Sepanjang sejarah, kita melihat bahwa penyataan tentang kerajaan Allah mengalami berbagai perkembangan.
1. Kerajaan Allah yang Kekal di Sorga
Di Sorga semua penghuninya melakukan kehendak-Nya.
2. Kerajaan Allah dalam Bangsa Israel
Bangsa Israel diberi hukum-hukum Allah yang mengatur kehidupan mereka sebagai suatu bangsa, agar Allah hadir, tinggal dan memerintah di antara mereka. Keselamatan melalui bangsa Israel.
Keluaran 19:6 (TB) Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."
3. Kerajaan Allah dalam Pribadi Yesus Kristus
Dalam pribadi Yesus seluruh kehendak Bapa terlaksana.
Yohanes 6:38-40 (TB) Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."
4. Kerajaan Allah dalam Pribadi Orang Percaya
Tata nilai dan pedoman hidup orang percaya. Orang percaya menegakkan Kerajaan Allah dimana ia berada. "Wellcome to outside the church"
5. Kerajaan Allah dalam Gereja
Gereja adalah Tubuh Kristus. Kehendak Allah dinyatakan dalam Gereja melalui struktur kepemimpinan dan pelayanan yang Ilahi.
Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.”- 2 Korintus 4:1 -
Ada 5 (lima) jawatan (Kerasulan, Kenabian, Penggembalaan, Penginjilan, dan Pengajaran) yang berfungsi dengan baik.
Menguraikan tentang hakikat Gereja sebagai salah satu bentuk ekspresi Kerajaan Allah di dunia.
Dewasa ini kata 'pelayanan' menjadi sesuatu yang sangat dekat dengan kehidupan orang percaya. Pada awalnya, banyak orang yang beranggapan 'pelayanan' identik dengan kegiatan gereja. Dalam beberapa dekade terakhir, pemahaman pelayanan akan semakin meluas pada pelayanan di luar gereja yang dikenal dengan 'marketplace Ministry'.
Kata 'gereja' atau 'jemaat' berasal dari kata bahasa Yunani adalah ekklesia (dari kata ek yang berarti keluar dan kaleo yang berarti 'dipanggil'). Pada awalnya kata ini adalah istilah kata yang bersifat umum, namun dalam perkembangannya menjadi terminologi dalam bidang keagamaan, misalnya perkumpulan dalam sinagoge atau kumpulan orang Kristen.
Ada dua pengertian mengenai gereja yang Tuhan ajarkan:
1.Gereja Universal
Keseluruhan orang percaya di seluruh dunia yang mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan.
2. Gereja Lokal
Kelompok orang percaya di satu kota atau area tertentu.
KAPASITAS GEREJA
Alkitab menyatakan beberapa hal mengenai Gereja yang Tuhan Yesus dirikan :
1. Gereja Tidak Dikuasai oleh Alam Maut
Allah-lah yang berkuasa atas umat-Nya.
2. Gereja sebagai Perwakilan Allah di Bumi
Berkuasa atas roh-roh duniawi yang berputar.
3. Gereja adalah Rumah Rohani
Setiap orang yang ada di dalamnya dibangun dan tumbuh di dalam kasih.
4. Gereja adalah Pusat Pelayanan
Wadah dari suatu satuan pelayanan orang-orang kudus.
PANGGILAN PELAYANAN DALAM GEREJA
Orang-orang yang melayani Tuhan dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, adalah orang-orang yang mendapatkan panggilan hidup secara khusus.
1. Dalam Perjanjian Lama - Imam-imam di Tabernakel
“Sesungguhnya Aku ini telah mengambil saudara-saudaramu, orang Lewi, dari tengah-tengah orang Israel sebagai pemberian kepadamu, sebagai orang-orang yang diserahkan kepada TUHAN, untuk melakukan pekerjaan pada Kemah Pertemuan“
2. Dalam Perjanjian Baru – Semua Orang Percaya adalah Imam
“Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri.....“
Contoh: Petrus (Matius 4:18-19; Lukas 5:1-11); Matius (Matius 9:9);
Paulus (Kisah Para Rasul 9:15-16; Galatia 1:13-14)
3. Proses Terbentuknya Seorang Pelayan
A. Pendewasaan Rohani oleh Allah melalui Pengalaman Hidup
Contoh : Ibrahim, Yusuf, Daud
B. Pengembangan Panggilan dan Talenta melalui Sistem Pemuridan
Contoh: Petrus, Yohanes, Yakobus, Timotius.
