Skip to main content

Arti dan Makna Perayaan Natal-Kelahiran Bayi Kudus Yesus Kristus Immanuel

Arti dan Makna Perayaan Natal-Kelahiran Yesus Kristus   Immanuel Bayi Kudus 

(Oleh : SR. Pakpahan, SST) 


Natal adalah sebuah hari raya keagamaan. Meskipun dipenuhi oleh semua yang bersifat komersial dari perayaan modern, natal tetap di dalam hati, menjadikan hati sebagai palungan kelahiran Yesus. Natal adalah sebuah perayaan keagamaan untuk memperingati kelahiran seorang tokoh illahi yaitu Yesus Kristus, yang diperingati dan dimuliakan

Begitu banyak alasan yang diberikan oleh orang-orang yang polos hari ini untuk mempertahankan hari raya Natal Kristus untuk memuliakan Yesus Kristus Immanuel. :

  • Natal merupakan waktu yang sangat menyenangkan untuk berkumpul bersama keluarga.  Kita terlalu sibuk sepanjang tahun dan hanya inilah kesempatan kita berkumpul bersama keluarga.
  • Natal adalah waktu yang sangat baik untuk dirayakan!.  Orang-orang lebih terbuka pada waktu seperti ini, jadi saya menggunakan kesempatan ini untuk berbagi Firman. 
  • Natal adalah satu-satunya hari raya yang benar-benar fokus pada Yesus!
  • Saya tahu bahwa Yesus benar-benar lahir pada saat itu. Saya tidak tertipu.  Lagi pula saya tidak sedang menyembah Tuhan di mana pun, tetapi hanya menyembah Tuhan Yesus Kristus. 
  • Natal adalah solusi dari Allah bagi manusia untuk keluar dan mampu mengatasi segala persoalan hidup manusia. 


Orang fasik/kafir telah menolak Allah Sang Pencipta. Antikristus telah melawan Yesus Kristus, Orang Yahudi tidak percaya pada Mesias Yesus. Mereka memuja dewa-dewa mamon/iblis karena mereka tidak mempunyai pengetahuan yang lebih baik.  Hal yang sama tidak dapat berlaku bagi orang-orang Kristen hari ini.

Alkitab mengajarkan:

Kisah Para Rasul 17:30 (TB) Dengan tidak memandang lagi zaman kebingungan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus mengkonversi.

Dengan mengetahui bahwa natal adalah hari raya keagamaan umat Kristen, dengan mengetahui bahwa upacara-upacara modern dalam merayakan Natal adalah untuk mempermuliakan Yesus Kristus Sang penebus dosa dan Juru selamat manusia dan dunia. Seseorang yang mengerti ini ingin dibebaskan dari dosa dan menyembah Yesus sangatlah relevan dan konsisten, sama seperti orang Majus yang datang dari jauh untuk mencari Yesus bayi Kudus Raja Maha Agung, dan mereka menemukan Dia untuk disembah dan dimuliakan.  Tidak seperti Herodes yang juga mencari Yesus tetapi ia tidak menemukanNya karena niat jahat Herodes untuk membunuh bayi Kudus Raja Maha Agung itu. 

Natal benar-benar adalah sebuah hari raya, sebuah perayaan keagamaan  yang memuliakan Yesus Kristus Anak Allah yang Maha Tinggi, Kemuliaan di tempat Maha Tinggi, kesukaan besar bagi segala bangsa, Puji, hormat dan mulia diberikan kepada Allah, Pencipta langit dan bumi.

Sang juru selamat, Yesus Kristus sendiri menyatakan sebuah prinsip keIlahianNya ketika Dia berkata:

"Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mencintai yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."  ( Matius 6:24 (TB)). 

Yesus Kristus, lebih dari para malaikat Kudus, Ia memiliki sifat-sifat karakter dan karyaNya yang paling mirip dengan karakter dan karya Allah. Natal adalah perayaan keagamaan milik mahluk sorgawi, malak malak sorga di bumi. Dan juga manusia serta malaikat dalam perayaan natal memberikan penghormatan khusus kepada tokoh Ilahi yang benar, kudus, dan mulia ini yaitu Yesus Kristus. 

Firman dari Allah Bapa pengasih kepada bangsa Israel yang murtad akan dikumandangkan kembali dengan penekanan bagi umat Kristen juga hari ini:

Tetapi sesungguhnya, seperti seorang isteri tidak setia terhadap teman hidupnya, demikianlah kamu tidak setia terhadap Aku, hai kaum Israel, demikianlah firman TUHAN.  Dengar! Di atas bukit-bukit gundul kedengaran ratap tangis permohonan dari anak-anak Israel, karena mereka telah memilih jalan yang sesat, dan telah mencintai TUHAN, Allah mereka.  Kembalilah, hai anak-anak yang murtad! Aku akan menyembuhkanmu dari murtadmu." .... ( Yeremia 3:20-22 (TB)). 

Apa jawab bangsa Israel itu?,  Inilah kami, kami datang kepada-Mu, karena Engkaulah TUHAN, Allah kami”. 

Maka ikut sertalah serta hai orang kafir, antikristus, orang Yahudi yang sulit percaya, orang-orang yang tidak percaya Yesus, ikutlah dalam perayaan kemeriahan Natal untuk memuliakan Sang Pencipta. Bertobatlah dan  Kembalilah kepada Sang Penebus Yang Mengasihimu.

Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya? Ap apakah hubungan bait suci Allah dengan berhala? Karena kita adalah umpan suci dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: “Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.   Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu. ( 2 Korintus 6:15-17 (TB)). 

Dan juga kamu, keluarlah dari antara mereka! Janganlah menjamah apa yang najis!!

2 Korintus 6:17 (TB) Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu. 

Apakah Saudara mau keluar?

Ada beberapa alasan bagi kita ingin merayakan Natal, setelah kita mengerti, memahami, dan percaya akan keIlahian kelahiran Yesus adalah oleh Karya Roh Kudus Allah melalui perawan Maria. 

Alasan tersebut harus ditilik dari beberapa sudut pandang, yaitu:

1. Waktu peristiwa kelahiran Yesus,  

2. Fenomena kehidupan yang terjadi saat kelahiran Yesus.  yaitu Malam Kudus,

3. Rencana keselamatan Tuhan bagi manusia,  

4. Tempat kelahitanNya Yesus, dan pengisi dari tempat itu.

5. Dari tilikan semuanya, ada saling dukung mendukung antara kebenaran pendapat sains dengan kebenaran dogma agama yang Alkitabiah.

6.  Sisa Sisa Hari Sebagai Masa Pengangkatan (Pengangkatan) 

7.  Yesus Kristus Pembawa Pengharapan Baru Bagi Semua Manusia


1. Penggenapan Rencana Keselamatan oleh Tuhan bagi Manusia

Dari semula, manusia sudah jatuh dalam dosa, Allah telah merencanakan suatu keselamatan bagi manusia dan dunia agar manusia kembali memiliki kemuliaan Allah dan hidup dalam kekekalan, serta dunia menjadi harmonis dalam damai sejahtera dan terberkati oleh Tuhan.  Keselamatan itu nantinya melalui "benih perempuan" yaitu melalui Yesus Kristus yang mampu meremukkan kepala ular, gambaran untuk menghancurkan pekerjaan iblis. 

Kejadian 3:15 (TB) Aku akan mengadakan permusuhan antara kamu (iblis) dan perempuan ini (Hawa), antara keturunanmu dan keturunannya;  keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan haknya.” 

Rencana keselamatan dari Tuhan ini bukan hanya untuk bangsa Israel, tapi untuk semua bangsa.  Hanya Israel adalah perpanjangan tangan Tuhan, tapi keselamatan yang dari Tuhan adalah untuk semua bangsa. 

Yesaya 49:3 (TB) Ia berfirman kepada saya: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."

Ayat ini  menyatakan bahwa  melalui bangsa Israel, Tuhan akan menyatakan keagungan-Nya.

Yesaya 49:6 (TB) “Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuatmu menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.” 

Dan ayat ini   menyatakan bahwa  Israel adalah perpanjangan tangan Tuhan,  tetapi   keselamatan dari pada-Nya adalah  MILIK SEMUA BANGSA.

Setelah Yesaya menubuatkan kelahiran Yesus (lihat   Yes aya 9:6-7),  akhirnya kita sampai pada penggenapan kelahiranNya. 

Setelah pembuangan Babel, orang Israel dan Yehuda kembali ke Yerusalem dan menyelesaikan pembangunan kembali Bait Suci dan dinding Yerusalem yang hancur, Dari masa berdirinya tembok Yerusalem hingga ke masa berakhirnya zaman SM (Sebelum Masehi) ada dalam waktu kurang lebih 500 tahun, ini sama dengan masa 20 generasi manusia atau 5 generasi Allah (masa 1 generasi Allah = 100 tahun, atau masa 1 generasi manusia = 25 tahun).  Dalam jangka waktu 500 tahun (5 generasi Allah) ini, apa yang dimau Allah dari manusia adalah adanya manusia Roh generasi Allah yang lahir di bumi, nyatanya belum ada sama sekali di bumi, bahkan mulai dari zaman air bah hingga sampai tahun 1 SM itu akan berakhir, b elum ada manusia   Roh seperti yang diharapkan Allah yaitu manusia Ilahi generasi Allah yang hidup menurut Roh, takut akan Tuhan, yang memiliki karakter dan karya sama seperti Allah, tidak berbuat dosa bahkan tidak mampu berbuat dosa, dan hidupnya tidak mengalami kematian seperti manusia awal pada zaman awal penciptaan di taman Eden. Disayangkan memasuki akhir tahun 400 SM tidak ada, di akhir tahun 300 SM tidak ada, di akhir tahun 200 SM tidak ada juga, di akhir tahun 100 SM tidak ada juga, bahkan mau akan berakhirnya tahun 1 SM tidak ada juga yang ditemukan Allah, sehingga tepat pada waktu masa akan berakhirnya zaman SM (Sebelum Masehi) akhirnya Allahlah yang bertindak melalui perawan Maria mengaruniakan ia mengandung dari Roh Kudus dan melahirkan Yesus Kristus Immanuel, yang manusia Rohani, manusia Ilahi generasi Allah yang sesungguhnya. 

