan ajaran kepada mereka untuk menyadari keberadaan mereka yang sebenarnya. Gejala-gejala citra diri yang rusak adalah :
1. Merasa Diri Tidak Berguna
2. Berusaha Supaya Diterima Orang Lain
3. Berusaha Untuk Berharga Bagi Orang Lain.
4. Menerima Keadaan Sebagai Takdir.
Bagi mereka yang mengalami citra diri rusak, perlu mengambil keputusan untuk MELAKUKAN PEMULIHAN CITRA DIRI, yaitu:
1. Memahami dan Menerima Ketetapan Tuhan Mengenai Keberadaan Diri.
2. Memahami dan Menerima Diri Sendiri dengan kepercayaan dan keyakinan yang benar sebagaimana yang Tuhan maksudkan.
3. Menerima “Jalan Keluar” yang Tuhan berikan.
Kemudian kami berikan langkah-langkah pemulihan citra diri bagi mereka, yaitu:
1. Mengidentifikasi Citra Diri yang Salah
2. Minta Ampun kepada Tuhan, karena telah salah menilai kehidupan, dan cara memandang yang salah.
3. Tolak yang Salah dan Terima yang Benar.
4. Berdiri di atas Keyakinan yang Benar.
320.3 KESEMBUHAN DARI LUKA BATIN
Kita sebagai pelayan dalam melakukan pelayanan Pemulihan luka bathin, terlebih dahulu kita membekali diri, mengetahui fakta-fakta bahwa: O rang yang Terluka Cenderung Melukai Hati Orang Lain, Tuhan Peduli dan Mau Memulihkan Hati yang Patah dan Jiwa yang Remuk, Menjaga Hati dari Kepahitan akan Membawa Kesegaran dan Pertumbuhan Rohani. Selanjutnya kebenarannya adalah:
1. Rencana Tuhan adalah untuk memelihara tubuh, jiwa dan roh kita d engan sempurna.
2. Roh kita mengirimkan ketika kita menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru-selamat serta mengundang Roh Kudus masuk ke dalam hati dan h idup kita.
3. Tubuh kita bergetar saat mengalami kesembuhan dari kelemahan a tau sakit penyakit, namun pemulihannya yang sempurna adalah ketika diubahkan menjadi kesempurnaan tubuh dan diangkat (pengangkatan) u ntuk menyemangati Tuhan Yesus di awan-awan.
4. Jiwa kita yang mengalami luka, patah, hancur, kecewa; dapat d ipulihkan melalui pelayanan kesembuhan luka batin.
Kita harus menggali (cari tahu) lebih banyak apa penyebab seseorang itu mengalami luka batin: apakah karena :
1. Pengalaman yang Menyakitkan, seperti penolakan, Kurang Kasih Sayang, Dilukai oleh Orang Tua, atau Pernah Dikhianati.
2. Perkataan yang Menyakitkan
4. Serangan Roh Jahat
Lalu kita sebagai mentor meminta dari si mentil, agar ia:
1. Mengakui dan menceritakan dengan terbuka tentang luka hati -nya.
2. Bersedia melepaskan diri terhadap orang yang pernah m elukai -nya.
Lalu kita melakukan “pencabutan” luka batin dalam nama Tuhan Yesus, dia. Agar si mentil lepas dari pengaruh negatif dari luka batinnya. Sehingga fisik, kejiwaan, dan rohaninya tetap dalam kondisi baik.
Dan setelah pulih si mentil harus menjaga jantung agar tidak terluka kembali. Hidup dalam kebebasanyang telahdiperolehnya, harus dia jaga dengan:
1. Menutup lembaran lama dan membuka lembaran baru
2. Hidup dalam Firman Tuhan
3. Penuh dengan Roh Kudus
4. Sekali mengampuni tetap mengampuni
320.4. KELEPASAN DARI KETERIKATAN
Orang yang dalam hidupnya menampilkan ciri-ciri orang yang terbelenggu roh jahat atau yang latar belakang kehidupannya terkait dengan okultisme, penyembahan berhala atau sejenisnya, ia membutuhkan pelayanan kelepasan untuk bebas dari ikatan dan kutuk.