PENGERTIAN TENTANG PELAYANAN
Di dalam Alkitab, secara etimologi, kata 'pelayanan' memiliki makna yang dalam. Dalam bahasa Yunani digunakan beberapa istilah, yaitu:
1. δουλοω (douloõ)
Melayani sebagai hamba /budak belian, yang melepaskan haknya.
2. διακονεω (diakoneõ)
Melayani sebagai pelayan dapur, yang siap menunggu perintah.
3. υπηρετης (hypérètés)
Melayani sebagai bawahan kepada atasannya, yang taat tanpa syarat.
4. λιτουργικος (litourgiko)
Melayani sebagai pelayan di depan publik, yang peduli pada kebutuhan orang lain.
Jadi setiap pelayan Tuhan adalah: seorang hamba (budak) Kristus (doulos), seorang pelayan yang selalu rindu menolong orang lain dalam memenuhi kebutuhannya (diakonos), seorang yang tidak diperhitungkan namun pelayanannya sangat dibutuhkan (hypérètés), serta seorang yang selalu disampaikan oleh banyak orang orang (litourgikos).
TUGAS SEORANG PELAYAN
Adalah membangun dan memperlengkapi jemaat sesuai dengan panggilan dan talenta yang Tuhan berikan.
1. Kerasulan
Arena pelayanan yang meletakkan dasar-dasar pelayanan yang benar, membangkitkan rohani anak-anak, dan memelopori inovatif-terobosan ke arah transformasi komunitas/kota.
2. Kenabian
Arena pelayanan yang menjadi 'radar' dalam perjalanan gereja, dan melatih jemaat untuk menjadi pendoa syafaat.
3. Penggembalaan
Arena pelayanan yang sifatnya memelihara perjalanan dan merawat kehidupan kekristenan jemaat.
4. Penginjilan
Arena pelayanan yang melakukan operasi perkabaran Injil untuk menjangkau orang-orang yang belum menerima Kristus sebagai Tuhan dan memaafkan pribadi.
5. Pengajaran
Arena Pelayanan yang membangun doktrin gereja dan melengkapi jemaat dengan bahan-bahan pemuridan.
6. Pendukung
Arena pelayanan yang sifatnya mendukung terselenggaranya seluruh operasi pelayanan lima jawatan di dalam sebuah gereja lokal.
Keberhasilan seorang pelayan Tuhan tidak diukur dengan kemakmuran dan kekayaan, melainkan dalam menyelesaikan apa yang diperintahkan dengan sikap seperti yang Tuhan ajarkan. - Lukas 19:11-27; Matius 25:14-30 -
“ Demikian jugalah kamu. Ketika kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaknya kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan." - Lukas 17:10 -
SISTEM PEMERINTAHAN GEREJA
Sistem pemerintahan Gereja secara umum dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok besar, yaitu
1. Kongregasi
Gereja kongregasional adalah gereja yang otonom, tidak mengenal struktur di atasnya dan bukan merupakan bagian dari gereja regional atau gereja nasional.
• Para pelayan gereja (pejabat gereja) adalah jabatan fungsional untuk melayani Firman, mengajar dan melaksanakan urusan gereja semata-mata.
• Denominasi yang menganut sistem pemerintahan ini adalah Baptis, Evangelical Free, Congregational dan sebagian kecil Lutheran.
2. Episkopal
Dalam sistem ini; otoritas dan kewenangan terletak pada uskup yang mengawasi sekelompok gereja, bukan hanya satu gereja lokal.
• Uskup memiliki otoritas yang untuk menuhbiskan menteri atau imam.
• Denominasi yang menganut sistem pemerintahan ini adalah Gereja Katolik, Gereja Anglikan, Gereja Orthodoks
3. Presbiterian
Dalam sistem ini gereja dipimpin oleh para tua (majelis), yang dipilih oleh jemaat.