Dalam masa 5 generasi Allah (500 tahun) ini sebelum penutupan zaman SM (Sebelum Masehi), menjelang akhir SM, nabi Allah yang paling berperan bagi manusia di dunia kala itu adalah nabi Zakharia dan nabi Maleakhi.  Nabi Maleakhi telah membuatkan tentang:

- Matahari yang bersinar terang membawa kebenaran, ini sebagai gambaran kelahiran Yesus dan perananNya yang akan menyelamatkan umatNya. 

- Allah mau agar kita memberikan yang terbaik untukNya. 

- Allah membenci perceraian.  Allah mau agar kita berlaku dengan setia. 

- Utusan untuk perjanjian atau raja dari kerajaan Allah akan mendukung ibadah sejati. 

Sementara itu Nabi Zakharia telah melihat 8 (delapan) penglihatan-penglihatan supranatural, keselamatan bagi Israel dalam Kerajaan Sang Tunas Daud di Yerusalem, dan menubuatkan keselamatan bagi seluruh umat melalui kedatangan Mesias yaitu Yesus Kristus. 

Allah mau manusia di bumi melakukan keadilan, berbelas kasih, berbuat setia, juga melakukan ibadah sejati, menghormati Allah, dan memberi korban/persembahan yang dikenan Tuhan. Sehingga degan begitu manusia akan bertambah umurnya di bumi sebagai tanda bahwa manusia membujuk Tuhan. 

Zakharia 8:4 (TB) Beginilah firman TUHAN semesta alam: Akan ada lagi kakek-kakek dan nenek-nenek duduk di jalan-jalan Yerusalem, masing-masing memegang tongkat karena lanjut usianya.

Zakharia 8:22 (TB) Begitu banyak bangsa dan suku-suku bangsa yang kuat akan datang mencari TUHAN semesta alam di Yerusalem dan membulatkan hati TUHAN." 

Dan di masa pelayananNya Yesus Kristus, IA menubuatkan hal berikut ini (lihat yang bercetak tebal):

Matius 21:42-44 (TB) Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah kamu membaca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.  Se bab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil darimu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu. [  Dan  barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk ] "

Sama seperti ketika pecahnya kerajaan Israel menjadi 2 kerajaan, dan kemudian kedua duanya jatuh ke dalam pembuangan Babel setelah pembuangan Asyur, Ayat ini menyatakan lebih kepada kita bahwa Kerajaan itu akan diberikan kepada SEGENAP bangsa, bangsa apa pun itu sebagaimana nubuat di bawah ini:

Zakharia 14:16 (TB) Maka semua orang yang tinggal dari segala bangsa yang telah menyerang Yerusalem, akan datang tahun demi tahun untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, dan untuk merayakan hari raya Pondok Daun. 

 

2. Waktu peristiwa  kelahiran Yesus,  

Kita tahu sejak kejatuhan manusia dalam dosa di taman Eden hingga kelahiran Yohanes Pembaptis, seiring berjalannya waktu, manusia semakin jahat dan cenderung berbuat dosa, sehingga hubungan antara Allah di sorga dan manusia di bumi sudah terputus. Makanya Yohanes mewartakan pertobatan dan pengampunan dosa,   ia berseru-seru di padang gurun: “Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.”  

Matius 3:1-2 (TB) Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"  

Selang waktu 6 bulan dari kelahiran Yohanes Pembaptis, maka lahirlah Yesus Kristus Immanuel. 

2.1.  Yesus Immanuel   lahir,  tepat pada tanggal 25 Desember tahun 1 SM 

Yesus bayi Kudus adalah  Immanuel,   artinya Allah diam di dalam kita. 

Dari sorga, Malaikat  Gabriel datang mengunjungi Maria di kota Nazaret untuk memberi-tahukan akan kelahiran  Yesus. 

Lukas 1:28-33 (TB) Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." M aria terkejut mendengar kata itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.  Kata malaikat yang datang menghampiri: "Jangan takut, hai Maria, karena engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sungguh engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau membentuk Dia Yesus.  Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Maha Tinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,  dan Ia akan menjadi raja atas keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."

Waktu datangnya malaikat Gabriel mengunjungi Maria, tepatnya adalah di tanggal 7 Maret Tahun 1 SM, hari tanggal ini sama waktunya dengan hari turunnya Roh Kudus pertama di Yerusalem, Roh Kudus yang hinggap pada murid murid di tanggal 7 Maret Tahun 33 M, pada sistem kalender Internasional (dengan asumsi hari Sabat di tahun SM adalah hari Sabtu, dan hari Sabat di tahun M adalah hari Minggu).

Kisah Para Rasul 2:1-4 (TB) Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. 

Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;

dan tampaklah ke lidah mereka seperti nyala api yang bertebaran dan naik ke mereka masing-masing. 

Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengungkapkan

Perhatikan bahwa tahun 1 SM itu sama dengan tahun sisa 28, sebagai tahun terakhir di zaman SM (Sebelum Masehi) yang mau akan berakhir dan beralih ke zaman M (Masehi). P erhatikan juga bahwa tahun 33 M adalah sama dengan tahun sisa 5. Dan keajaibannya oleh kuasa Tuhan dalam Luni Solar Kreator Allah, bahwa tahun sisa 28 (tahun 1 SM) sama sebaris dengan tahun sisa 5 (tahun 33 M). Segala pelacakan, pencarian dan penghitungan hari/t Anggal diantara 2 tahun yang sebaris yang dibandingkan keduanya adalah sama, dimana tahun 1 SM (tahun sisa 28) adalah tahun kabisat karena tahunnya habis dibagi dengan 4, maka yang berlaku adalah ketentuan tahun kabisat dengan ada penambahan 1 hari, sedangkan tahun sisa 5 (tahun 33 M) adalah tahun biasa karena tahunnya tidak habis dibagi dengan 4, maka yang berlaku adalah ketentuan tahun biasa (tidak ada penambahan 1 hari). Jadi perbedaannya waktu malaikat Gabriel datang mengunjungi Maria adalah di tahun kabisat, sedangkan waktu turunnya Roh Kudus yang menghinggapi murid murid adalah di tahun biasa. Sehingga lebih tepat dikatakan bahwa Malaikat Jibril datang di tanggal 6 Maret tahun 1 SM, sedangkan Roh Kudus turun di tanggal 7 Maret 33 M menurut sistem kalender Internasional, atau juga   Malaikat Jibril datang di tanggal 5 Maret tahun 1 SM, sedangkan di Yerusalem Roh Kudus turun di tanggal 6 Maret 33 M menurut sistem kalender Luni Solar pencipta Allah. 

Bukti lain adalah usia kandungan Ilahi dari Maria ada selama waktu 9 bulan lebih yaitu janin bayi Kudus (Yesus) di dalam rahim bunda Maria bila dihitung dari tanggal 7 Maret hingga 25 Desember akan tepat ada selama 9 bulan 10 hari 11 jam 12 menit 13 detik. Hal ini sesuai dukungan atau pendapat dari diagnosa kebenaran ilmu kedokteran bahwa usia janin normal manusia di dalam rahim ibunya adalah selama masa 9 bulan 10 hari, barulah ibunya “partus” alias bayi dilahirkan. Inilah kesamaan kebenaran yang saling mendukung mendukung antara hukum sorga dengan hukum alam dan juga dengan hukum moral dalam kehidupan di bumi. Jadi usia rata-rata janin manusia dikandung di dalam rahim ibunya normalnya adalah 9 bulan 10 hari. Ini dapat lebih kita mengerti karena Yesus Kristus adalah segala-galanya, hikmat murni ada pada Yesus, dan Yesus sendirilah hikmat murni itu.

Amsal 9:10

Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Maha Kudus adalah pengertian. 

Amsal 2:6

Karena TUHANlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian. 

Amsal 4:6

Janganlah meninggalkan hikmat itu, maka kamu akan dipeliharanya, kasihilah dia, maka kamu akan dijaga. 

Amsal 8:11

Karena hikmat lebih berharga dari pada permata, apa pun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya. 

Amsal 16:16

Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga dari pada mendapat perak. 

Amsal 24:14

Ketahuilah, demikian hikmat untuk jiwamu: Jika kamu tiba, maka ada masa depan, dan harapanmu tidak akan hilang. 

Amsal 14:33

Hikmat tinggal di dalam hati orang yang berpengertian, namun tidak dikenal di dalam hati orang bebal. 

Jadi Saudara Saudari, cari dan temukanlah hikmat itu, miliki hikmat, dan lebih dari itu maka milikilah Yesus Kristus, karena IA adalah Hikmat yang sesungguhnya, bahkan IA adalah segala-galanya dalam hidup ini. Terima kedatanganNya lahir di dalam hatimu sebagai palunganNya, karena zaman akhir ini waktunya semakin singkat saja, maka Jadikan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juru selamat pribadimu, IA Tuhan atas keselamatan jiwamu. Ucapkan Selamat Natal, tundukkan dirimu, dan renungkanlah untuk memaafkan dosamu, berilah dirimu sebagai persembahan yang harum dan kudus yang paling dikenan bagi Tuhan dibandingkan segala bentuk persembahan yang ada. Selamat Natal Bro dan Sis semuanya, Immanuel, Tuhan beserta kita, Tuhan berdiam di dalam kita. 