Ciri-ciri orang yang masih terikat atau dibatasi oleh kekuasaan kegelapan maupun kutuk, yaitu:
1. Perilaku dalam Kehidupan Sehari-hari
A. Adanya keinginan/kecenderungan untuk menghujat Tuhan.
B. Tidak suka/tidak tahan/menolak/takut akan Pujian dan Penyembahan.
C. Tidak suka/menolak/tidak mampu membaca Firman Tuhan dan berdoa.
D. Adanya rasa takut yang tidak wajar.
E. Adanya rasa marah/kemarahan yang tidak wajar.
F. Adanya pikiran/perasaan/dorongan untuk bunuh diri.
G. Selalu gelisah, suka tidur, tanpa penyebab yang wajar.
H. Dipenuhi/dikuasai/diganggu oleh pikiran kotor, jahat, dan sebagainya.
I. Adanya dorongan nafsu/cabul/seks/najis/kotor yang tidak wajar .
J. Pendendam, sukar mengampuni, atau membenci diri sendiri.
K. Adanya rasa cemas/kuatir/cemburu yang berlebihan dan kurang wajar.
L. Tidak bisa melepaskan kebiasaan atau kesukaan/hobi yang buruk.
Contoh: berdusta, berjudi, mencuri, dan sebagainya.
M. Ada penyimpangan seksual (homoseksual, lesbian, hiperseks, nymphomania, dan lain-lain).
N. Emosinya tidak stabil, berubah-ubah tidak menuntu (bisa senang atau susah tanpa sebab, dan lain-lain).
2. Tanda-Tanda Orang yang Hidup Dibawah Kutuk
A. Pada garis keturunannya (terutama yang ke atas) banyak yang menderita cacat.
B. Pada garis keturunannya (terutama yang ke atas) banyak yang mati muda.
C. Pada garis keturunannya (terutama yang ke atas) banyak yang mengidap penyakit musibah/kecelakaan/penyakit bertubi – tubi.
D. Pada garis keturunannya (terutama yang ke atas) banyak yang kawin – cerai.
E. Mengalami kegagalan/bangkrut/jatuh miskin dan lain-lain.
CARA-CARA UNTUK MELEPASKAN ORANG DARI IKATAN ROH JAHAT
1. Memerintahkan Secara Langsung.
A. Dengan mengusir roh jahat dan diperintahkan untuk pergi dari orang tersebut.
B. Dengan menghardiknya (mengusir/menegor dengan suara keras).
C. Dengan “mengikat” roh jahat itu terlebih dahulu, baru melepaskan orang yang dikuasai/diganggunya.
2. Memerintahkan dengan Tidak Langsung
A. Diperkatakan dari jarak jauh.
B. Diperkatakan bahwa orang (yang dilayani) itu sudah sembuh.
3. Menumpangkan Tangan.
4. Melalui Kontak Fisik dengan “Benda Perantara” yang Telah Terimpartasi Kuasa Allah.
5. Pujian dan Penyembahan
6. Berdoa dan Berpuasa
Selanjutnya orang yang telah lepas dari simpanan dan kutuk, ia HIDUP DALAM KEMERDEKAAN, namun kemerdekaan yang diperolehnya perlu dipelihara dia dengan cara:
1. Menjaga agar Tetap Hidup dalam Kebenaran Firman Tuhan
2. Mencari dan Memelihara Perkenanan Tuhan atas Hidupnya.
3. Meningkatkan Kehidupan Doa, Pujian dan Penyembahan.
4. Penuh dengan Roh Kudus.
5. Bersikap Tegas Terhadap Iblis dan Setan.
LEMBAR KERJA PESERTA 330
330.1 PETA JALAN SEORANG PRAJURIT
Yang bisa menjadi modal bagi seseorang untuk bisa mencapai tingkatan tertinggi dalam perjalanan rohaninya seperti kemungkinan ia bisa menjadi pahlawan adalah proses diri (perjalanan rohani) yang dimulai dari pemulihan, mengalami pertumbuhan, dan menjadi pejuang Kristus.
Untuk menjadi seorang prajurit yang menang dalam peperangan tingkat taktis, ia harus memiliki integritas, kapasitas, dan loyalitas yang tinggi. Dalam mengemban tanggung jawab yang lebih besar, maka kuncinya adalah memiliki moral dan mental yang baik, dan semangat juang yang besar
Untuk menjadi seorang triwira yang menang dalam peperangan tingkat strategis, ia harus berkarakter: taat dan rendah hati, gigih dan tidak pernah berhenti berjuang, dan setia dalam perkara kecil.
