STOMATA HATI (ALAT UJI TINGKAT IKP HATI)

  STOMATA HATI

(ALAT UJI TINGKAT IKP HATI) 

(Ciptaan: SR.Pakpahan, SST) 



Stomata Hati adalah suatu alat uji berbenrtuk seperti celah celah stomata daun tanaman yang berfungsi untuk mengukur tingkat kesatuan Iman, Kasih, dan Pengharapan (IKP) seseorang pada 12 sisi stomata hati melalui test yang diberikan tentang iman, kasih, dan pengharapan Kristiani dalam mengiringi kehidupan Yesus Kristus Tuhan. 

1 Korintus 13:13
Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

Adapun ke-12 sisi atau celah stomata hati tersebut seperti terlihat pada gambar yang masing-masing diberi nomor dengan keterangannya sebagai berikut:

1. Kasih

2. Iman

3. Pengharapan

4. Berbuat

5. Kasih beriman

6. Kasih berpengharapan

7. Beriman berbuat

8. Berbuat berpengharapan

9. Berbuat beriman

10. Berbuat kasih

11. Berbuat kasih beriman

12. Berbuat kasih berpengharapan. 


Cara Menentukan Tingkat Prosentase Kesatuan IKP hati 

Adapun cara menentukan tingkat prosentase pencapaian IKP hati secara terukur adalah berikut ini:

-  Jawablah soal yang diberikan tentang kasih (10 soal), tentang iman (10 soal) dan tentang Pengharapan (10 soal). 

- Setiap soal jika dijawab benar mendapat nilai 1, dan jika salah mendapat nilai 0. Jadi maksimal nilai yang di dapat untuk soal tentang kasih adalah 10, nilai maksimal untuk iman adalah 10, dan nilai maksimal untuk pengharapan adalah 10.

- Ubah angka nilai dimasing masing kriteria tersebut ke dalam prosentase, misalnya soal tentang kasih mendapat nilai 7 dari 10 soal yang ada, maka persentase nilai kasih = 7/10 x 100 % = 70 %.

- Seperti halnya nilai kriteria Kasih itu, lakukan hal yang sama untuk penghitungan nilai kriteria Iman, dan nilai kriteria Pengharapan

- Jumlahkan ketiga nilai prosentase kriteria tersebut untuk mendapatkan Total nilai prosentase IKP. 

- Ukur dan hitung perbandingan nilai yang didapat pada  tiap kriteria yaitu kasih, iman, dan pengharapan dengan rumus:
IKP i = (nilai prosentase kriteria / total prosentase IKP) x (100 / 100)
misalnya dari soal tentang kasih yang bernilai  IKP kasih = 70 % tadi, Dan misalnya IKP Iman = 60 %, dan IKP Pengharapan = 50 %, maka Total prosentase IKP = 70 + 60 + 50 = 180%, Maka untuk IKP kasih = (70% / 180%) x (100 / 100) = 38,89 / 100 = 38,89 %.

-  Seperti halnya nilai kriteria Kasih itu, lakukan hal yang sama untuk penghitungan nilai kriteria Iman, dan nilai kriteria Pengharapan. 

- Hasil yang didapat, lalu terapkan pada segitiga terbalik stomata hati untuk menarik 3 buah garis dan mendapatkan titik pertemuannya untuk menentukan IKP hati yang Anda peroleh. 

Sebagai contoh:
Hasil dari tiap kriteria diperoleh persentase iman= 61%, kasih = 12%, dan pengharapan= 27% maka bila ditarik 3 buah garis  %Iman 61% pada sisi %Iman, %kasih 12% pada sisi %kasih, dan %pengharapan 27%  pada sisi %Pengharapan akan didapat titik temu dari ketiga garis tersebut, maka titik pertemuannya berada di nomor 9 yaitu pada kelas berbuat beriman. 



Catatan:
- Garis yang ditarik di sisi Iman untuk nilai iman adalah dari sisi %Iman ke sisi %Pengharapan, dan sejajar dengan sisi %Kasih. 
-  Garis yang ditarik di sisi Pengharapan untuk nilai Pengharapan adalah dari sisi %Pengharapan ke sisi %Kasih, dan sejajar dengan sisi %Iman.  Dan
- Garis yang ditarik di sisi Kasih untuk nilai kasih adalah dari sisi %Kasih ke sisi %Iman, dan  sejajar dengan sisi %Pengharapan. 