Bukti Kebenaran hari Kelahiran Yesus bayi kudus di hari Sabath 25 Desember Tahun 1 SM di kota Betlehem:

Bila mengingat kejadian/peristiwa masa lalu seperti hari tanggal kelahiran Yesus yaitu di tanggal 25 desember tahun 1 SM (Sebelum Masehi) (tidak ada tahun 0 sebelum masehi atau tahun 0 masehi, yang ada adalah perpindahan dari tahun 1 SM langsung ke tahun 1 M) . Ingatlah bahwa tanggal 1 bulan 1 tahun 1 Masehi adalah pas saat Yesus-bayi disunat, itulah saat mulai berjalannya tahun Masehi. Pada deskripsi tahun dari tahun 1 M (suatu tahun biasa yang bila di bagi dengan 28 dan ber-tahun sisa 1, 7, dan 18, maka menurut luni solar pada bulan januari di tahun 1 M tersebut yang dirancang Ditempatkan hari sabtu pada tanggal tanggal 7 , 14, 21 dan 28, kemudian pada bulan pebruari Ditempatkan hari jumat pada tanggal tanggal itu juga, kemudian pada bulan maret  Ditempatkan hari rabu pada tanggal tanggal itu juga, kemudian pada bulan april Ditempatkan hari kamis pada tanggal tanggal itu juga, kemudian pada bulan mei Ditempatkan hari rabu pada tanggal tanggal itu juga, kemudian pada bulan juni Ditempatkan hari selasa pada tanggal tanggal itu juga, kemudian pada bulan juli Ditempatkan hari senin pada tanggal tanggal itu juga, kemudian pada bulan agustus Ditempatkan hari jumat pada tanggal tanggal itu juga, kemudian pada bulan September Ditempatkan hari kamis pada tanggal tanggal itu juga, kemudian pada bulan oktober Ditempatkan hari rabu pada tanggal tanggal itu juga, kemudian pada bulan nopember Ditempatkan hari selasa pada tanggal tanggal itu juga dan terakhir pada bulan desember  Ditempatkan hari jumat   pada tanggal tanggal itu juga di tanggal 7, 14, 21 dan tanggal 28). 

Maka tanggal-tanggal yang tertera yang sebaris dengan angka tahun 1 M tersebut yaitu tanggal 7, 14, 21 dan tanggal 28 di bulan januari adalah hari sabtu (sebab tahunnya bukan tahun kabisat), bila tanggal 7 bulan januari tahun 1 M adalah hari sabtu maka tanggal 1 bulan januari tahun 1 M adalah hari minggu/hari sabath (ini memberi arti bahwa tahun masehi dimulai di hari sabath luni solar), dengan demikian juga bila dimundurkan 6 hari maka tanggal 25 bulan desember tahun 1 SM (sebelum masehi) ada di hari minggu luni solar zaman sekarang ini pas hari kelahiran Yesus Kristus bayi kudus, atau di hari pertama penanggalan zaman dahulu (sebab tahun 1 SM adalah tahun kabisat yang sama dengan tahun sisa 28 yang dibulan desember luni solar ada sebanyak 30 hari/tanggal, dan karena zaman Sebelum Masehi penanggalannya 1 SM adalah akhir dari segala akhir penanggalan SM yang akan berakhir dan akan beralih ke penanggalan zaman Masehi maka ada penambahan 1 hari di bulan akhirnya (di Desember)).

Jadi kedatangan Tuhan ada di hari SabathNya, dihari Tuhan yaitu hari ke tujuh. Yesus lahir, datang ke dunia sebagai penjelmaan diri Allah yang datang melawat umat manusia di hari sabath Tuhan yaitu di hari minggu (hari sabath penanggalan zaman sekarang ini) atau di hari sabtu (hari sabath penanggalan zaman dahulu). 

Di hari SabathNya, Tuhan telah datang ke dunia, Yesus telah datang lahir ke dunia sebagai penjelmaan diri Allah yang membawa kelepasan dan memberi keselamatan hidup bagi siapa pun yang percaya kepada Yesus Kristus. Kasih setia Tuhan melanda dunia ini.  Yohanes 3:16 (TB) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Natal 25 Desember memang tidak pernah disebutkan dalam semua kitab Perjanjian Baru.  Sekalipun kitab Perjanjian Baru menyebutkan beberapa detail mengenai kelahiran Yesus, Natal  tidak pernah ada satu pun dicatat di kitab Perjanjian Baru yang dapat kita temukan info orang-orang Kristen merayakan hari kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember, atau pada tanggal manapun. Dan j uga  tidak pernah Sorga atau perintah dari Kristus atau dari Allah Bapa sorgawi kita untuk merayakan kelahiran Yesus. Dan  gereja Kristen mula-mula pun tidak pernah merayakan kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember atau pada tanggal manapun.  Namun erayakan kelahiran Yesus (Natal) tidak pernah dilarang di dalam Alkitab, tetapi dengan tidak adanya catatan yang berhubungan dengan perayaan seperti ini di dalam kitab Perjanjian Baru seharusnya kita tidak perlu mengabaikan atau menolaknya. Dari informasi Keuskupan Romawi,  perayaan Natal pertama kali diadakan di tahun 336 Masehi: " 25 Des.: natus Christus in Betleem Judeae ." 25 Desember, Kristus lahir di Betlehem, Yudea. Hari itu  25 Desember 336  adalah perayaan Natal pertama kali di muka bumi.  Sosok di balik penentuan hari tersebut yakni Sextus Julius Africanus, dan keberuntungannya Paus Julius I sebelumnya sudah menyetujui kelahiran di tanggal tetsebut, sebab tahun 336 adalah tahun sisa 28 yang bertahan sama dengan tahun kelahiran Yesus di Betlehem pada tahun 1 SM (tahun sisa 28 juga) .Pasti fenomenanya " natus Christus in Betleem Judeae" betul-betul terkenang  kembali. Selama masa Natal, umat Kristen mengekspresikan cinta-kasih dan kegembiraan mereka dengan bertukar kado dan menghiasi rumah mereka dengan  daun holly, mistletoe, lampu kelap-kelip, dan pohon Natal. 

2.2. Pelaksanaan Sensus Penduduk oleh Kerajaan Romawi sebagai gambaran  kerja Penyelesaian dosa dan kejahatan manusia oleh Yesus. 

Sangatlah masuk akal bagi kerajaan Romawi untuk melakukan sensus penduduk di tahun 1 SM itu. Lukas memberitahu kita bahwa Kristus telah lahir di Betlehem karena orangtuanya (Yusuf dan Maria) hendak mendaftar dalam sensus Romawi. Jadi bisa diduga bahwa Sensus Penduduk ini dilaksanakan setelah Yohanes Pembaptis lahir, tepatnya diantara bulan juni hingga bulan desember tahun 1 SM. 

Lukas 2:1-7 (TB) Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah  pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, — karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud -- supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,  dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.

 

Dan lebih masuk akal lagi jika pada saat itu orang-orang merasa nyaman dalam perjalanan untuk jalan berkeliling seperti Yusuf dan Maria dan tidak terhambat oleh kondisi cuaca yang buruk, mereka berdua pergi dari Kota Nazaret ke Kota Betlehem. Dengan demikian, benarlah setiap pendapat yang mengatakan bahwa Yesus lahir di bulan Desember, tepatnya di tanggal 25 Desember tahun 1 SM. 

Arti dari Sensus Penduduk itu adalah pendataan seluruh penduduk berapa jumlah jiwa seluruhnya yang akan dicatat dalam administrasi kependudukan wilayah Kerajaan Romawi secara defacto dan dejure. Namun makna tersirat dari pelaksanaan suatu Sensus itu adalah penyelesaian akan dosa dan kejahatan yang telah diperbuat penduduk, atau yang lebih kecil dari Sensus itu yaitu survey adalah penyelesaian akan kesalahan yang telah diperbuat penduduk. Dan selaras dengan penyelesaian dosa/kejahatan dalam konteks "sekuler" ini dalam pembentukan/sterilisasi kehidupan yang baik dan berkenan maka tepatlah ini dilanjut dengan penyelesaian dosa/kejahatan saat berakhirnya zaman SM dalam konteks "rohani" yaitu lahirnya Yesus Kristus yang datang ke dunia untuk akan menyelamatkan umatNya dari dosa dosa mereka. 

Matius 1:21-23 (TB) Ia (Maria) akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka ."   Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:  "Sejujurnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" — yang berarti: Allah menyertai kita. 

Dengan bermain kata, coba Anda bandingkan kata " Sensus " dengan kata " Yesus " secara peng-lafal-nya, hampir mirip mirip tetapi tidak sama bukan? Dan ingat bahwa tidak pernah ada Sen-bob dan Ye-bob dimuka bumi ini, yang ada adalah Sen-sus dan Ye-sus

Jadi Sausara Saudari, tidak hanya diri Anda pergi mendaftarkan di administrasi kependudukan, tapi lebih dari itu, yang sangat penting adalah mendaftar kan diri Anda dan keluarga Anda ke Gereja sebagai anggota jemaat kudus, anggota keluarga Allah, yang imamat rajani, sebelum pintu Bahtera BERKAT EkllesiNya Yesus  itu tertutup. Dunia sudah mau akan dikutuk dan dihancurkan, unsur-unsur langit dan bumi mau akan lenyap,  namun kesempatan terakhir masih ada bagi Anda, Allah masih panjang sabar bagi menanti Anda agar Anda memperoleh keselamatan hidup di dalam Yesus Kristus Tuhan,  I A Allah yang sesungguhnya. Masuklah dalam baitNya yang suci. (BERKAT= Bahtera Ekllesia Raja Kristus Anak Tuhan) 

Sebelum kita nanti, diakhir tulisan ini menyanyikan lagu Natal "Merry Christmas", ada baiknya kita terlebih dulu mendengarkan lirik lagu atau bila perlu ikut menyanyikan lagu Sensus Penduduk , di sini lagunya , atau yang versi hot remix   di sini .  atau yang lebih nge-pop bisa klik   di sini lagunya. 