Nilai-nilai kepahlawanan pada seorang pahlawan adalah bagian dari identitas gereja Tuhan, yaitu:
1. Berharga di Mata Allah.
2. Dipercaya oleh Tuhan.
3. Memerintah Bersama Tuhan.
330.2 PEMULIHAN PONDOK DAUD
Pemulihan Pondok Daud adalah rrstorasi bagaimana memuji dan menyembah Allah seperti yang DIA kehendaki, tentang bagaimana memiliki kehidupan para pemuji-penyembah yang benar di hadapan Allah, pemujian-penyembahan terus menerus 24/7 dilakukan di hadirat Tuhan yang berdampak positif bagi kehidupan rohani umat tebusan-Nya
Para pemuji-penyembah menjadikan TUHAN sebagai pusat pujian-penyembahan. dan menginginkan agar hanya TUHAN yang menjadi perhatian utama dalam pengagungan; bukanlah tata caranya.
Pada Perjanjian lama, Tabut Perjanjian adalah ekspresi kehadiran TUHAN. Adanya pandangan orang-orang yang salah tentang tabut perjanjian, maka Daud memulihkan pemujaan yang benar kepada Allah melalui pujian-penyembahan:
• Tabut Perjanjian di tempatkan di Yerusalem sebagai tanda bahwa Tuhanlah yang menjadi raja atas Israel.
• Seluruh bangsa Israel dapat mengambil bagian aktif dalam memuji dan menyembah di sekeliling tabut.
• Tuhan menghendaki Tabut Perjanjian sebagai ekspresi kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya.
• Gambaran akan kehidupan pujian penyembahan yang akan dilakukan umat Tuhan setelah Salib Kristus dan Pencurahan Roh Kudus.
Pada masa Perjanjian Baru kehadiran Tuhan menjadi nyata dalam Kristus Yesus. Dialah Tabernakel bagi setiap umat tebusan-Nya. Pemulihan Pondok Daud pada era Perjanjian Baru setelah Salib Kristus dan Pencurahan Roh Kudus adalah bagian dari penggenapan rencana keselamatan Allah bagi dunia:
1. Menggenapi Nubuatan Penuaian Bangsa-Bangsa.
2. Menyempurnakan Pola Pujian dan Penyembahan.
3. Memulihkan Tiga Pengurapan Pelayanan: Ke-Nabi-an, Ke-Imam-an, dan Ke-Raja-an.
Tuhan menggenapi janji-Nya bagi umat pilihan-Nya mengenai Restorasi Pondok Daud di hari hari terakhir zaman akhir ini yang memberi dampak positif bagi:
1. Penuaian Jiwa Besar-Besaran karena Nama Tuhan semakin dimasyhurkan, dan menarik banyak orang datang kepada-Nya.
2. Percepatan Pertumbuhan Kehidupan Rohani yang menyerupai/mengarah ke sifat-sifat Kristus
3. Pencurahan Roh Kudus yang Luar Biasa untuk membukakan/mengungkapkan hal-hal baru.
4. Terjadi mukjizat dan Tanda-Tanda Ajaib oleh karena hadirNya Tuhan.
5. Gereja mengalami perkembangan dalam bentuk perluasan gereja-gereja lokal yang sudah ada, dan penanaman gereja-gereja lokal baru.
6. Gereja Diberkati dalam segala aspek kehidupan secara berlimpah-limpah karena umatNya Tuhan memiliki gaya hidup DPP (doa, pujian, dan penyembahan).
7. Membawa Kesatuan dalam Tubuh Kristus dengan tidak membeda-bedakan umat yang Yahudi atau Non-Yahudi.
330.3 PRAJURIT PENYEMBAH
Karakter, hati dan kehidupan seseorang sangat berpengaruh kepada doa-pujian-penyembahan yang dilakukannya karena kehidupan doa, pujian dan penyembahannya berkenan kepada Tuhan, sehingga ia mampu mengatasi setiap pergumulan dan peperangan rohani di sepanjang pengabdiannya kepada Tuhan. Pemulihan doa-pujian-penyembahan akan tidak lengkap tanpa adanya karakter-hati seorang pemuji-penyembah yang ditunjukkan seperti kehidupan Daud.