Kasih:

1 Korintus 13: 1-7 (TB)  Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.

Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.  

Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. 

Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.

Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi ia bersukacita karena kebenaran. 

Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.


Iman:

Ibrani 11:1 (TB)  Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Matius 17:20  Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. 

Lukas 17:6  Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu."

Yakobus 2:18
Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."

Yakobus 2:26
Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.

4 Langkah Sederhana untuk Meningkatkan Keimanan Anda!

Iman adalah tangan yang menggenggam janji-janji Alah, yang membawa berkat Surga yang terbesar bagi orang percaya yang rendah hati.

Keunggulan Kekristenan dibandingkan agama-agama lain adalah ia menampilkan Tuhan yang bertekuk lutut, mengulurkan tangan untuk menolong, berbicara dengan nada lembut dan penuh kasih, merayu musuh-musuh-Nya dengan kebaikan, melakukan apa pun yang perlu dilakukan untuk menyelamatkan orang-orang yang dikasihi-Nya—mereka yang membenci Dia sebagai balasannya. Segala sesuatu yang diperlukan untuk keselamatan kita tersedia bagi kita sebagai anugerah rahmat ilahi. Bagian kita adalah menerimanya dengan iman.

Keselamatan dan kemenangan dalam Yesus Kristus bergantung pada penerapan iman. Oleh karena itu, demi kepentingan terbaik Anda, pelajari cara meningkatkan iman Anda!

 

Iman adalah sebuah anugerah!

Sepanjang kehidupan Juruselamat di bumi, dia memuji iman di mana pun Dia menemukannya. “Wahai wanita, besarnya imanmu,” katanya kepada wanita Siro-Fenisia sebelum menyembuhkan putrinya. Setelah perwira Romawi mengatakan kepada Yesus bahwa yang perlu dia lakukan hanyalah “mengatakan firman saja” dan hambanya akan disembuhkan, Yesus berseru, “Aku belum pernah menemukan iman sebesar itu, tidak, tidak di Israel.” (Matius 8:10, KJV)

Sangat mudah untuk berasumsi bahwa iman adalah pencapaian spiritual yang langka, yang telah dicapai oleh sebagian orang sementara yang lain belum. Namun kenyataannya, tidak seperti itu meskipun iman diperlukan untuk menerima janji-janji Allah, iman itu sendiri adalah sebuah anugerah! Paulus menyatakan dengan tegas bahwa Allah “memberikan iman kepada masing-masing orang sesuai dengan ukuran tertentu.” (Roma 12:3, NKJV) Jika Anda ingin meningkatkan iman Anda, hal pertama yang harus dilakukan adalah berdoa dan meminta lebih banyak. Setiap orang telah diberi iman yang cukup untuk percaya bahwa Anda akan diberikan lebih banyak, jika Anda memilih untuk percaya.

 

1. Tentukan pilihan

Iman adalah sebuah anugerah, namun Anda mempunyai kebebasan untuk menerima atau menolaknya. Allah tidak pernah memaksakan karunia-Nya kepada siapa pun. Terserah pada Anda untuk memilih dan ketika menyangkut iman, Anda harus membuat pilihan secara sadar untuk percaya pada firman-Nya.

Iman bukanlah perasaan! Faktanya, iman adalah hal yang dibutuhkan ketika perasaan Anda sedang berperang dengan keyakinan Anda. Kamus mendefinisikan iman sebagai:

 

Kepercayaan; persetujuan pikiran terhadap kebenaran apa yang dinyatakan oleh orang lain, berdasarkan otoritas dan kebenarannya [kebenaran yang biasa], tanpa bukti lain; penilaian bahwa apa yang dinyatakan atau disaksikan orang lain adalah kebenaran …
 

[Iman adalah] persetujuan pikiran terhadap kebenaran suatu proposisi yang dikemukakan oleh orang lain.
 