3. Dari segi fenomena  kehidupan yang terjadi di akhir zaman SM (Sebelum Masehi) 

Jauh jauh hari masa silam dimasa pembuangan bangsa Israel ke Babiyonia oleh Nebukadnezar di tahun 586 SM, bangsa Israel berada di pembuangan Babel selama 70 tahun. 

Yeremia 25:11 (TB) Maka seluruh negeri ini akan menjadi sahabat dan ketandasan, dan bangsa-bangsa ini akan menjadi hamba kepada raja Babel tujuh puluh tahun lamanya. 

Adalah Seorang Koresh, ia seorang raja Persia. Ia sama sekali bukan orang Israel, bahkan ia tidak mengenalnya Tuhan  sama sekali. Namun, dipakai oleh  Tuhan  untuk melaksanakan kehendak-Nya, yakni melakukan tindakan pengampunan terhadap umat-Nya. Oleh Koresh Raja Persia yang mengalahkan Babilonia ini, di tahun kedua pemerintahannya, bangsa Israel dibebaskan dan diizinkan kembali ke tanah air mereka kembali ke Yerusalem tepat 70 tahun setelah mereka ditawan di babel. 

Lama sebelum Koresh lahir, Allah menyuruh Yesaya nabiNya menulis tentang Koresh. "Kau akan melakukan apa yang Kuinginkan kau lakukan. Pintu-pintu gerbang akan dibiarkan terbuka supaya kau menawan kota itu."' Dan Koresh memang mengambil puncak dalam keberhasilannya menaklukkan Babel. Selanjutnya Yesaya nabi Allah juga berkata bahwa Koresh akan memberi perintah agar tembok Yerusalem dan bait suci-Nya dibangun kembali. Ia memberi perintah, inilah yang dikatakan oleh Koresh kepada orang Israel: "Sekarang, pergilah ke Yerusalem dan bangunlah bait suci Allahmu." Dan itulah yang ingin dilakukan oleh orang-orang Israel saat mereka bebas meninggalkan Babel. Koresh memberikan kepada mereka perkakas-perkakas emas dan cangkir-cangkir emas yang dulu diambil oleh Raja Nebukadnezar dari Bait Suci Allah ketika ia menghancurkan Yerusalem.

Perjalanan pulang bangsa Israel yang berjumlah hampir 50000 orang ke Yerusalem dengan jarak perjalanan dari Babel ke Yerusalem kira-kira 800 Km memakan waktu 4 bulan perjalanan pada masa itu. Di tahun 537 SM mereka tiba  kembali di  Yerusalem. 

Satu pekerjaan penting yang mereka lakukan setelah tiba di Yerusalem adalah membangun kembali bait suci Allah. Akan tetapi, musuh-musuhnya segera menghentikan pekerjaan mereka. 

Bertahun-tahun berlalu. Kini sudah 17 tahun sejak orang Israel kembali dari Babel. Allah mengutus Hagai dan Zakharia nabi-nabiNya untuk memberitahukan kepada orang-orang itu supaya mulai segera membangun kembali. Orang-orang itu mulai percaya akan pertolongan Allah, dan mereka mentaati nabi-nabi itu. Mereka mulai membangun sekali lagi, meskipun suatu hukum mengatakan bahwa mereka tidak boleh melakukannya. Musuh musuh yang tinggal di negeri-negeri yang di Persimpangan tidak ingin orang Israel membangun kota itu. Mereka mencoba menakut-nakuti orang Israel agar menghentikan pekerjaan itu. Hingga musuh-musuh ini berusaha dan berhasil mempengaruhi raja Persia yang baru (Ahasyweros) untuk membuat suatu hukum menghentikan pekerjaan pembangunan itu. 

Ezra dan Orang Israel Berdoa kepada Yehuwa
Seorang pejabat Persia bernama Tatnai datang dan bertanya kepada orang Israel apa hak mereka membangun Bait suci itu. Orang Israel memberitahu dia bahwa ketika mereka masih di Babel, Raja Koresh memerintahkan mereka: "Sekarang, pergilah ke Yerusalem dan bangunlah bait suci Allahmu." Lalu  Tatnai mengirim surat ke Babel dan menanyakan apakah Koresh yang kini sudah meninggal, memang pernah berkata demikian. Segeralah datang kembali surat dari raja Persia yang baru. Dikatakan bahwa Koresh memang pernah mengatakan demikian. Maka raja menulis: 'Biarlah orang Israel membangun Bait Suci Allah mereka. Dan aku memerintahkanmu untuk membantu mereka.' Dalam waktu kira-kira empat tahun Bait Suci selesai dibangun, dan orang Israel sangat senang. Maka baru kira-kira 22 tahun setelah kembali ke Yerusalem akhirnya mereka menyelesaikan bait suci itu. 

Selanjutnya, kita mengetahui tentang perjalanan Nabi Ezra kembali ke Yerusalem untuk memperindah bait suci itu. Ini kira-kira 48 tahun setelah Bait Suci itu selesai dibangun. Banyak orang miskin di Yerusalem, dan kota itu serta Bait suci Allah nampaknya tidak begitu bagus. Di Babel, Ezra mengetahui perlunya Bait suci Allah diperbaiki dan juga membangun tembok kota Yerusalem, maka  Ezra bertemu Artahsasta, raja Persia, dan raja yang baik itu memberikan kepada Ezra banyak hadiah untuk dibawa pulang ke Yerusalem. Ezra meminta orang-orang Israel yang ada di Babel untuk membantu dia membawa pemberian-pemberian ini ke Yerusalem. Sekitar 6.000 orang setuju untuk pergi. Banyak sekali perak dan emas serta benda-benda berharga lainnya yang mereka bawa. Dan setelah empat bulan perjalanan, mereka tiba dengan selamat di Yerusalem. Tetapi Ezra tidak membangun tembok kota yang runtuh itu. Malahan Nabi  Nehemia lah yang melakukan pekerjaan membangun tembok kota itu. Nehemia adalah seorang Israel yang datang dari kota Susan, tempat tinggal Mordekhai dan Ester. Nehemia bekerja di istana raja, jadi dia mungkin teman baik dari Mordekhai dan Ester. Tapi Alkitab tidak mengatakan bahwa Nehemia bekerja membantu Raja Ahasyweros suami Ester. Ia bekerja membantu raja berikutnya yaitu Raja Artahsasta. Ia sebagai kepala juru minuman bagi Raja. 

13 tahun setelah perjalanan Ezra, tepatnya  setelah 13 tahun sejak Artahsasta memberikan kepada Ezra uang untuk memperbaiki bait suci itu,  Nehemia membantu membangun kembali tembok Yerusalem yang telah roboh itu.

Melihat keadaan tembok Yerusalem yang masih roboh. Ini membuat Nehemia sangat sedih, dan dia berdoa kepada Allah mengenai hal itu. Suatu hari raja memperhatikan bahwa Nehemia sedih, dan bertanya: 'Mengapa kamu terlihat begitu sedih?' Nehemia mengatakan kepada raja bahwa sebabnya adalah karena keadaan Yerusalem yang begitu parah dan temboknya roboh. 'Apa yang perlu kamu lakukan?' tanya raja.  Izinkanlah aku pergi ke Yerusalem,' kata Nehemia, 'supaya aku dapat membangun kembali temboknya.' Raja Artahsasta sangat murah hati. Ia mengatakan bahwa Nehemia boleh pergi, dan membantunya mendapatkan kayu yang diperlukan untuk sebagian pembangunan itu. Segera setelah Nehemia tiba di Yerusalem, ia menceritakan rencananya kepada orang-orang Israel. Mereka senang, dan mengatakan: 'Marilah kita mulai membangun.'

Beberapa orang membangun tembok sementara yang berjaga-jaga lainnya

Ketika musuh-musuh orang Israel melihat tembok itu semakin tinggi dibangun, mereka berkata: 'Kita akan berangkat dan membunuh mereka, dan menghentikan pekerjaan pembangunan itu.' Tetapi Nehemia mendengar hal ini, dan dia memberikan pedang serta tombak kepada para pekerja. Ia berkata: 'Jangan takut kepada musuh-musuh kita. Berjuanglah demi saudara-saudaramu, demi anak-anakmu, demi istrimu, dan demi rumahmu.'

Orang-orang itu menjadi sangat berani. Mereka siap dengan senjata siang malam di pinggang dan sambil terus membangun sambil berperang. Maka dalam waktu 52 hari saja tembok itu selesai dibangun. Di tahun 515 SM tembok Yerusalem   selesai mereka bangun. 

Sekarang orang-orang itu dapat merasa aman di dalam kota Yerusalem. Nehemia dan Ezra mengajarkan hukum Allah kepada orang-orang, dan mereka sangat senang.

