ALLAH TRI TUNGGAL PENCIPTA SEGALA SESUATU
ALLAH TRI TUNGGAL PENCIPTA SEGALA SESUATU
(Oleh: SR. Pakpahan, SST)
Kejadian 1:1-2 (TB) Pada awalnya Allah menciptakan langit dan bumi.
Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
Penciptaan langit dan bumi, mana yang duluan diciptakan, langit ataukah bumi?.
Di awal penciptaan alam semesta oleh Allah, pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Kemudian Allah berkreasi melalui Firmannya IA menciptakan segala sesuatunya di alam s emesta selama 6 (enam) hari kerja. Lalu pada hari ketujuh) Allah berhenti bekerja.
Manakah yang di awal mulanya Allah menciptakan bumi kah duluan, lalu langit ? atau-kah l angit duluan, lalu bumi? Jawabannya adalah Allah menciptakan langit dulu, kemudian bumi.
Karena bumi yang kelihatannya secara kasat mata ada ia di bawah langit, sesungguhnya tidak seperti itu . Bumi sebenarnya berada di dalam langit. Jika bumi berada di bawah langit, maka Allah akan menciptakan bumi dulu, lalu kemudian langit, tentu ini adalah salah. Hidup / kehidupan yang benar dan baik di dalam Kerajaan Sorga Allah dan sesuai dengan hukum-hukum Sorga-Nya, ada dalam kebenaran Rohani, dalam Terang yang sesungguhnya dan dalam suka cita (damai sejahtera) abadi.
Allah mencari orang-orang yang hidupnya benar-benar terang, kudus dan yang rohani, Allah mencari penyembah-penyembahNya yang benar, yang menyembah dalam Roh. dan dalam kebenaran. Jika bumi berada di atas langit (meskipun bumi ada di dalam langit) maka keadaan demikian dikatakan ada dalam rohani dan terang, sebab terang itu adalah kehidupan itu, dan rohani itu yang membawa untuk hidup, bukanlah kedagingan atau bayangan. Roh-lah yang akan menghidupkan setiap apa yang mati.
Jadi jelaslah bahwa Allah pada mulanya menciptakan langit dulu, lalu kemudian menciptakan bumi pada keadaan bumi berada di atas langit (walaupun nyatanya bumi ada di dalam langit). Karena langit di bawah bumi (walaupun bumi ada di dalam langit) maka pastilah yang di bawah dulu di bentuk atau dicipta (langit), lalu kemudian di bentuk yang di atasnya (bumi). Sehingga dengan demikian bumilah yang l ebih berkenan dibanding langit, sebab apa yang tercipta belakangan, itulah ciptaan yang lebih berkenan.
Mari kita lihat pengilustrasian penciptaan alam semesta oleh Allah pada nada penjuru lagu rohani dengan isian nada nadanya yang akan kita ciptakan sedemikian rupa hingga dapat kita pakai membentuk lagu dengan arus irama musiknya, lihat gambarnya berikut ini:
Pada gambar tersebut dapat kita ketahui bahwa penciptaan alam semesta oleh Allah adalah penciptaan dalam fenomena Rohani, bahwa arus kehidupan Sorgawi adalah ke atas menuju Sorga, bukanlah ke bawah, suasana kehidupan Sorgawi adalah Mayor dalam arti kata kehidupan suka cita abadi; bahwa bagi Sorga muatan-muatan/isian bumi lebih berkenan dibanding muatan muatan/isian langit.
Kejadian 1:26-28 (TB) Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang melelahkan di bumi."
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Allah menyempurnakan mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranak cucu dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, revolusilah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang memantulkan di bumi."
Proses penciptaan oleh Tuhan sangat sistematis, sangat berketeraturan, hingga terciptanya manusia yang sangat istimewa,
Allah hanya berfirman maka jadilah.Tetapi penciptaan manusia dimana Allah ikut terlibat langsung memberi nafas hidup (Roh) Nya sendiri.
Apa yang dicipta dari tidak ada menjadi ada agar bisa dipakai untuk manusia, dan bisa dikembangkan manusia.
Tuhan Allah adalah pencipta yang sesungguhnya kita adalah ciptaanNya, kita merawatnya dan memeliharanya.
Setiap makhluk hidup di bumi diciptakan berpasang-pasangan, dan bumi memiliki 2 belahan yaitu terang (siang) dan gelap (malam) yang masing-masing belahannya memiliki pasangannya masing-masing yang sepadan.Bulan sebagai penguasa malam, dan matahari sebagai penguasa siang.