Daud menjadi seorang teladan kehidupan pemuji-penyembah yang memiliki karakter, hati, dan kehidupan sedemikian rupa, yaitu:
1. Keintiman Seorang Penyembah dengan Tuhan.
2. Keberanian Seorang Pejuang
3. Kehancuran-Kerendahan Hati Seorang Pemimpin.
4. Bersedia Diajar sebagai Seorang Murid.
5. Kesetiaan sebagai Seorang Sahabat.
6. Ketaatan sebagai Seorang Bawahan.
LEMBAR KERJA PESERTA 340
340.1 TEROBOSAN KE ARAH TRANSFORMASSI
Gereja bukanlah sekedar bangunan tempat beribadah, namun gereja adalah representasi (mewakili) kehadiran Sorga Allah di bumi: gereja adalah Keluarga Allah, Gereja adalah Bait Roh Kudus, Gereja adalah Tubuh Kristus, Gereja adalah Mempelai Kristus, dan Gereja adalah Tentara Kristus.
Pengalaman bertemu dengan Tuhan menggambarkan cinta kita kepada Tuhan, kehendak Tuhan pada diri kita itu apa?, baru lah kemudian kita siap untuk melayani (menggenapi panggilan Tuhan). Untuk itu kita perlu:
1. Menyadari jati diri kita yang sebenarnya.
2. Mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Tuhan.
3. Menuhi panggilan Tuhan
4. Menjalani Proses
5. Menerima pemeliharaan Tuhan, baik rohani maupun jasmani.
Kita semua orang percaya Yesus Kristus adalah gereja yang harus merepresentasikan atau menghadirkan Sorga Allah di bumi, menjadikan bumi sama seperti Sorga, dan menegakkan kerajaan Sorga Allah di bumi. kita harus memiliki hikmat berupa hikmat murni yang dari Sorga. Hikmat (pengetahuan/filologi/dan lainnya) bukanlah dapat secara instan begitu saja seperti ketika sudah makan buah pohon pengetahuan maka celik-lah mata terhadap mengetahui yang jahat dan yang baik. Tapi yang sebenarnya adalah kita harus menjangkau sorga, menemukan sorga di bumi terlebih dahulu, menjadikan diri beridentitas sebagai anak anak Tuhan yang "takut akan Tuhan", intinya awal dari rasa dan karsa takut akan Tuhan ini, maka kemudian akan muncul hikmat murni yang datangnya dari Sorga, serta menggunakan hikmat itu dalam kebenaran, kekudusan dan kemuliaan untuk mengagungkan, memasyurkan, dan memuliakan nama Tuhan bagi segala bangsa. Hikmat yang dimiliki orang-orang percaya Yesus adalah hikmat yang berlandaskan/berdasarkan sesuai Firman Tuhan (Alkitab), ini tidak lain adalah dalam sebutan "Pedang Mata Dua" karena Firman Tuhan itu seperti Pedang bermata dua...... Tuhan membawa gerejaNya ( kita semua adalah gereja) dibawa ke arah tujuan gereja kerasulan atau gereja Apostolik yang bertujuan untuk membawa jemaat dalam melaksanakan kehendak Allah bagi dunia. Dalam hal ini kirbat anggur yang baru akan mampu mewadahi anggur yang baru pula, ia tidak akan pecah.
Gereja kerasulan itu berciri-ciri kan:
1. DNA yang spesifik dan unik
2. Bangkitnya manusia (anak-anak Tuhan) Rohani.
Ada ruang gerak (Life Space) bagi 5 jawatan pelayanan gereja
Gereja harus siap menjadi garam dan terang di dunia. Gereja Kerasulan akan berfungsi dengan baik karena keintiman dengan Tuhan.
Gereja dibangun oleh seorang gembala yang baik, dengan kerasulan yang dibangun dari Team yang solid, dan paradigmanya bahwa:
1. Tuhan adalah Tuhan atas hal-hal yang baru.
2. Gereja bukan sekadar mengumpulkan jemaat, melainkan melahirkan Murid.
3. Gereja bukanlah sekedar pertumbuhan rohani jemaat, tetapi adalah memenangkan kota.
4. Gereja bukan sekedar mengejar kesuksesan tetapi membawa perubahan yang lebih baik.
5. Kantong/kirbat anggur tidak kekal, tetapi Anggur bersifat kekal.
6. Adanya ketetapan Ilahi tentang wilayah, sektor, dan kemanusiaan Tuhan.
7. Struktur anggaran mencerminkan prioritas.
Rutinitas adalah penting, hal yang terus menerus dilakukan akan menjadi suatu habitat.
