SELENGKAP SENJATA ALLAH
SELENGKAP SENJATA ALLAH
“Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;..”
- Efesus 6:11 -
TUJUAN
Memberikan pemahaman tentang fungsi-fungsi perlengkapan senjata yang disediakan Allah bagi kita dalam peperangan rohani.
Ketika kita menjadi seorang Kristen, kita terhisap dalam suatu angkatan perang. Kita bukan sekadar seorang pelayan Tuhan, tetapi juga seorang Prajurit Kristus!
Sebagai seorang prajurit, kita menghadapi satu musuh baru. Kita bukan hanya memiliki satu perjalanan kekristenan, tetapi juga memiliki suatu Peperangan Rohani.
Kita tidak bebas dari peperangan, tetapi kita diberi:
• Senjata untuk mempertahankan diri
• Senjata untuk menyerang, dan
• Jaminan kemenangan di dalam Yesus Kristus.
TIGA KEBENARAN TENTANG SENJATA ALLAH
1. Senjata Harus Diambil Sebelum Hari Pertempuran.
Prajurit harus mengambil senjata sebelum hari pertempuran dan bukannya sementara atau setelah pertempuran sedang berlangsung.
Itu sebabnya 'pengambilan senjata' adalah persiapan dalam masa damai, sehingga ketika serangan dan godaan datang, kita mampu berdiri dan tidak dapat disergapp tanpa persiapan.
Contoh Kekalahan raja Saul dipengaruhi karena perisainya tidak diminyaki.
2. Senjatanya Harus Lengkap.
Ketika seorang prajurit pergi, dia harus dipersenjatai dengan lengkap.
3. Senjata Itu Miliknya Tuhan.
Prajurit yang akan berbunyi tidak perlu menyiapkan perlengkapannya. Menyiapkan perlengkapan perang adalah kewajiban Kerajaan Sorga.
ADA 7 SENJATA ALLAH
Efesus 6:13-18 (TB) Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, setelah kamu menyelesaikan segala sesuatu.
Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berpakaian- zirahkan kebenaran, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;
dalam segala keadaan gunakanlah perisai iman, karena dengan perisai itu kamu akan dapat menanggung semua tegangan api dari si jahat,
dan terimalah ketopong keselamatan, dan pedang Roh yaitu firman Allah,
dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,
1. IKAT PINGGANG KEBENARAN
Ini adalah sabuk kulit yang dipakai oleh prajurit Romawi di sekeliling pinggangnya.
Tidak seperti ikat pinggang para wanita modern yang lebih bersifat dekoratif, prajurit Romawi menggunakannya untuk menempatkan senjata.
1. Ikat Pinggang Melingkari dengan Kebenaran Firman Tuhan.
Kebenaran Firman Tuhan harus melingkupi seluruh pola pikir dan akal budi kita.
1 Petrus 1:13 (TB) Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada saat penyataan Yesus Kristus.
Hidup dalam kebenaran Firman Tuhan akan menjadi sumber kekuatan manusia roh kita.
2. Ikat Pinggang yang Terpasang Mencerminkan Kesiapan.
Ketika ikat pinggang terpasang, kami siap memancing.
2. BAJU ZIRAH KEADILAN
Baju zirah (Lat: ' Lorica Segmentata ') adalah alat pelindung tubuh bagian atas dimana terdapat organ-organ tubuh yang vital. Hati, jantung dan ginjal kita juga terdapat di dalamnya.
Kata 'keadilan' dalam bahasa Inggrisnya adalah “- Righteousness ” dan Ibrani adalah “Tzedek” yang pengertiannya adalah rasa keadilan di dalam standarnya Allah, yaitu memperlakukan dan mencintai sesama seperti memperlakukan dan mencintai diri sendiri.
1. Baju Zirah Melindungi Hati
Itulah sebabnya Amsal 4:23 “ Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”
2. Baju Zirah Itu Relatif Tidak Dapat Ditembus.
A. Rasa bersalah dan terkutuk adalah serangan dari dalam diri kita. Atasilah dengan iman, pertobatan, dan rekonsiliasi.
Kita membawa damai bagi semua orang.