Tetapi segala keadaannya yang diharapkan masih jauh bila dibandingkan masa sebelum orang Israel dibawa sebagai tawanan ke Babel. Kini mereka di bawah perintah raja Persia dan mereka harus melayani dia. Tapi Allah telah berjanji bahwa Ia akan mengutus raja yang baru, dan bahwa raja ini akan membawa kedamaian bagi manusia. Siapakah raja ini? Bagaimana ia akan membawa damai ke bumi? Tentu saja Dia adalah Yesus Kristus Raja damai di sorga dan di bumi. Kira-kira kurang lebih 500 tahun berlalu sebelum ada sesuatu yang dapat diketahui lebih jauh tentang hal ini. Kemudian terjadilah  kelahiran seorang bayi yang paling penting yaitu Yesus Kristus Immanuel

Penjelasan :

Kerajaan Babel sudah ada sejak zaman Nimrod pada masa pendirian menara Babel, Namun mereka baru dapat berkuasa lagi setelah 2000 tahun kemudian. 

Kerajaan Israel takluk di tangan raja Salmaneser, raja Asyur, pada masa pemerintahan raja Hosea. Kerajaan Israel bertahan selama lebih kurang 250 tahun. Mereka diangkut semuanya ke negeri Asyur. Kerajaan Israel dari masa ke masa terus diperebutkan takhta kerajaannya sedangkan Kerajaan Yehuda selalu stabil di garis keturunan anak-anak Daud.

Sedangkan Kerajaan Yehuda ditaklukkan di tangan raja Nebukadnezar, raja Babel, sesuai dengan nubuat Yesaya. Ia takluk pada masa pemerintahan Zedekia, anak Yosia. Kerajaan Yehuda bertahan selama 420 tahun, dari generasi ke generasi terus duduki oleh keturunan raja Daud, sebagaimana janji Tuhan. Semua dari mereka yakni orang Israel dan Yehuda diangkut ke Babel. 

Mereka memang telah dibuang, tetapi Tuhan sekali-kali tidak akan membiarkan mereka ditindas untuk seterusnya. Dalam hal ini, membiarkan Tuhan mereka diasingkan di negeri orang dan sambil itu Tuhan ingin menunjukkan lagi betapa Ia akan menyelamatkan mereka.

Nasib yang menimpa Israel dan Yehuda dalam pembuangan ini disebabkan oleh karena kesalahan dan dosa mereka yang telah menyimpang dari jalan Tuhan, mereka  tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapan Tuhan yang telah diperintahkan-Nya kepada mereka. 

Jauh sebelumnya, Kerajaan Israel terpecah menjadi dua dimulai ketika raja Salomo berbalik dari jalan Tuhan, sehingga kerajaan terpecah, satu bernama Kerajaan Israel (didominasi oleh 10 suku) dan satunya lagi bernama Kerajaan Yehuda (didominasi oleh 2 tapi 3 suku (yaitu Yehuda, Benyamin, plus suku Lewi) yang tetap setia mendukung pemerintahan raja Daud);

1 Raja-raja 11: Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Salomo: “Oleh karena begitu kelakuanmu, yaitu engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapan-Ku yang telah Kuperintahkan kepadamu, maka sesungguhnya  Aku akan mengoyakkan kerajaan itu darimu dan akan memberikannya kepada hambamu .

Bila dicermati jatuh bangunnya Israel dan Yehuda, sebentar jatuh, sebentar bangun, sebentar jatuh lagi, dan bangun lagi,... Mereka mengalami kehancuran karena pemberontakan mereka melawan Tuhan, kesalahan orang Israel dan Yehuda ini ada 5 bahkan 6 yang tidak dapat ditolerir oleh Allah , yaitu yang berkaitan dengan ketidak-adilan, ketidak-setiaan, dan tidak berbelas kasih, juga tentang  ibadah yang palsu, korban/ persembahan mereka yang tidak dikenan Tuhan, dan menghina Tuhan yang dibenci oleh Allah, maka  Tuhan mengoyakkan kerajaan itu dan memberikannya kepada suku atau orang lain. . Sedangkan bila mereka mengalami kemajuan adalah karena mereka taat pada perintah Tuhan, mereka berbuat benar yang berkaitan dengan keadilan, kesetiaan, dan belas kasih, juga tentang ibadah yang sejati,  persembahan yang benar,   dan menghormati Tuhan itulah yang disukai oleh Allah, sehingga orang Israel dan Yehuda lepas dari pembuangan Babel, Kerajaan mereka kembali bersatu, dan Tuhan melakukan penebusan bagi mereka. 

Kerajaan Israel merupakan kerajaan pemberontak, sedangkan Kerajaan Yehuda (pecahannya) adalah kerajaan nabi Daud dan keturunannya (dan merupakan suku nabi Daud itu sendiri). Perbedaan nasib dari dua kerajaan ini, yaitu sepanjang sejarah kita membaca bahwa Kerajaan Israel (setelah dipecah) di mulai dari raja pertama Israel yang bernama  Yerobeam bin Nebat  hingga rajanya setelah pembuangan, selalu hidup dalam pelanggaran dan beberapa kali kerajaan itu digilir kepada orang-orang lain (kerap dinasti berubah pemerintahannya), tidak seperti kerajaan Yehuda yang mulai dari raja pertamanya Rehabeam anak Salomo hingga raja raja berikutnya yang kebanyakan hidup benar di hadapan Tuhan dan kerajaannya tidak pernah bergeser dari keturunan raja Daud, terutama raja Yosia yang dengan sepenuh hati berserah penuh kepada Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan,

2 Raja-raja 23:25-27 (TB) Sebelum dia (Yosia) tidak ada raja seperti dia yang mengungkapkan kepada TUHAN dengan segenap hatinya, dengan segenap jiwa dan dengan segenap kekuatan, sesuai dengan segala Taurat Musa; dan sesudahnya dia tidak ada lagi seperti dia.

Raja raja Yehuda tidak pernah berpindah dari garis keturunan Daud, hal itu disebabkan oleh janji Tuhan yang selalu ditepati dengan pasti. Bahwa Tuhan sekali-sekali tidak akan memperpanjang nama Daud dari muka bumi ini meskipun pun tidak dapat dipungkiri pada masa Kerajaan Yehuda pun ada beberapa raja yang hidupnya tidak benar ( : raja Manasye ), oleh karena sakit hati Tuhan terhadap Manasye raja Yehuda itu, maka kemarahan Tuhan tidak dapat terpadamkan lagi sehingga IA pun berkenan untuk membuang Kerajaan Yehuda ke Babel. 

2 Raja-raja 23:25-26 (TB)   Tetapi TUHAN tidak beralih dari murka-Nya yang sangat bernyala-nyala itu yang telah bangkit terhadap Yehuda oleh karena segala sakit hati-Nya yang ditimbulkan Manasye. L alu berfirmanlah TUHAN: "Juga orang Yehuda akan Kujauhkan dari hadapan-Ku seperti Aku menjauh dari orang Israel, dan Aku akan membuang kota yang Kupilih ini, yakni Yerusalem, dan rumah ini, padahal Aku telah berfirman tentangnya: Nama-Ku akan tinggal di sana!" 

Namun Tuhan besabar untuk itu -- dalam arti Ia tidak membiarkan Kerajaan Daud lalu memberikannya kepada orang lain begitu saja, sebagaimana yang Dia lakukan kepada Yerobeam bin Nebat, raja Israel --. Sedangkan bagi Kerajaan Israel, semacam raja Yerobeam itu, karena dosanya maka raja ini beserta seluruh keluarganya dihancurkan sehingga nama Yerobeam dihapuskan di atas muka bumi dan selanjutnya-selanjutnya bisa kita lihat bahwa ada banyak raja-raja di Israel yang Tuhan musnahkan dan menyerahkan kerajaannya itu kepada orang lain. 

Lalu, dengan pembuangan dua kerajaan ini apakah berarti Tuhan telah mundur dari mereka? Sekali-kali tidak! Melainkan Tuhan pun melakukan penebusan lagi. Di mana ketika Raja Babel membuang dan mengangkut mereka ke negeri pembuangan, Tuhan tetap menyertai dan mengutus para nabi-Nya sebagai pesan keselamatan. 

Sesuai dengan janji Allah yang akan mengutus Raja baru dari keturunan Daud, Kerajaan Israel akan dipersatukan kembali dengan Kerajaan yang pecah itu (Kerajaan Yehuda). Dan Kerajaan itu akan diberikan kepada Dia Yang Berhak Atasnya . Sebab pasca pembuangan hingga sekarang ini Israel tidak memiliki raja. Ringkasnya, bahwa orang yang dimaksud adalah  Yesus Kristus , yang merupakan Keturunan raja Daud, anak Yehuda, di mana Tuhan sendirilah yang akan menjadi Raja untuk selama-lamanya:

Yesaya 9:6-7 (TB) (9-5) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. (9-6) Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini. 

Jadi Saudara Saudari, cari dan temukanlah Raja yang benar itu, ikutilah Dia, dan lebih dari itu cari dan temukanlah nabi terakhir itu yaitu Yesus Kristus, sebab Ia memegang 2 jabatan kenabian diakhir zaman ini (ingat hal keadaan akhir selalu ada 2), Ia nabi ke-24 ketika selama Ia telah hidup di bumi, dan Ia juga nabi ke-25 ketika Ia telah berada di Sorga. Ini soal beda tempat kehidupan sebagai habitat yang layak, dimana Ia (Yesus) masih hidup hingga sampai sekarang di detik ini, Ia sudah menjadi Tuhan dan hidupNya kekal sampai selama lamanya. Terima kedatanganNya lahir di dalam hatimu sebagai tempat palunganNya, karena zaman akhir ini waktunya semakin singkat maka Jadikan Yesus Kristus sebagai juru selamat pribadimu dan sebagai Tuhan atas keselamatan jiwamu, ucapkan selamat Natal, berilah dirimu sebagai persembahan yang harum dan kudus yang paling dikenan Tuhan dari segala bentuk persembahan yang ada. Selamat Natal kakak dan adik semuanya, Immanuel, Tuhan beserta kita, Tuhan berdiam di dalam kita. 