• Otoritas tertinggi di satu gereja lokal adalah majelis tua, dan satu majelis tua memimpin satu gereja lokal.
• Denominasi yang menganut sistem ini: Gereja Calvinis, GPIB, GKI, GMIT, Gereja Presbiterian.
4. Sinodal
• Istilah 'sinode' berasal dari kata Yunani 'synodos', yang berarti "Orang-orang Kristen berkumpul untuk membahas kegiatan pelayanan gereja."
Sistem pemerintahan gereja yang memberikan peluang kepada para pemimpin dan jemaat-jemaat untuk bersama-sama berpartisipasi langsung dalam pengambilan keputusan, dan menjalankan organisasi.
• Dalam sistem ini terdapat hubungan kerja antara gereja pusat dan lokal. Kewenangan dan pengambilan keputusan gereja didesentralisasikan kepada gereja lokal sehingga para pemimpin dan jemaat-jemaat dapat berpartisipasi langsung dalam pengambilan keputusan, dan menjalankan organisasi.
Dalam hal ini, Gereja Bethel Indonesia menganut sistem Epikospal-Sinodal.
KERAJAAN ALLAH DI DALAM DUNIA KERJA
Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga... ' - Matius 6:9-13
TUJUAN PELAJARAN
Untuk mengajarkan kepada peserta, strategi untuk menghadirkan nilai-nilai Kerajaan Allah di dunia kerja.
MAYORITAS orang-orang menghabiskan MAYORITAS waktu mereka berinteraksi dengan MAYORITAS dari dunia yang hilang; bukan di gereja atau bahkan lingkungan, tetapi di dalam TEMPAT KERJA.
TIGA HALANGAN UTAMA AKIBAT KEJATUHAN MANUSIA
Yesaya 53:6
1. Manusia Kehilangan Keintiman dengan Allah
Terbentuknya jarak rohani (spiritual gap) antara Tuhan dan manusia, sehingga manusia kehilangan kemudahan dalam membangun hubungan dengan Tuhan.
2. Manusia Kehilangan Hubungan Satu dengan yang Lain
Terbentuknya jarak mental (mental gap) antara manusia dan sesamanya karena ambisi, egoisme dan egosentris, tidak lagi fokus kepada Tuhan.
3. Manusia Kehilangan Kekuasaan di Bumi
Bumi bangkit melawan manusia dan akibatnya manusia tidak lagi berkuasa atas alam dan fenomena-fenomenanya.
REFORMASI - TRANSFORMASI DALAM PERJANJIAN LAMA
1. Wujud Reformasi
A. Pulihnya Doa Pujian dan Penyembahan
B. Perubahan Karakter Pelaku Ekonomi
C. Peningkatan Etos Kerja
2. Wujud Transformasi
A. Tanah pertanian menjadi pinggiran kota
B. Kondisi ekonomi mikro dan makro membaik
Contoh: Raja Yosia
PENGARUH REVIVAL TERHADAP KONDISI EKONOMI
1. Pra Reformasi - Gerakan Monastisisme
Menghasilkan angkatan orang-orang yang terpanggil untuk mencintai Tuhan dalam bentuk kehidupan doa, kontemplasi dan studi. Sisa waktu yang lain dipakai untuk mengurus hal-hal sederhana dengan segenap hati seperti untuk Tuhan.
Selama 300 tahun monastisisme menghasilkan kekuatan ekonomi yang pertama di Eropa yang mampu menandingi kekuatan ekonomi kerajaan-kerajaan.
2. Reformasi
Tiga tokoh besar di abad-abad pertengahan yang pergerakannya menghasilkan daya dorong untuk reformasi dunia:
A. Martin Luther
• Keimaman semua orang percaya; yang secara pribadi diterapkan sebagai pemahaman bahwa 'seorang imam' tidak perlu harus selibat.
• Kesamaan nilai semua panggilan di hadapan Tuhan; di dalam biara maupun di dunia kerja.
B. Jean Calvin
Jean Calvin adalah seorang hamba Tuhan dengan latar belakang pendidikan yurisprudensi sebelum menjadi seorang teolog.
• Pengaruhnya adalah dalam menciptakan pemerintahan yang bersih (Good Governance) yang diwujudkan dalam republik teokrasi Genewa.
