Kantate: Nyanyikanlah Nyanyian Baru Bagi Allah

 KHOTBAH Minggu Kantate 7 Mei 2023

Nyanyikanlah Nyanyian Baru Bagi Allah. 

1 Tawarikh 16:23-28 (TB)  Bernyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari. 

Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di antara segala suku bangsa. 

Sebab besar TUHAN dan terpuji sangat, dan lebih dahsyat Ia dari pada segala allah. 

Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah berhala, tetapi TUHANlah yang menjadikan langit. 

Keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan sukacita ada di tempat-Nya. 

Kepada TUHAN, hai suku-suku bangsa, kepada TUHAN sajalah kemuliaan dan kekuatan! 


Nyanyian yang harus kita persembahan adalah nyanyian yang baru digubah sebab lagu itu sudah kita hidupi, 

Ada 2 hal yang perlu diperhatikan seperti waktu raja Daud membawa Tabut Perjanjian ke dalam bait Suci, tabut perjanjian adalah sebagai tanda Allah hadir di tempat ini. Dengan nyanyian maka menyempurnakan ibadah persembahan dan puji pujian, rasa syukur kita kepada Tuhan, maka patut kita berterima kasih kepada Tuhan. Inilah yang pertama yaitu melakukan yang terbaik bagi Tuhan. 

Lalu yang kedua adalah bahwa Tuhan Allah adalah pencipta alam semesta, Allah adalah Elohim

1 Tawarikh 16:26 (TB)  Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah berhala, tetapi TUHANlah yang menjadikan langit. 

Dan Allah adalah Elohim yang besar bahwa hanya pada Tuhan adalah tumpuan kekuatan, hanya pada Tuhanlah puji pujian. 

1 Tawarikh 16:27 (TB)  Keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan sukacita ada di tempat-Nya. 

Kantate sesungguhnya adalah perubahan pola hidup yang dibaharui bagi Tuhan. 

Tujuan kehidupan, tujuan kantate kita menjurus kepada Elohim yang telah menciptakan langit dan bumi. 

Kita berkantate kepada Tuhan, sebab nyanyian tidak lagi terlepas dari kehidupan manusia. 


Comments

Popular posts from this blog

Visualisasi Bait Suci (Bait Allah) Ke-3 Dan Mesianik Di Jerusalem

Semangat Roh Kenabian Elia Mengkristalisasi Pada Dua Saksi Terakhir

MEMBANGUN RUMAH BERSIFAT ROHANI DI LAHAN SEMPIT