 

4. TEMPAT KELAHIRAN YESUS KRISTUS, IMMANUEL

Tempat lahir Yesus Kristus adalah di Betlehem kota roti di tanah Yudea se perti yang difirmankan Tuhan oleh para Nabi sebelumnya. 

Yesaya 9:6-7 (TB) (9-5) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. ( 9-6) Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini. 

Matius 1:22-23 (TB) Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Sejujurnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" — yang berarti: Allah menyertai kita . 

Matius 2:1 (TB) Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem.  

Lebih tepatnya Yesus lahir di Betlehem, di suatu tempat seperti Rumah Potong Hewan (RPH) yang didalamnya terdiri dari kandang domba, tempat penyimpanan makanan ternak, dan  tempat peralatan/peralatan peternakan. Ditempat penyimpanan jerami ini Yesus dilahirkan, dibungkus dengan lampin, dan Ditempatkan di dalam palungan oleh ibu Maria. 

Lukas 2:8-12 (TB) Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. 

Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.

Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, karena sesungguhnya aku memberitakan kesukaanmu yang besar untuk seluruh bangsa:

Hari ini telah lahir bagimu untuk menabung, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. 

Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi yang dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."

 

Mereka (Yusuf dan Maria) mengalami hal seperti itu karena tidak ada lagi kamar penginapan karena sudah penuh penempatan orang, dan penghuni rumah lainnya juga tidak bersedia menerima kedatangan Yusuf dan Maria yang mengandung besar dan sebentar lagi pasti akan melahirkan, orang orang penghuni rumah tidak mau repot repot akan hal pengiriman itu jadi mereka berdalih "tidak ada tempat bagi Anda". Jadi bangunan tempat ini adalah penginapan terakhir yang mereka ketok pintu rumah pemiliknya dan mendapat jawaban yang sama dengan pemilik penginapan sebelumnya: "kamar sudah penuh, tuan nyonya".

Akhirnya mereka menuju suatu bangunan di belakang rumah itu. Tempat ini semacam bangunan Rumah Potong Hewan (RPH). Mereka masuk dan tepat di bagian tengah ruangan bangunan itu, dengan cepat Yusuf mengambil palungan domba dari sisi/tempat kandang domba dan berbaring di atas jerami, lalu ke sisi lainnya lagi dengan cepat ia mengambil lampuin yang ada di situ di sisi/tempat penyimpanan peralatan. Maria pun dengan cepat "partus" alias melahirkan tapi tidak sesakit wanita lain yang hendak bersalin, karena sewaktu mengandung, ia tidak bersusah payah. 

Pemilik bangunan Rumah Potong Hewan ini adalah seorang yang kaya yang mempunyai usaha penginapan yang mengatakan semacam hotel atau rumah penginapan, sementara bangunan rumah mereka sendiri berada tepat disebelah kiri bangunan rumah penginapan tersebut, dan di belakang rumah merekalah adanya bangunan semacam Rumah Potong Hewan itu yang agak luas lantainya dan kenyamanannya bila dibandingkan dtempat belakang rumah orang orang lainnya. Maklumlah orang kaya ni kamu. 

Kalau dalam pendataan statistik dalam suatu Sensus atau Survey, bangunan rumah dan bangunan RPH, juga bangunan penginapan yang dipunyai orang kaya tersebut dicatat sebagai satu nomor urut responden (sekali kunjungan), dua Bangunan Fisik, tiga Bangunan Sensus, dan ada 2 rumah tangga di bangunan fisik rumah tersebut yaitu rumah tangga si pemilik bangunan dan rumah tangga Yusuf. Sementata jumlah rumah tangga di bangunan fisik penginapan tersebut banyak. Hal yang perlu diperhatikan menjadi kita adalah nomor urut rumah tangga masing-masing, bahwa nomor urut rumah tangga yang tercatat, yaitu nomor urut 1 adalah rumah tangga si pemilik bangunan, nomor urut 2 adalah rumah tangga Yusuf, dan nomor urut rumah tangga ke-3 dan selanjutnya adalah mereka yang menginap di banyak kamar penginapan tersebut (2 buah kamar, atau lebih dari 1 maka itu sudah dikatakan banyak). 

Di zaman itu tidaklah banyak kamar tersedia, cukup 2 sampai 3 kamar saja di setiap penginapan bila dibandingkan  zaman modern sekarang ini satu  penginapan (hotel) yang memiliki puluhan bahkan ratusan kamar. 

Jadi di tempat itu terdapat rumah penginapan berisi 2 buah kamar, dimana kamar ke-1 yang mengedepankan pendapatan oleh orang lain yang datang jauh, sedangkan kamar ke-2 dibelakang kehamilan oleh Saudara dari pemilik bangunan tersebut yang telah berkeluarga yang datang bertamu. Dan disebelah kiri bangunan ini ada bangunan rumah yang dihuni oleh pemilik bangunan, dan di belakang rumah ini lah ada RPH yang dihuni oleh rumah tangga Yusuf. 

Bila urutan urutan rumah tangga yang ada ini disusun dalam tabel PMD (Pedang Mara Dua) ​​maka susunannya tetap sama dengan susunan urutan keturunan Israel yang mana suku Lewi suku ke-3 ada dalam urutan proses ke-2, analoginya sama begitu juga rumah tangga Yusuf ada disusunan urutan besar ke-3 ada dalam urutan proses ke-2. Tentu Anda yang sudah paham dan mengerti PMD bisa membuat sendiri tabelnya. 

Dan yang sangat menarik hati kita dari susunan bangunan ini adalah bangunan ketiga sekuler tersebut yang bersifat duniawi itu gambaran untuk meletakkan dan umpan posisi Suci dan mezbah/tempat kurban persembahan, dan rumah gembala yang ketiganya bersifat rohani, bukan? Cuma saat membandingkan bangunan sekuler dengan bangunan rohani, kita tinggal memutarnya sebesar 180 derajat kekanan, maka nyatalah bagi kita diberi pengertian bahwa umpan Suci itu ada di tengah, di sebelah timur ada rumah gembala, dan bila dari rumah terus berjalan ke arah barat haruslah bertemu berdiri umpan Suci, lalu diteruskan ke selatan haruslah bertemu mezbah persembahan, ini sesuai dengan konsep pendirian umpan Suci yang difirmankan Allah kepada Nabi Musa. 

Jadi dalam sifat duniawi tampaklah  bangunan penginapan dan rumah pemilik itu simbol untuk langit atau surga, dan bangunan  RPH dimana Yesus berada itu simbol untuk bumi yang jelas menggambarkan memberi simbol bahwa benar benar nyata Yesus telah lahir di dunia (perwujudan diri Allah di dalam Yesus sudah ada di bumi, tidak berada di langit atau di surga). 

Dan seandainya bila diputar dalam sifat spiritual nampaklah bangunan penginapan itu simbol untuk rumahnya hamba Tuhan, bangunan rumah pemilik itu simbol untuk Bait suci rumahNya Tuhan, dan bangunan RPH dimana Yesus berada itu menyimbolkan mezbah persembahan, dan tepatlah bahwa Yesus adalah korban persembahan yang paling sempurna bagi penebusan dosa dosa umatNya,

Efesus 5:2

dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan pengorbanan yang harum bagi Allah. 

Fenomena ini juga terjadi pada Gereja Rumah yang semakin banyak berdiri saat ini. Kita mengingat dimasa pandemik Covid 19 di tahun 2019-2020 banyak gereja ditutup dilarang Ibadah dalam gereja, dan akhirnya jemaat harus beribadah online melalui internet di rumah masing-masing, sehingga jemaat harus memfungsikan rumahnya menjadi "rumah gereja". Rumah adalah simbol sorga tempat kita untuk hidup dan bertumbuh dalam keluarga. Sudah seharusnya kita umat Kristen membuat rumah memiliki dwi fungsi yaitu fungsi rumah sebagai rumah tangga untuk tempat hidup, dan fungsi rumah sebagai rumah gereja tempat kita melaksanakan doa, pujian dan penyembahan (ibadah rumah) bagi Tuhan Allah Bapa, Yesus Anak dan bagi Roh Kudus, ketigaNya yang Esa. 

Bila kita memfungsikan rumah sebagai rumahtangga, maka di dalam bangunan rumah sisi/tempat yang paling suci/bersih tentulah ada di bagian ruangan paling depan (seperti ruang tamu atau ruang keluarga). Sedangkan bila saat ibadah di rumah maka rumah difungsikan sebagai rumah gereja dimana sisi/tempat yang paling Kudus/suci/bersih di dalam bangunan rumah pastilah ada di bagian ruangan paling belakang (jangan di kamar mandi ya). Jadi ini seolah olah hanya memutar 180 derajat saja (tapi bukan bangunannya yang diputar, kan). 

Jadi bila fenomena ini bisa diputar, ini malah kehidupan seperti Kerubim bagi kita kan, yang bisa hidup bergerak ke arah mana saja, 

Yehezkiel 1:17 (TB) Kalau mereka berjalan mereka dapat menuju keempat jurusan; mereka tidak berbalik saat berjalan. 

Jadi kita tidak perlu lagi kuatir hidup ini, bagaimana jalan, ke arah mana, bergerak kemana, ruang hidup mana, iya kan. Dan niat berbuat jahat tidak ada lagi tempat untuk melakukan itu. 

1 Petrus 2:16

Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.

1 Tesalonika 5:22

Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan.