[Iman adalah] persetujuan pikiran terhadap kebenaran wahyu ilahi, berdasarkan otoritas kesaksian [Allah], disertai dengan persetujuan hati atas kehendak atau persetujuan hati; keyakinan atau keyakinan penuh pada karakter dan doktrin [Yahudi] tentang Kristus, dengan penyerahan kehendak tanpa pamrih pada bimbingan-Nya, dan ketergantungan pada jasa-jasa-Nya untuk keselamatan. Dengan kata lain, keyakinan yang kuat akan kesaksian [Allah], dan kebenaran Injil, yang mempengaruhi kemauan, dan mengarah pada ketergantungan sepenuhnya pada Kristus untuk keselamatan. 1

Iman adalah satu langkah lebih jauh dari keyakinan . Iman adalah persetujuan atau persetujuan pikiran bahwa apa yang dikatakan orang lain memang benar adanya tanpa memerlukan bukti lain. Keyakinan seperti itu hanya muncul ketika Anda mengenal dan memercayai orang lain. Jadi, langkah selanjutnya untuk meningkatkan iman Anda adalah dengan mengenal Allah sendiri .

 

2. Satu lawan satu dengan Allah

Ketika berbicara tentang keselamatan, yang penting bukanlah apa yang Anda ketahui, tetapi siapa yang Anda kenal. Pemazmur mengundang: “Hai, kecaplah dan lihatlah bahwa Allah itu baik: berbahagialah orang yang percaya kepada-Nya.” (Lihat Mazmur 34:8.) Satu-satunya cara seseorang dapat menerima firman Allah begitu saja, tanpa memerlukan bukti lain, adalah jika dia telah mengenal Dia pada tingkat yang sangat pribadi dan sangat intim.

Jika ingin meningkatkan keimanan, biasakanlah untuk mulai menjalankan keimanan setiap hari. Cari janji yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan klaim! Berdoalah dengan sangat spesifik. Dikatakan bahwa iman adalah tanaman yang akan tumbuh dengan cepat bila dipelihara. Jadi, mulailah memupuknya! Cara Anda melakukannya adalah dengan memilih untuk menjadikannya kebiasaan sehari-hari untuk menjalankan iman.

 

3. Iman melalui pencelupan

Cara berikutnya untuk meningkatkan iman Anda sangat sederhana namun sangat efektif: benamkan diri Anda dalam firman Allah. Paulus mengatakan kepada jemaat di Roma: “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Allah.” (Roma 10:17, NKJV) Firman Allah mengandung kekuatan supranatural untuk menggenapi apa yang dikatakan oleh firman itu.

Karena seperti hujan turun dan salju turun dari langit,
Dan tidak kembali lagi ke sana,
Tetapi menyirami bumi,
Dan membuatnya bertunas dan bertunas,
Agar dapat memberi benih kepada penabur
, dan roti kepada pemakan,
demikianlah firman-Ku. baiklah itu keluar dari mulut-Ku;
Itu [Firman-Ku] tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia,
Tetapi [Firman-Ku] itu akan memenuhi apa yang Kukehendaki,
Dan [Firman-Ku] itu akan berhasil dalam apa yang Aku kirimkan. (Yesaya 55:10 dan 11, NKJV.)

Ketika Anda membenamkan pikiran Anda pada janji-janji Allah, iman Anda akan meningkat!

 

4. Bersyukurlah!

Yang terakhir, usahakan untuk memperhatikan pemberian Allah, dan kemudian nyatakan penghargaan terhadapnya. Ketika Anda menyadari kehadiran Allah dalam hidup Anda dan berkah yang terus Dia limpahkan, cinta akan bangkit dalam hati Anda. Kasih itu meningkatkan keyakinan Anda terhadap firman-Nya, yang kemudian membangun lebih banyak iman.

Anda tidak meningkatkan iman Anda dengan membangkitkan emosi yang kuat dalam diri Anda hanya melalui ketabahan dan tekad. Sebaliknya, iman adalah hasil alami dari persahabatan yang penuh kasih dan erat dengan Allah sebagai sahabat terbaik Anda. “Sebab di dalam Yesus Kristus, sunat dan tidak bersunat tidak ada gunanya; tetapi iman yang dihasilkan oleh kasih. ” (Lihat Galatia 5:6.)