Setiap makhluk di langit seperti halnya malaikat diciptakan tidaklah berpasang-pasangan, dan langit (cakrawala) memiliki tujuh lapisan menurut dimensinya.
Matahari beredar mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti, sementara di galaksi tata surya ada bulan dan bumi yang beredar mengelilingi matahari.
Di langit tinggi memiliki perbedaan ukuran waktu dengan waktu di bumi, alam semesta yang berkembang terus menerus dalam gambaran maha luasnya, juga langit berkembang dalam gambaran luasnya baik berkembang di siang/terang hari maupun berkembang di waktu malam/gelap hari, perkembangan langit ini dapat diilustrasikan pada lambang bintang Daud pada bendera negara Israel, berikut ini:
Lambang "Bintang Daud" pada bendera Israel merupakan simbol Yudaisme yang dikenal luas. Bintang Daud atau Perisai Daud (bahasa Ibrani: מָגֵן דָּוִד, Māḡēn Dāwīḏ) adalah lambang yang sudah sangat lumrah digunakan sebagai tanda jati diri Yahudi dan agama Yahudi . Lambang ini adalah sebuah heksagram, gabungan dua gambar segitiga sama sisi. Lambang segitiga ini juga dapat menyimbolkan perkembangan alam semesta yang maha luas dan unlimited (tak terbatas).
Di langit memiliki perbedaan ukuran waktu dengan waktu di bumi, alam semesta yang berkembang terus menerus dalam gambaran maha luasnya, baik berkembang di siang/terang hari maupun berkembang di waktu malam/gelap hari, perkembangan langit ini dapat diilustrasikan pada Langit yang berkembang di saat siang hari ini diilustrasikan segitiga sama sisi yang tegak pada bendera tersebut. Sedangkan perkembangannya pada malam hari diilustrasikan segitiga sama sisi yang terbalik pada bendera tersebut.
Jadi, ada perbedaan hitungan waktu di bumi dengan waktu di langit, apalagi bila dibandingkan dengan waktu di surga.
Allah menciptakan laki laki dan perempuan. Tetapi di dunia ini manusia ada laki laki yang melakukan seperti dia perempuan, demikian juga perempuan mau berbuat seperti dia laki laki. Kita tidak bisa mengubah apa yang sudah diciptakan Tuhan, seperti merubah laki laki menjadi perempuan, sebab kemuliaan Allah ada di dalam diri manusia. Tidak ada seorangpun yang layak merubah ciptaan Tuhan.Oleh karena itu maka jagalah jagalah bahwa perkembangan zaman saat ini yang benar akan dirasakan salah, banyak trend trend yang tidak bermanfaat, kita sadar bahwa diri kita adalah ciptaan Tuhan yang didalamnya ada kemuliaan Allah.
Matius 11:25-27 (TB) Pada saat itu Yesus berkatalah: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.
Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.
Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorang pun yang mengenal Anak selain Bapa, dan tidak ada seorang pun yang mengenal Bapa selain Anak dan orang yang dia sayangi Anak itu dengan senang hati menyatakannya.
Bila dimisalkan nada nada pada Ritme adalah sebagai item, maka item item pada ritme tersebut adalah bukan nada , ia dikatakan nada itu diatas kertas saja. Apa yang sebenarnya kita dengar (bunyi) ritme itu adalah bukan nada.
Sedangkan item item pada Melodi adalah nada.
Sebagai perbandingan analogi nya antara nada-bukan nada terhadap hidup-mati adalah sebagai berikut ini:
Manusia itu hidup kekal, tidak mengalami kematian. Dan bila pengertian dari segambar dan serupa dengan Kristus Yesus dimisalkan adalah EL-Sarupa. Maka:
Orang yang sudah meninggal dunia dikatakan mati, kematian (tidak hidup, tidak kekal) ini hanya di atas kertas si penjaga kubur saja. Apa yang sebenarnya adalah, Rukyah pada orang yang sudah mati adalah tidak hidup, tidak kekal.
Sedangkan Rukyah pada manusia yang hidup adalah hidup kekal tanpa mengalami kematian.
Syarat untuk memperolehnya adalah dengan El-Sarupa yang di atas tadi yaitu segambar dan serupa dengan Kristus Yesus.
Comments
Post a Comment