Gereja harus keluar, tapi jangan buru-buru keluar, melainkan harus melalui proses dulu, mempelajari perbandingan 80 persen - 20 persen.
Produk gereja adalah Murid yang bertumbuh, mempunyai keluarga rohani.
Pertumbuhan rohani itu harus konstan dan secara bersama-sama dialami seluruh jemaat.
Masing-masing pribadi adalah kaya, memiliki kelebihan tersendiri, sehingga dapat mendukung jemaat gereja.
Perlunya pelayanan kita memberi dampak pada "market place" (dunia lapangan kerja).
Perlunya Mengenali panggilan Tuhan yang kita miliki di dalam diri.
Menjadikan diri kita berfungsi sebagai gereja, gereja tentang apostolik menjadi gereja seutuhnya, dan Gereja seutuhnya adalah menjadi gereja yang apostolik.
Apapun jabatan kita dalam sebuah pelayanan pekerjaan Tuhan (di kantor) atau dalam sebuah pelayanan Tuhan (di gereja), kita harus menjadikan diri kita sebagai gereja yang mempunyai “hati apostolik”.
340.2 DOA, PUJIAN DAN PENYEMBAHAN YANG DINAMIS
Mezbah, korban persembahan, dan DPP (doa, pujian dan penyembahan) adalah untuk membangun hubungan dengan Tuhan yaitu suatu hubungan dimana Tuhan tidak hanya datang, tetapi juga Tuhan tinggal di dalam kita.
Jika manusia melakukan Doa, Pujian, dan Penyembahan maka akan memiliki hasil dan dampak positif yaitu:
1. Dinikmati dan menyenangkan hati Tuhan, karena Tuhan suka Iman.
2. Membangun dan menguatkan diri kita
3. Berdampak positif terhadap pihak lain.
Pujian dan Penyembahan adalah penyambutan Roh Kudus, dan mengubah status hubungan kita dengan Roh Kudus dari 'kunjungan' menjadi 'kediaman".
Pujian dan Penyembahan adalah suara peperangan, bahwa Doa, Pujian dan Penyembahan yang kita naikkan akan menjadi "amunisi" bagi peperangan rohani di 'langit kedua'
Pujian dan Penyembahan mendatangkan berkat supaya nama Tuhan dikenal dan dimuliakan oleh dunia.
Pujian dan Penyembahan membuat kita lebih spesifik, bahwa:
1. Ibadah menjadi lebih hidup
2. Jemaat menjadi lebih intim dengan Tuhan
3. Penyataan kekuasaan Tuhan menjadi lebih intensif
4. Gereja semakin bertumbuh
5. Berkat Tuhan jadi semakin nyata
340.3 MEMPERLUAS KERAJAAN ALLAH
Setiap orang Kristen atau murid Kristus dipanggil hadir untuk memberitakan kabar baik atau menginjil dan membagikan imannya, ini dimulai dari persiapan penginjilan, pelaksanaan penginjilan yang efektif dan tepat sasaran, sampai dengan tindak lanjut penginjilan dalam jangka pendek maupun jangka panjang, sehingga jiwa-jiwa yang telah menerima Yesus Kristus sebagai TUHAN dan juru selamat Pribadinya, rohani mereka terus menerus bertumbuh di dalam Kristus.
340.4. MENDEWASAKAN JEMAAT
Pendewasaan spiritual adalah suatu proses yang panjang di dalam manusia batiniah yang harus terjadi secara progresif, dengan melakukan Penggembalaan/Pastoring, Pembentukan karakter/Pemuridan, Pengenalan Firman Tuhan/Equipping, dan Pembimbingan/Mentoring, sehingga setiap orang percaya diharapkan bertumbuh, menjadi dewasa secara karakter ; dengan semakin memiliki karakter Kristus, dengan ciri-ciri:
1. Rela menerima peran 5 jawatan,
2. Bersedia diperlengkapi dengan perlengkapan rohani,
3. Bertumbuh dalam ketaatan kepada Firman,
4. Berpusat kepada Tuhan Yesus, dan
5. Berpegang teguh pada kebenaran .
340.5. MELETAKKAN DOKTRIN GEREJA
Doktrin gereja bukan sekadar kumpulan gagasan, pemikiran, dan impian gereja tentang Tuhan, namun merupakan pernyataan tentang apa yang telah disampaikan dan diberitahukan oleh Tuhan sendiri kepada kita.