Zakharia 7:10  

Janganlah menindas janda dan anak yatim, orang asing dan orang miskin, dan janganlah merancang kejahatan dalam hatimu terhadap masing-masing."

2 Timotius 2:19-26 (TB) 

Tetapi dasar yang ditetapkan Allah itu teguh dan meterainya adalah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaknya meninggalkan kejahatan." D alam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk tujuan yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai pemberitahuan dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia. S ebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan kedamaian bersama-sama dengan mereka yang memohon kepada Tuhan dengan hati yang murni. H indarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa masalah-masalah itu menimbulkan konflik, sehingga seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar, dan dengan lemah lembut dapat membimbing orang yang suka melawan, karena mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk memahami dan memimpin mereka sehingga mereka mengetahui kebenaran, dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka atas kemauannya.

Yesus yang lahir di ruangan dalam bangunan semacam RPH itu bila dibawa ke sifat rohani maka RPH itu akan menyimbolkan mezbah persembahan, ini gambaran di kemudian hari bahwa Yesus menjadi korban yang sempurna Ia rela disalibkan, mengorbankan dirinya sebagai tebusan bagi umatNya dari dosa dosa mereka. Sedangkan bila RPH itu dibawa ke sifat duniawi maka RPH itu akan menyimbolkan bumi atau dunia yang penuh dengan kerusakan dan kegelapan yang harus diterangi dengan terang Firman dan terang sorgawi Yesus Sang bintang fajar timur yang cemerlang. 

Di sini terlihat jelas adanya perbedaan kontras antara duniawi/kedaganan dengan rohani/roh. 

Galatia 5:19-21 (TB) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,  penyembahan berhala, sihir, perseteruan, kelainan, iri hati, kemarahan, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, k edengkian, kemabukan , pesta pora dan sebagainya. Mengenai semuanya itu kuperingatkan kamu — seperti yang telah kubuat sebelumnya — bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. 

Gambaran duniawi/kedagingan yang baik dapat dilihat pada contoh berikut ini, di sini   Cara Menentukan Tekstur Tanah

Sedangkan yang bersifat rohani membawa kita kepada hidup beriman, kasih, dan berpengharapan di dalam Kristus Yesus Tuhan. 

Galatia 5:22-26 (TB)Tetapi buah Roh ialah: kasih, kegembiraan, kedamaian sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, k elemahan lembut, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. B arangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Ji kalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,  dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki. 

Semua hal baik, hal rohani/buah Roh itulah yang difirmankan Yesus bagi orang banyak, mengasihi Allah dengan segenap hati, pikiran, dan segenap kekuatan itulah sebagai hukum yang paling utama, dan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri sebagai hukum yang utama, semua hukum hukum dan peraturan lainnya bergantung dan berpedoman pada kedua hukum tetsebut. 

Gambaran rohani/roh yang baik dapat dilihat pada contoh berikut ini, di sini Stomata Hati (Alat Uji Tingkat IKP Hati)

Kedua contoh hal iini rohani dan duniawi ini tidak lain merupakan sama seperti perumpamaan tentang gandum diantara lalang yang difirmankan Yesus, kata-Nya: "Orang yang menaburkan benih baik adalah Anak Manusia; seorang Penabur benih yang menaburkan benih di tanah yang subur, benih yang baik melambangkan firman, jadi Penabur itu menaburkan firman di hati manusia,

Markus 4:20 (TB) Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat.”

Bagi seorang petani yang cocok bercocok tanam, seharusnya ia meningkatkan literasi dan ketrampilannya dalam mengelola tanaman budidaya dan tanah agar kebun tanaman budidaya dapat menghasilkan buah yang berkualitas, cepat berbuah, banyak, dan besar besar. Tanah sebagai media tanam harus bisa menjelaskan atau mendeskripsikan tanaman yang dibudidayakan atau benih yang menjadi tanaman subur. Bila tanah "mengatakan: "Taman ini kesukaannya dari unsur hara makro yaitu Nitogen dan Posfor yang membuat ia tumbuh subur", tetapi bila sebenarnya disekitar area akar dekat batangnya ada bebatuan, jamur atau bakteri patogen, dan unsur seng, maka tanah itu berbohong, tapi bila kenyatannya adalah memang benar tanaman itu suka Nitrogen dan Posfor dimasa vegetatif, berarti sang petani harus menutrisi tanaman budidaya itu dengan memberi pupuk NPK yang mengandung unsur hara makro Nitrogen dan Posfor. 

serupa itu tanah yang menjelaskan/mendeskripsikan tanaman, ibarat seperti itulah bagi seorang pekerja yang bekerja diladangNya Tuhan atau sebagai hamba Tuhan, memiliki  Hati manusia yang  harus bisa menjelaskan atau mendeskripsikan "pohon kehidupan" yang menghasilkan buah buah Roh atau buah buah hidup, atau firman yang menghasilkan "pohon kehidupan" dan buah buah Roh, sehingga  buahnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat yang berbuah setiap bulan. 

Pohon kehidupan membawa kita kepada kehidupan kekal. Yesus datang memberitakan Injil kerajaan Allah bahwa hidup yang kekal dari Allah kembali tersedia di bumi melalui Dia (Yesus). Jadi Yesus menjadikan dirinya sebagai pohon kehidupan, inilah yang Ia maksudkan ketika Ia mengatakan bahwa Dia adalah pokok anggur yang benar yang membawa kehidupan kekal dari Allah ke dalam dunia. 

Yohanes 15:5, 8 (TB) Akulah pokok anggur dan kamulah mengomel-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, karena di luar Aku kamu tidak dapat melakukan apa-apa.

Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”

Dan Yesus mengundang orang-orang makan buah dari-Nya, Ia mengundang orang-orang untuk percaya kepadaNya agar hidup mereka diubahkan olehNya. Betapa bobroknya manusia jika menolak undangan dariNya, jadi Yesus memberi pilihan bagi manusia apakah memilih kehidupan atau kematian, apakah memilih pohon kehidupan atau pohon pengetahuan. 

Yesus adalah “benih” kehidupan dari Allah yang mati di dalam tanah, tetapi kemudian hidup tumbuh subur menjadi pohon kehidupan yang menghasilkan banyak buah dan berbuah dalam waktu yang singkat. Jadi Yesus mengalami kematian di kayu salib dan mengalahkan kematian itu dengan taat menjalaninya. 

Sekarang pohon kehidupan ini (Yesus) berdiri di hadapan kita semua, kita bisa makan buah pohon kehidupan ini tetapi dengan konsekwensi kita harus mengalami kematian serupa seperti Yesus, membiarkan cara hidup kita yang lama menjadi manusia mati, agar manusia baru kita dapat tumbuh sebaliknya. Yesus berkata Dia-lah pokok anggur dan kitalah rabting-rantingnya, kita tidak dapat berbuah bila diluar diriNya. 

Yohanes 15:4

Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti mengomel tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.

Jadi kita tidak hanya memakan buah pohon kehidupan ini, tapi kita juga diundang untuk menjadi bagian dariNya, juga menghasilkan buah di ranting)cabang yang baik, agar hidup dan kasihNya dapat disebarkan dan berdampak bagi orang lain melalui kita. 

Jadi kisah Alkitab berakhir di taman yang baru, yang juga dengan bait Suci dan pohon kehidupan di tengah tengahnya membawa pemulihan dan kehidupan yang kekal bagi semua orang yang makan dari buahnya. Sekarang tanpa Yesus kita masih minum hasil pokok anggur yang ada, tapi nanti kita bersama Yesus akan minum hasil pokok anggur yang baru ketika kerajaan Allah telah datang di sorga baru bumi baru. 

Matius 26:29

Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku."

Jadi Saudara Saudari hiduplah dalam Roh, hidup bersih karena firman yang telah ditabur di dalam hati, kita telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kita mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk hidup dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.

Kita bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kita anak, maka kita juga adalah ahli-ahli waris, demi Allah.

Galatia 4:6 (TB) Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!" 

Oleh karena itu, saudara-saudari, kita bukanlah anak-anak hamba perempuan, melainkan anak-anak perempuan merdeka. 

Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan, (Galatia 5:1 (TB)). 


5. PENGISI DARI TEMPAT KELAHIRAN YESUS

Pada awal penciptaan, Allah menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya dalam 6 hari kerrja (lihat Kejadian 1: 1-28). Bumi dan langit sebagai tempat kehidupan bagi semua mahluk pengisi tempat kehidupan itu yaitu Terang yang diisi oleh benda penerang berupa matahari, bulan dan bintang-bintang untuk memisahkan siang dari malam. Benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, dan sebagai penerang bagi bumi. Selanjutnya Cakrawala yang diisi oleh mahluk hidup yang berkeriapan di dalam udara berupa inatang -binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak yang berkeriapan di udara, dan  segala jenis burung yang kejadiannya.  yang beterbangan di atas bumi melintasi Cakrawala.  Selanjutnya Daratan dan tumbuh tumbuhan yang diisi oleh  segala jenis makhluk hidup, ternak, binatang melata dan segala jenis binatang lainnya, dan juga manusia laki-laki (Adam) dan perempuan (Hawa) yang segambar dan serupa dengan Allah.   Melalui FirmanNya, Allah  menciptakan segala tempat dan isi langit dan bumi itu dengan baik dan benar. 

Bukankah Isi itu lebih penting dari Tempatnya, analogi seperti yang difirmankan Yesus ini:

Matius 6:25

Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang ingin kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang ingin kamu pakai. bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?