• Memadukan penghormatan akan hukum-hukum Tuhan dan akuntabilitas pemerintah.
C. John Wesley
Pembangunan rohani yang berdampak pada perubahan karakter suatu bangsa.
Methodisme di Inggris 'memuridkan' kapitalisme pada waktu revolusi industri dan juga gerakan serikat buruh sehingga Inggris terselamatkan dari revolusi seperti yang terjadi di Rusia dan meletakkan dasar untuk menjadi Negara Kesejahteraan pertama di dunia.
3. Kebangkitan Azusa-Street
• Kebangunan rohani Azusa Street juga memiliki padanan di Asia Timur yaitu kebangunan rohani Pyong Yang 1907 yang menjalar ke Manchuria 1910, turun ke Shandong pada tahun 1930 an dan mempengaruhi provinsi Fujian dan Taiwan.
• Pembangunan rohani ini juga mempunyai dampak terhadap orang Tionghoa perantauan di Asia Tenggara dan turut membentuk bangkitnya orang Tionghoa perantauan sebagai kelompok kelas menengah di Asia yang memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa ketika bangsa-bangsa di Asia mengalami kemerdekaan.
• Indonesia sangatlah unik dalam sejarah Pentakosta Asia, karena mengalami dampak Kebangunan Jalan Rohani Azusa cukup awal pada tahun 1923 di Cepu, Jawa Timur melalui pelayanan dan misionaris Gereja Bethel Temple, Seattle, USA.
BERDAMPAK PADA “JENDELA 9-5”
Selama ini perhatian kita tertuju pada “Jendela 10-40”, yaitu wilayah yang membentang antara 10 derajat dan 40 derajat lintang utara dari khatulistiwa, dari Afrika sampai ke Asia Timur. Tetapi dalam beberapa tahun terakhir, Gereja mulai menyadari bahwa ada jendela lain yang terbuka untuk memperluas Injil, yaitu “Jendela 9-5”
yang fokus pada Marketplace.
1. Lima Tingkat Eksistensi Kekristenan di Dunia Kerja.
Ada hubungan antara kondisi spiritual seseorang dengan kemampuannya untuk mempengaruhi dunia kerja.
A. Berjuang (Berjuang)
Mereka yang masih jatuh bangun dalam menerapkan prinsip-prinsip Kerajaan Allah.
B. Bertahan (Bertahan)
Mereka hanya mampu menerapkan prinsip-prinsip Kerajaan Allah untuk pribadinya sendiri.
C. Menstabilkan (Menstabilkan)
Mereka yang kemampuannya sebatas menerapkan prinsip-prinsip Kerajaan Allah dalam lingkungan pekerjaan/usahanya.
D. Sukses (Berhasil)
Mereka berhasil mempengaruhi dunia kerja dengan menerapkan prinsip-prinsip Kerajaan Allah.
e. Signifikan (Signifikansi)
Mereka yang menggunakan pekerjaan/usahanya untuk membawa transformasi dalam kota.
2. Empat Hal yang Harus Terjadi
A. Menggenapi Panggilan Menjadi Pelayan di Dunia Kerja.
Menerima kebenaran bahwa melayani Tuhan di dunia kerja sama pentingnya dan sama kudusnya dengan melayani Tuhan di gereja.
B. Menempatkan Allah sebagai Kepala di Dunia Kerja.
Menegakkan nilai-nilai Kerajaan Allah sebagai filosofi.
C. Mendirikan sebuah Altar Doa di Dunia Kerja.
Mengundang hadirat Tuhan melalui doa, pujian dan penyembahan.
D. Melibatkan Tuhan Yesus Kristus di Dunia Kerja.
Meminta hikmat Tuhan dalam setiap pengambilan keputusan/eksekusi.
DARI TEMPAT KERJA KE BANGSA-BANGSA
“Dan karena mereka melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka bekerja bersama-sama, karena mereka sama-sama tukang kemah.” - Kisah Para Rasul 18:3 -
Kehidupan Paulus dengan rekan-rekan kerjanya, Akwila dan Priskila, merupakan kombinasi antara pelayanan mimbar dengan dunia pelayanan kerja. Pekerjaan mereka menjadi kendaraan bagi pelayanan mereka.