B. Kepahitan dan tidak mau mengampuni adalah serangan dari luar. Atasilah dengan terima kasih!
Yesaya 59:17 (TB) Ia mengenakan keadilan sebagai baju zirah dan ketopong keselamatan ada di kepala-Nya; Ia mengenakan pakaian kostum dan menyelubungkan roko menjadi jubah.
Tetapi pemakai baju zirah tidak boleh berdiam diri (pasif) ketika menerima serangan/tikaman, karena dalam hal ini baju zirah ini akan dapat ditembus. Sebab itu kita tidak boleh membuka celah atau merasa diri kuat.
1 Korintus 15:33 Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
3. KASUT KERELAAN MEMBERITAKAN INJIL DAMAI SEJAHTERA
Yesaya 59:17 (TB) Ia mengenakan keadilan sebagai baju zirah dan ketopong keselamatan ada di kepala-Nya; Ia mengenakan pakaian kostum dan menyelubungkan roko menjadi jubah.
Seorang prajurit Romawi tidak siap untuk pergi atau diutus kemanapun tanpa memakai kasutnya (Lat: 'Caligae'). Artinya, tidak ada seorang Kristen pun dapat diutus tanpa membawa Injil Damai Sejahtera.
Kita adalah TNS (Tentara Nasional Sorga)
1. Kasut Berbicara tentang Pendirian Rohani.
Kasut prajurit Romawi berpaku-paku di bawah alasnya, agar bisa menjejakkan kaki dengan kokoh ketika bertarung.
Pendirian rohani kita adalah pengakuan bahwa kita hidup di bawah hukum kasih karunia dan memaafkan Tuhan atas segala dosa-dosa kita melalui pengorbanan Kristus.
2. Kasut Berbicara tentang Perlindungan terhadap Kaki.
Kasut itu melindungi kaki dari batu-batu atau benda-benda keras yang bisa melukai kaki sewaktu berjalan.
Kerelaan memberitakan Injil akan melindungi kita dari perasaan terluka, kecewa, dan sebagainya bila mengalami tekanan, aniaya, dan hal-hal yang tidak baik lainnya. Dalam memberitakan Injil harus berani berkorban dan membayar harga.
3. Kasut Berbicara tentang Tujuan Perjalanan Rohani.
Kasut prajurit Romawi yang kuat, bertali-tali dan setinggi betis, didesain untuk dipakai melakukan perjalanan jauh.
4. Kasut Berbicara tentang Perlindungan terhadap Kotoran.
Kasut melindungi hati kita agar tidak terkena 'kotoran', yaitu motivasi yang tidak Alkitabiah dalam melakukan perjalanan rohani kita.
Lukas 4:18-21 (TB) "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku
untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."
Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya.
Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."
Jangan sampai kita yang dimulai dengan roh, tapi diakhiri dengan daging. Galatia 3:3 Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang meng-akhirinya di dalam daging?
Kemanapun kita 'pergi' dalam perjalanan rohani, kita 'mengabarkan' berita "Pengampunan dosa". Artinya perjalanan hidup kita selalu diliputi peng-ampunan kepada sesama tanpa syarat, berdamai dengan orang lain - seperti yang telah Kristus lakukan bagi kita.
Matius 5:9 (TB) Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
Matius 5:43-44 (TB) Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
4. PERISAI IMAN
Ada dua jenis perisai prajurit Romawi, yaitu:
• Yang Berbentuk Bulat dan Terbuat dari Logam.
Untuk menangkis senjata dan menyerang musuh dalam pertarungan yang berhadap-hadapan.
• Yang Berbentuk Empat Persegi Panjang dan Terbuat dari Kayu.
Berukuran besar, yang paling terkenal digunakan pasukan infanteri dalam membentuk 'formasi kura-kura' untuk menangkis dan mengumpulkan anak panah berapi yang meninggalkan musuh dari jauh. Selain itu juga dipergunakan dalam pertarungan jarak dekat dan berhadap-hadapan.
Paulus sedang berbicara tentang perisai jenis kedua, untuk menyempurnakan anak panah berapi dari musuh rohani.
1. Percaya bahwa Rancangan Tuhan Sempurna.
Kita mengangkat Perisai Iman ketika kita memikirkan tentang apa yang telah Tuhan lakukan di samping kehadiran masalah kita.