Doktrin yang benar pada dasar hakikinya, segala sesuatu harus kembali pada Firman Tuhan.
2 Tesalonika 2:15 (TB) Oleh karena itu, berdirilah teguh dan berpegang pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari Kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.
Ketika kita telah memiliki dasar yang kuat, telah berpegang pada ajaran yang benar, maka kita tidak mudah digoyahkan.
Salah satu panggilan hamba Tuhan adalah meletakkan prinsip-prinsip dasar tentang kebenaran Firman Tuhan di dalam hati jemaat. Hal ini diperlukan sebagai dasar bagi jemaat dalam pengambilan keputusan-keputusan yang berkenaan dengan masalah kehidupan dan keimanan. Tugas tersebut merupakan panggilan mulia seorang pengajar. Panggilan Tuhan itu membutuhkan pengurapan, keanggotaan dan kesetiaan.
Seorang pemimpin gereja/gembala, perlu mengambil langkah-langkah penting untuk dapat meletakkan doktrin yang benar bagi jemaat, yaitu:
- Ajaran yang benar harus diajarkan berulang-ulang, tidak cukup bila hanya sekali saja. Beda dengan ajaran palsu atau ajaran tidak benar yang diajarkan hanya sekali saja.
- Doktrin/ajaran yang diberikan akan berdampak pada masa yang akan datang.
- Jemaat dengan begitu banyak latar belakang, pemahaman, karakter, budaya, dan lainnya, mereka dibuat menjadi satu kesatuan yang kuat dalam satu dasar kebenaran yang kuat hingga akhirnya, setiap indjvidu tetap setia kepada Tuhan.
- Gereja melakukan "Pemuridan" di dalam kebenaran yang sesungguhnya
- Pemimpin/pelayanan mengajarkan doktrin yang benar, dan ia memiliki pengetahuan yang luas
- Gereja memfasilitasi jemaat, dan pemimpin/pelayan berperan aktif membawa jemaat ke "Padang rumput luas yang hijau" agar semua individu mencari apa kehendakNya Tuhan .
LEMBAR KERJA PESERTA 350
350.1. HAKIKAT KERAJAAN ALLAH
• Kerajaan Allah Penuh dengan kebenaran, kedamaian, dan suka-cita oleh Roh Kudus.
350.2. KERAJAAN ALLAH DI DALAM GEREJA
Apapun denominasi suatu gereja itu, Yesus Kristus lah yang membangun setiap gereja yang tidak dikuasai oleh alam maut, gereja sebagai wakil Allah di bumi, gereja adalah rumah rohani untuk pertumbuhan orang-orang di dalamnya, dan gereja adalah pusat pelayanan orang-orang Kudus.
Orang-orang yang mengabdi pada Tuhan adalah mereka yang mendapatkan panggilan hidup secara khusus untuk melakukan pekerjaan seperti seorang Imam (imamat rajani) yang dipilih dan dibentuk menjadi murid Kristus sesungguhnya oleh Allah melalui Pengalaman Hidup mereka yang telah dewasa secara rohani.
Setiap pelayan Tuhan adalah: seorang hamba (budak) Kristus (doulos), seorang pelayan yang selalu rindu membantu orang lain dalam memenuhi kebutuhan mereka (diakonos), seorang yang tidak diperhitungkan namun pelayanannya sangat dibutuhkan (hypérètés), serta seorang yang selalu dirindukan oleh banyak orang. orang (litourgikos).
Seorang pelayan Tuhan baik rasul, nabi, gembala, penginjil, maupun pengajar bertugas untuk membangun dan memperlengkapi jemaat sesuai dengan panggilan dan talenta yang Tuhan berikan.
Keberhasilan seorang pelayan Tuhan dapat diukur dari kemampuannya menyelesaikan tugas, dan apa yang diperintahkan kepadanya dalam hubungan sistem pemerintahan gereja, dengan ia menyatakan "hamba" seperti yang Tuhan ajarkan.