Misionaris tradisional mungkin tidak dapat masuk ke negara-negara “terlarang” seperti China, Vietnam, Laos, Korea Utara, tetapi bangsa-bangsa itu menyambut orang-orang yang memiliki keterampilan profesional untuk memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan vitalitas ekonomi. Operasi Misi melalui Dunia Kerja, dimana:
1. Dunia Kerja adalah 'Visa' yang Aman.
Para misionaris yang datang dengan modal dan keterampilan akan memperoleh kemudahan akses ke negara-negara dunia ketiga.
2. Dunia Kerja adalah Ladang yang Aman.
Profesional Kristen berhubungan secara alami dengan orang-orang yang belum mengenal Injil di negara-negara tersebut.
3. Dunia Kerja Menjadi Berkat.
Pelaku Bisnis dan profesional berwawasan misi membawa dampak terhadap pembangunan sosial dan ekonomi bagi bangsa-bangsa.
4. Dunia Kerja Menjadi Penyayang Dana.
Entitas bisnis dapat berperanan membantu pendanaan misionaris tradisional yang diutus ke negara-negara dunia ketiga.
TUJUH MEGATREND DALAM MISI DUNIA MASA KINI
1. Penekanan pada Pelatihan Pemimpin Lokal .
Jauh lebih mudah bagi penduduk setempat untuk membangun gereja mereka sendiri karena mereka mengenali budaya dan bahasa mereka sendiri dengan baik.
2. Konsep Bisnis sebagai Misi.
• Pelayanan Dunia Kerja
Adalah di mana orang Kristen secara individu berpotensi untuk memperkenalkan Kristus di tempat kerja.
• Pembuat Tenda
Adalah ketika kita mengambil pekerjaan di luar negeri sehingga kita dapat menciptakan peluang untuk memperkenalkan Kristus kepada penduduk setempat.
• Bisnis sebagai Misi
Adalah bisnis yang nyata menghasilkan keuntungan; dan memiliki visi Kerajaan; mendorong terjadinya transformasi bangsa secara rohani, sosial dan ekonomi.
3. Beralih dari Jendela 10-40 Ke 4-14
• Jendela 10-40 mengacu pada daerah antara 10 dan 40 derajat lintang utara, yang mencakup bagian utama dari Asia dan Afrika.
• Jendela 4-14 mengacu pada kelompok umur antara 4 sampai dengan 14 tahun.
Bukti menunjukkan bahwa orang cenderung datang kepada Kristus ketika mereka masih muda, sebab pada usia itu mereka masih terbuka dan mudah terbentuk.
4. Meningkatnya Peranan Doa
Pertumbuhan gerakan doa bersama-sama dengan gerakan misi.
5. Fenomena Globalisasi
Karena meningkatnya teknologi transportasi dan media sosial, dunia berubah menjadi sebuah desa global.
6. Peningkatan Peranan Misi Jangka Pendek
Perjalanan misi jangka pendek adalah jembatan antara gereja dan ladang misi. Pada umumnya pengutusan misi jangka panjang dimulai dengan pengutusan misi jangka pendek.
7. Kebangkitan Gereja-Gereja Non-Barat
Dalam 50 tahun terakhir, kita telah melihat pertumbuhan yang fenomenal dari gereja-gereja di Asia, Afrika dan Amerika Latin.
Kerajaan Allah dalam Kerajaan Seribu Tahun Damai
Pada masa itu seluruh kehendak Allah akan terlaksana di muka bumi.
Kita sedang menuju kesempurnaan penyataan Kerajaan Allah.
Oleh karena itu kita harus menyelaraskan hidup kita kearah kehendak Allah seutuhnya. Ketika kita percaya kepada Tuhan Yesus, kita menerima hak untuk memperoleh kekuasaan/otoritas, sehingga dengan kekuatan yang Ia berikan tersebut, setiap orang percaya dapat menaklukkan iblis, memerdekakan orang yang tertawan, dan menampilkan kekuatan Kerajaan Allah.