2. Percaya bahwa Tuhan Pasti Menggenapi Janji-Janji-Nya.
Kita mengangkat Perisai Iman ketika kita memilih untuk berdiri di atas janji-janji Tuhan.
Roma 4:18-21 (TB) Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."
Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.
Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,
dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.
Mazmur 37:5 (TB) Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;
5. KETOPONG KESELAMATAN
Ketopong (Lat: 'galea') adalah perlengkapan yang harus kita kenakan untuk melindungi kepala. Jadi ketopong keselamatan dalam hal ini melindungi pikiran kita.
Ibrani 6:9 (TB) Tetapi, hai saudara-saudaraku yang kekasih, sekalipun kami berkata demikian tentang kamu, kami yakin, bahwa kamu memiliki sesuatu yang lebih baik, yang mengandung keselamatan.
Keselamatan adalah suatu jaminan pengharapan yang pasti.
• Keselamatan Masa Lalu
Yaitu roh kita diperbarui ketika kita datang kepada Kristus, (ada kaitan antara roh dengan masa lalu ).
• Keselamatan Masa Kini
Maksudnya jiwa kita dikasihani melalui Firman Tuhan, (ada kaitan antara jiwa dengan masa sekarang ).
• Keselamatan Masa Depan
Yaitu tubuh kita akan disempurnakan menjadi kemuliaan tubuh jika Dia datang kembali, (ada kaitan antara tubuh dengan masa depan ).
6. PEDANG ROH
Pedang (Lat: Cladius) ini adalah satu-satunya senjata penyerang yang Tuhan berikan kepada kita.
Pedang Roh, yang adalah Firman Tuhan (rhema), dipergunakan untuk memukul mundur kekuasaan kegelapan.
1. Bentuk Pedang Romawi seperti Lidah.
Kita melawan dan menolak serangan musuh rohani dengan memperkatakan rhema-Nya Firman Tuhan.
2. Pedang Itu Sangat Efektif untuk Menikam Musuh.
Yesaya 55:11 (TB) demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
Pedang Roh berbicara tentang Firman Tuhan yang sedang diucapkan atau “rhema”.
Inilah kata yang diperlukan pada saat menghadapi situasi tertentu.
Iblis pasti kalah terhadap otoritas Firman Tuhan.
// CARA MENGGUNAKAN SENJATA ALLAH
1. Berdiri Tegap.
Efesus 6:14 (TB) Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,
Tanpa berdiri tegap tak mungkin seseorang bisa mengenakan perlengkapan senjata tersebut dengan baik. Mengenakan selengkap senjata Allah dalam keadaan duduk atau tidur akan membuat kita sulit bergerak dan tidak mampu menggunakannya.
2. Dalam Doa dan Permohonan.
Efesus 6:18 (TB) dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,
Inilah doa dan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala sesuatu orang kudus.
A. Pasukan Itu Bertempur dalam Formasi.
Misalnya dalam formasi kura-kura, formasi itu dibuat sedemikian rupa sehingga seorang prajurit dapat saling menjaga dalam pertempuran; terutama dalam menghadapi hujan anak panah.
B. Senjata -Senjata Itu Tidak Sepenuhnya Efektif.
Ketopong dan Baju Zirah dapat ditembus senjata lawan jika menerima serangan langsung dan lurus.
Kaki prajurit tetap bisa kotor jika kasutnya menginjak tanah.
3. Tetap Berdiri Setelah Menyelesaikan Segala Sesuatu.
A. Memenangkan Pertempuran.
Prajurit yang menang adalah yang tetap berdiri setelah pertempuran berakhir.
Prajurit Kristus harus memenangkan pertempuran rohaninya.
B. Waspada dan Berjaga-jaga.
Setelah memenangkan sebuah pertempuran, haruslah tetap waspada dan berjaga-jaga karena:
• Musuh masih bisa menyerang kembali.
Lukas 4:13 (TB) Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.
• Kemenangan bisa membuat kita terlena serta tinggi hati.
1 Korintus 9:27 (TB) Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.
// DISKUSI
Pemahaman baru apakah yang kita peroleh dari materi pelajaran ini?
// APLIKASI
Rumusan sikap-sikap baru kita di tengah-tengah orang lain sebagai ekspresi dari apa yang dipelajari hari ini.
Demikian,... Semoga bermanfaat.
Kembali ke:
Comments
Post a Comment