350.3. KERAJAAN ALLAH DI DALAM DUNIA KERJA
Bangkit-lah dan menjadi terang. Kebanyakan orang menghabiskan banyak waktunya di tempat kerja, pelayanan kita bukan di gereja saja tetapi juga di market place yang sebenarnya dunia nyata untuk menghadirkan nilai-nilai kerajaan Allah di sana: mengikis dosa sedikit demi sedikit, mewujudkan reformasi dan transformasi dalam dunia kerja, dan mengadakan waktu untuk kehidupan doa/ibadah di tempat kerja,
Tuhanlah yang menjadi sumber segala sesuatu bagi kita. Apa pun juga yang kita buat, dibuatlah dengan segenap hati kita seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Sehingga kita tidak hanya berhasil mencapai kesuksesan yang mempengaruhi dunia kerja dengan menerapkan prinsip Kerajaan Allah, tetapi juga menggunakan pekerjaan/usaha kita untuk membawa transformasi dalam kota.
Namun yang pasti ada 4 hal yang harus terjadi dan yang menjadi kerinduan kita ada di dunia kerja, yaitu:
A. Menggenapi Panggilan Menjadi Pelayan Tuhan di Dunia Kerja
B. Menjadikan Allah sebagai Kepala di Dunia Kerja (Menegakkan nilai-nilai Kerajaan Allah sebagai filosofi).
C. Mendirikan sebuah Altar Doa di Dunia Kerja (Mengundang hadirat Tuhan di tempat kerja melalui doa, pujian dan penyembahan).
D. Melibatkan Tuhan Yesus Kristus di Dunia Kerja (Meminta hikmat Tuhan dalam setiap pengambilan keputusan/eksekusi).
Dunia Kerja adalah 'Visa' yang Aman, Dunia Kerja adalah Ladang yang Aman, Dunia Kerja Menjadi Berkat, dan Dunia Kerja Menjadi Penyandang Dana dalam setiap Operasi Misi Pelayanan melalui Dunia Kerja untuk menyelesaikan Misi dunia global masa kini dengan 7 mega-trend-nya.
Kita melihat apa yang terjadi di luar sana, apakah kita telah menghadirkan kerajaan Allah di sana? Sebagai murid Yesus Kristus, mari kita praktikkan.
350.4. KERAJAAN ALLAH DI SELURUH BUMI
Misi dunia adalah
Rencana Allah dan thema sentral kehidupan beragama. Ada 6 (enam) hal pokok tentang
Misi Dunia, yaitu:
1. Misi
Dunia adalah Tema Sentral Allah
2. Misi Dunia Merupakan Benang Merah Sejarah
3. Misi
Berhubungan Erat dengan Kebangunan Rohani.
4. Misi
Berhubungan Erat dengan Pencurahan Kuasa Roh Kudus
5. Misi
Membuat Gereja Tetap Relevan dengan Kondisi Masyarakat
6. Misi
Akan Membuat Gereja Tetap Eksis di Tengah Masyarakat.
Ada hal-hal esensial
dalam usaha Misi Dunia yaitu adanya interaksi antara Injil dan Budaya, bahwa
posisi Kristus adalah di bawah/di atas/di dalam/sejajar, dan mengubah budaya.
Keterlibatan Gereja
lokal dalam Misi Dunia, yaitu:
1. Mengajarkan
Kebenaran-Kebenaran Mengenai Misi Dunia
2. Mengalokasikan
Anggaran Misi untuk Membuktikan Komitmen
3. Menciptakan
’Suasana’ yang Membuat Jemaat Sadar akan Panggilan Misi.
4. Mendorong
Kelompok Sel untuk Memulai Program ’Adopsi’
5. Memperkenalkan
Dunia Misi kepada Anak–Anak Muda.
6. Mulai
Melakukan Pengutusan Misi Jangka Pendek
LAPORAN MISSIONTRIP
(PERJALANAN MISI)
KOM 300 - PRAJURIT TUHAN
Nama : Sukma Riadi Pakpahan
Nomor Buku :
Nomor Absensi :
Rayon/Cabang :
Tanggal Pelayanan : / / s/d / /
Tempat Pelayanan.:
Hasil Pelayanan :
Comments
Post a Comment