DUA ASPEK KERAJAAN ALLAH
Matius 12:28
Wahyu 20:4
Wahyu 22:3
1 Petrus 2:9
Efesus 2:6
Yohanes 14:12-14
2 Korintus 3:3, 18
1. Kerajaan yang Telah Tiba (Justification, Sanctification)
A. Kuasa Kerajaan Allah
B. Hukum Kerajaan Allah
C. Suasana Kerajaan Allah
D. Pintu Masuk Kerajaan Allah
2. Kerajaan yang Akan Tiba (Glorification)
A. Pemerintahan Tuhan Yesus secara fisik selama 1000 tahun damai di bumi
B. Tahta Kekal Allah
Pintu masuk Kerajaan Allah adalah saat mengalami pertobatan. Matius 4:17 (TB) Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"
STATUS ORANG PERCAYA DAN GEREJA
Status dan kedudukan kita sekarang dalam Kristus :
1. Kita duduk bersama Dia di tempat sorgawi, mendapat bagian dalam kuasa-Nya.
Efesus 2:6-7 (TB) dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,
supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.
2. Kita diberi kuasa untuk dapat melakukan apa yang pernah Yesus lakukan.
Yohanes 14:12-14 (TB) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;
dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.
Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."
3. Kita mencerminkan Kristus kepada dunia, menampilkan sifat-sifat Yesus kepada dunia.
2 Korintus 3:18 (TB) Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
4. Kita adalah Imamat yang Rajani. Kuasa kerajaan Allah termanifestasikan dalam pelayanan sebagai Imam Allah bagi umat-umatNya.
1 Petrus 2:9 (TB) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
UNSUR-UNSUR KERAJAAN ALLAH
Injil Matius menunjukkan kepada kita unsur-unsur Kerajaan Allah:
1. Hukum Kerajaan Allah
Matius 5:7 (Khotbah Yesus Kristus di bukit) -----> Tentang bermurah hati.
Hukum Kerajaan Allah mengatur tentang:
• Kualitas Manusia Kerajaan Allah
• Menjadi garam dan terang dunia
• Memberi sedekah
• Berdoa
• Berpuasa
• Mengumpulkan harta di sorga
• Hal kekuatiran
• Menghakimi
• Hal yang kudus dan berharga
• Pengabulan Doa
• Jalan yang benar
• Waspafa & Pengajaran yang sesat
• Dua macam dasar
2. Otoritas Kerajaan Allah
• Kuasa untuk memberitakan Injil
• Kuasa kesembuhan
• Kuasa mengusir setan
• Kuasa membuat mukjizat
3. Orang - Orang Kerajaan Allah
• Dipanggil dan dipilih
• Dipisahkan / dikuduskan
• Bayar harga. Menderita/aniaya/pikul salib karena mengikut Yesus, segala sesuatu harus di bayar
UNSUR-UNSUR KERAJAAN ALLAH
Otoritas Rohani bertumbuh sejalan dengan pertumbuhan kedewasaan rohani seseorang, melalui:
• Keintiman dalam bersekutu dengan Tuhan.
• Pengenalan secara pribadi mengenai keinginan dan pribadi-Nya.
• Kehidupan yang dibangun di atas ketaatan.
• Hidup oleh iman.
• Mengobarkan karunia-karunia Roh.
• Bertumbuh dalam kepekaan untuk menerima pewahyuan Roh Kudus.
• Mengenali dengan benar identitas manusia baru kita dan konsistensi menghidupinya.
KESIMPULAN
Pada akhirnya, melalui otoritas yang sekarang kita miliki, kita diutus untuk menegakkan Kerajaan Allah dalam :
1. Kehidupan Pribadi
Membawa kehidupan yang berubah menjadi serupa dengan Kristus.
2. Setiap Bidang Pelayanan
Pelayanan dibangun oleh pimpinan dan pewahyuan Roh Kudus.
3. Dunia Kerja/Pelayanan
Menerapkan pola-pola Kerajaan Allah dalam dunia kerja, yaitu: prinsip kebenaran, kejujuran, keadilan.
Kerajaan Allah tersedia bagi Anda saat ini dan di sini. Namun pertanyaannya adalah apakah Anda bersedia menerima Kerajaan tersebut, (Nhath Hanh).
Demikian,... Semoga bermanfaat. Tuhan memberkati.
Comments
Post a Comment