Jangan Melupakan Tuhan Allah

 

Jangan Melupakan Tuhan Allah


Apabila engkau sudah makan dan kenyang, mendirikan rumah-rumah yang baik serta mendiaminya, punya harta banyak, maka janganlah engkau melupakan Tuhan Allahmu.

Sejarah itu sebagai pengalaman dari apa yang sudah terjadi, yang harus dikenang. Sampai di zaman sekarang berbagai macam ragam yang harus kita jalani. 

Kita sering cenderung menguji apa yang sudah kita raih, apa yang sudah kita miliki, untuk tidak melupakan tindakan Tuhan dalam penyelamatanNya bagi hidup kita.

Bangsa Israel ketika memasuki tanah Kanaan, hendak memberitakan kepada generasi muda bahwa Musa tidak dibolehkan memasuki tanah kanaan. Pergumulan bangsa Israel mereka sudah merasa mereka memiliki segalanya, maka mereka merasa tidak perlu lagi mengenal dan memiliki Tuhan. Untuk menaati perintah, peraturan, dan ketetapan Tuhan.

Jangan karena sudah ada semua itu dalam hidup kita, kita melupakan Tuhan, tetapi melainkan kelupaan kita bahwa kita harus tetap bersyukur kepada Tuhan, kembali mengikuti Tuhan.

Kita bisa melakukan hal apapun, kita bisa menikmati hidup, bahwa Tuhan itu kita percayai IA ada,  Setelah memiliki segalanya, kita percaya bahwa Tuhan itu ada, kita hanya mengandalkan Tuhan, Hati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini;

Israel bangsa pilihan Tuhan itu tidak pernah ditinggalkan Tuhan, Tuhan masih tetap kasih setiaNya akan umatNya, 

Praktek bersyukur dapat mengubah cara pandang, seseorang yang tidak melupakan Tuhan yaitu ia harus hati hati, tidak tinggi hati, selalu mengingat perintah, peraturan dan ketetapan Tuhan.

Sudah banyak pengalaman hidup yang kita jalani, itu menjadi suatu kenangan. Ada kemakmuran, berpuas diri, dan jangan kita menyombongkan diri, Tuhanlah yang berkuasa memberi kekuatan untuk memperoleh kekayaan.

Ulangan 8:7-18 (TB)  Sebab TUHAN, Allahmu, membawa engkau masuk ke dalam negeri yang baik, suatu negeri dengan sungai, mata air dan danau, yang keluar dari lembah-lembah dan gunung-gunung;

suatu negeri dengan gandum dan jelainya, dengan pohon anggur, pohon ara dan pohon delimanya; suatu negeri dengan pohon zaitun dan madunya;

suatu negeri, di mana engkau akan makan roti dengan tidak usah berhemat, di mana engkau tidak akan kekurangan apa pun; suatu negeri, yang batunya mengandung besi dan dari gunungnya akan kaugali tembaga.

Dan engkau akan makan dan akan kenyang, maka engkau akan memuji TUHAN, Allahmu, karena negeri yang baik yang diberikan-Nya kepadamu itu. 

Hati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini;

dan supaya, apabila engkau sudah makan dan kenyang, mendirikan rumah-rumah yang baik serta mendiaminya, 

dan apabila lembu sapimu dan kambing dombamu bertambah banyak dan emas serta perakmu bertambah banyak, dan segala yang ada padamu bertambah banyak, 

jangan engkau tinggi hati, sehingga engkau melupakan TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan, 

dan yang memimpin engkau melalui padang gurun yang besar dan dahsyat itu, dengan ular-ular yang ganas serta kalajengkingnya dan tanahnya yang gersang, yang tidak ada air. Dia yang membuat air keluar bagimu dari gunung batu yang keras, 

dan yang di padang gurun memberi engkau makan manna, yang tidak dikenal oleh nenek moyangmu, supaya direndahkan-Nya hatimu dan dicobai-Nya engkau, hanya untuk berbuat baik kepadamu akhirnya.

Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini.

Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.


Yakobus 1:22-25 (TB)  Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.

Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.

Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya. 

Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya. 



Comments

Popular posts from this blog

Visualisasi Bait Suci (Bait Allah) Ke-3 Dan Mesianik Di Jerusalem

MEMBANGUN RUMAH BERSIFAT ROHANI DI LAHAN SEMPIT

Semangat Roh Kenabian Elia Mengkristalisasi Pada Dua Saksi Terakhir