Iman bukanlah sesuatu yang dapat diperoleh, juga bukan sesuatu yang dapat dicapai dengan keringat dan usaha tekun Anda sendiri. Namun dengan bekerja sama dengan Allah, menyelaraskan kehendakmu dengan kehendak-Nya, kamu bisa dikaruniai iman akan Kristus Yesus sendiri, dan kemenangan akan menjadi milikmu.

“Sebab apa pun yang lahir dari Allah, ia mengalahkan dunia; dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia, yaitu iman kita.” (Lihat 1 Yohanes 5:4.)
 


Pengharapan:

 Kisah Para Rasul 24:15

Aku menaruh pengharapan kepada Allah, sama seperti mereka juga, bahwa akan ada kebangkitan semua orang mati, baik orang-orang yang benar maupun orang-orang yang tidak benar.

Roma 5:2
Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.

Roma 5:4
dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.

Roma 5:5
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Roma 8:21
tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah.

Roma 8:24
Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?

Roma 12:12
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!

Roma 15:4
Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.

Roma 15:13
Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.

1 Korintus 13:13
Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

1 Korintus 15:19
Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.

2 Korintus 1:7
Dan pengharapan kami akan kamu adalah teguh, karena kami tahu, bahwa sama seperti kamu turut mengambil bagian dalam kesengsaraan kami, kamu juga turut mengambil bagian dalam penghiburan kami.

2 Korintus 1:10
Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami: kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi,

2 Korintus 3:12
Karena kami mempunyai pengharapan yang demikian, maka kami bertindak dengan penuh keberanian,

Efesus 1:18
Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus,

Kolose 1:5
oleh karena pengharapan, yang disediakan bagi kamu di sorga. Tentang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam firman kebenaran, yaitu Injil,

Kolose 1:23
Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.

Kolose 1:27
Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!

1 Tesalonika 1:3
Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita.

1 Tesalonika 4:13
Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.

1 Tesalonika 5:8
Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan.

2 Tesalonika 2:16
Dan Ia, Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, yang dalam kasih karunia-Nya telah mengasihi kita dan yang telah menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan baik kepada kita,

1 Timotius 4:10
Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.

Titus 1:2
dan berdasarkan pengharapan akan hidup yang kekal yang sebelum permulaan zaman sudah dijanjikan oleh Allah yang tidak berdusta,

Titus 2:13
dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus,

Titus 3:7
supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.

Ibrani 3:6
tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan.

Ibrani 6:11
Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada akhirnya,

Ibrani 6:18
supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita.

Ibrani 6:19
Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,

Ibrani 7:19
— sebab hukum Taurat sama sekali tidak membawa kesempurnaan — tetapi sekarang ditimbulkan pengharapan yang lebih baik, yang mendekatkan kita kepada Allah.

Ibrani 10:23
Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.

1 Petrus 1:3
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,

1 Petrus 1:13
Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus.

1 Petrus 1:21
Oleh Dialah kamu percaya kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan yang telah memuliakan-Nya, sehingga imanmu dan pengharapanmu tertuju kepada Allah.

1 Petrus 3:5
Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,

1 Petrus 3:15
Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat,

1 Yohanes 3:3
Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci. 

Gambar Stomata Hati bisa Anda download di link ini GAMBAR STOMATA HATI (ALAT UJI TINGKAT IKP HATI) 

Berikut ada 10 soal diberikan tentang iman, jawablah dengan benar sesuai kemampuan Anda, waktu diberikan selama 20 menit untuk menjawab semua soal. Setelah semua soal dijawab, nantikan kunci jawaban dari Admin, sementara menunggu kunci jawaban, ,Anda dipersilahkan membandingkan jawaban Anda dengan materi pelajaran tentang iman yang diberikan di sini 10 Pertanyaan tentang iman yang banyak didiskusikan orang kristen


Berikut ini soalnya untuk Ada kerjakan, klik di sini 10 pertanyaan soal kriteria Iman






Comments

Popular posts from this blog

Visualisasi Bait Suci (Bait Allah) Ke-3 Dan Mesianik Di Jerusalem

MEMBANGUN RUMAH BERSIFAT ROHANI DI LAHAN SEMPIT

Semangat Roh Kenabian Elia Mengkristalisasi Pada Dua Saksi Terakhir