Jadi tempat kelahiran YESUS di kandang Domba yaitu bangunan RPH itu tidak terlalu penting dibandingkan dengan PENGISI tempat kelahiran itu yaitu keberadaan Yusuf, Maria, dan bayi mereka YESUS Kristus Immanuel. Ketiganya mereka menyimbolkan keEsaan Tritunggal Allah, dimana Yusuf sebagai simbol dari Allah Bapa pengasih dan penyelamat, Maria simbol dari Roh Kudus Penolong Ilahi, dan YESUS sendiri adalah Anak Tunggal Allah yang Maha Tinggi, Trintas ini ada di masa kekekalan ketiga. Seandainya dimasa kekekalan berikut nya nanti jauh berpuluh ribu bahkan beratus ribu tahun di masa depan yaitu di masa kuartnitas dan bila terjadi fenomena yang serupa maka suatu keluarga lain seperti keluarga Yusuf, mereka memiliki seorang saudara atau seorang bujang atau pembantu rumah tangga mereka sehingga semua ada 4 orang simbol dari Kuartnitas, dimana masa itu jelas YESUS Kristus sudah menjadi Tuhan Allah yang sebenarnya yang telah menciptakan langit baru dan bumi baru beserta segala isinya semua yang serba baru, berbeda dengan penciptaan Allah di sebelumnya. 

Diawal penciptaan, Adam di bumi adalah pemegang pertama perjanjian kemitraan manusia dengan Allah dalam mengelola kehidupan langit dan bumi untuk menjadikannya lebih baik dari yang sudah ada (ini di Perjanjian lama). Sedangkan di zaman akhir sekarang ini YESUS kini sudah di Sorga adalah terakhIr pemegang  perjanjian kemitraan manusia dengan Allah dalam mengelola kehidupan langit dan bumi untuk mewujudkan lebih baik dari yang sudah ada  (ini di Perjanjian baru sekarang ini). 

Oleh YESUS maka Allah memperbaharui perjanjianNya dengan manusia menjadi Perjanjian baru yaitu Perjanjian Kasih, sehingga orang orang Kristen di perjanjian baru memliki hubungan pribadi dengan Allah baik itu sebagai hubungan antara umat dengan Allahnya, hubungan sahabat dengan Allahnya dan atau hubungan antara anak dengan Bapa Sorgawinya. Semua itu sebagai sebuah kemitraan manusia dengan Allah dalam suatu ikatan Perjanjian untuk mencapai suatu tujuan yang telah disepakati bersama yaitu datu tujuan seperti yang tertera pada doa Bapa Kami oleh YESUS Kristus,  Matius 6:9-13 (TB) .... Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, d atanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi mengecewakan kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kekuasaan dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]. Intinya kemitraan itu merupakan kerja sama antara Allah dengan manusia untuk menciptakan kehidupan yang damai dan sejahtera di bumi bila terpenuhi semua ketentuan Perjanjian tersebut. 

Lebih banyak tentang Perjanjian Kasih, silahkan baca di sini Perjanjian Kasih Kerajaan Allah. 

Seriap Perjanjian antara Allah dengan manusia, di Perjanjian Lama ada Allah memilih seorang HanbaNya sebagai yang mewakili semua manusia atau sebagai NabiNya disetiap zamannya masing-masing yang ia bertanggung jawab dan memegang Perjanjian itu, seperti pada zaman Nabi Abraham, dialah yang memegang Perjanjian itu. Dari pihak Allah, dengan perjanjian itu, Allah akan menjadikan Abraham menjadi bapa dari segala bangsa. Dari pihak Abraham, dia harus memegang perjanjian itu dan keturunannya turun-temurun.

Kejadian 17:10 (TB) Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; 

Bukan pada roh, tapi pada daging tubuh hamba Tuhan Nabi Allah itu lah yang terikat Perjanjian itu, jika ia dan kaumnya bersalah atau melakukan dosa maka dagingnyalah yang akan "mandandangi" atau dagingnyalah akan kurus kering tinggal tulang belulang, tapi jika ia dan kaumnya taat maka mereka akan hidup mencerminkan Tuhan Allah, dan menjadi saluran berkat bagi banyak bangsa, jika tidak taat maka mati. Jika taat maka hidup. 

Kejadian 17:13

Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang kamu beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal.

Sebelum Abraham, Allah membuat perjanjian dengan Nuh, Henokh, Dan lainnya bahkan dengan  Adam manusia pertama sebagai mitraNya Allah dalam hal mengelola seluruh isi dunia untuk membawa kedamaian dan semua potensi dan kandungan tanah yang Ada di taman Eden, namun nyatanya manusia itu pertanda dan dosa Dan menjadikan dunia yang berubah mengubah ini semua dengan cara mereka sendiri saja. Rusaklah kemitraan itu akibat dari mereka makan buah pengetahuan, sehngga semua manusia terjebak dalam dosa dunia yang penuh kejahatan, ketidakadilan dan tragedi kematian. 

Setiap orang telah menyimpang dan meninggalkan hubungan kemitraan itu, sehingga Allah memilih orang KudusNya Satu per Satu disetiap zamannya, 

Setelah air bah di dalam Perjanjian Lama, Allah mengikat PerjanjianNya dengan manusia melalui Nuh, Abraham, Bangsa Israel, dan Raja Daud agar semua manusia menaatati kumpulan hukum yang menjadi tuntunan utk hidup sejahtera sebagai rekan sekerja dengan Allah. Jika mereka taat dan melakukannya maka Allah akan mengantarkan mereka, Dan melalui keturunannya maka seluruh bangsa di dunia akan memperoleh berkat. Namun apa yang terjadi adalah mereka (bangsa Israel) melanggar Perjanjian itu, mereka menyembah allah allah lain, melakukan  ketidak-adilan, ketidak-setiaan, dan tidak berbelas kasih, juga melakukan  ibadah yang palsu, mengorbankan/mempersembahkan mereka yang tidak dikenan Tuhan, dan penghinaan Tuhan yang dibenci oleh Allah, sehingga   Tuhan menyerahkan mereka ke tangan orang lain, mereka dibuang ke tempat pembuangan dalam pembuangan babel. 

Tapi setelah mereka  melakukan keadilan, kesetiaan, dan berbelas kasih, juga melakukan ibadah sejati, menghormati Allah, dan memberi korban/persembahan yang dikenan Tuhan, maka Allah  memberi harapan kepada Bangsa Israel dengan membuat mereka kembali pulang ke tanah airnya ke kota Yerusalem. 

Dan di zaman akhir SM (Sebelum Masehi) itu Allah memilih dua orang kudusNya: Yohanes Pembaptis dan Yesus Kristus (hal apa pun di bagian akhir ada selalu dua). Dan akhir dari segala akhir harus murni Roh yaitu Yesus Kristus Anak Allah sendiri), Sebab Allah tahu di kesudahan zaman akhir banyak manusia murtad, semua manusia ingin merongrong dan menguasai Kerajaan surga. 

Matius 11:12

Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya.

Jadi di zaman M (Masehi) zaman akhir ini Allah membuat ikatan Perjanjian Baru dengan manusia melalui Yesus Kristus, Ia adalah keturunan Daud, keturunan Abraham, Manusia rohani, orang Israel yang setia yang membawa berkat bagi semua bangsa di dunia, Yesus lah yang akan mampu Memenuhi semua hukum, jadi Dialah yang akan memperlebar Kerajaan Allah yang adil, damai dan sejahtera bagi semua orang. Yesus hanyalah manusia biasa tetapi Dia-lah Allah yang menjadi Manusia. Allah melakukan ini untuk menjadikan manusia terwujud denganNya dalam kesetiaan yang seharusnya sudah menjadi tugas manusia di bumi. 

Melalui Yesus Kristus, Allah telah membuka jalan bagi setiap orang untuk masuk ke dalam kemitraan yang telah diperbarui bersama denganNya. Jadi Yesus memanggil setiap orang untuk mau mengikuti Dia menjadi murid muridNya yang mengambil bagian keluarga Perjanjian baru ini. Dan Tampa menghiraukan kegagalan para murid dalam mewartakan Firman Tuhan berita Injil Keselamatan, Yesus berkomitmen menjadikan setiap muridNya sebagai mitra yang akan setia, lebih setia, dan lebih setia lagi berjanji bahwa mereka dengan pertolongan Roh Kudus di bumi melakukan  keadilan, kesetiaan, dan berbelas kasih, juga melakukan ibadah sejati, menghormati Allah, dan memberi korban/persembahan yang dikenan Tuhan. 

Kisah Alkitab berakhir dengan sebuah penglihatan dimana dunia yang sepenuhnya telah perbarui keseluruhannya penuh dengan kebaikan, keadilan, kedamaian, dan kesejahteraan hidup, dan di sana terdapat manusia yang telah diperbarui (manusia yang lahir baru) yang diciptakan segambar dengan Allah untuk mengembangkan kehidupan yang lebih baik pada Ciptaannya. Jadi akhir kisah Alkitab sungguh merupakan awal dimulainya kehidupan yang baru di langit baru bumi baru. 

6. Sisa Sisa Hari Sebagai Masa Pengangkatan (Rapture) 

Dari hari kelahiran Yesus Kristus Immanuel, di 25 Desember hingga akhir ujung tahun maka ada 7 hari sisa sisa waktu sebagai gambaran 7 masa pengangkatan (Rapture):

1. Pengangkatan hari ke-7 ((istirahat) di Tanggal 25-12

2. Pengangkatan hari ke-6 penciptaan (hewan, ternak, dan manusia) di Tanggal 26-12.

3. Pengangkatan hari ke-5 penciptaan (ikan-ikan, dan burung-burung) di Tanggal 27-12.

4. Pengangkatan hari ke-4 penciptaan (Benda penerang:Matahari, Bulan dan bintang-bintang)) di Tanggal 28-12.

5. Pengangkatan hari ke-3 penciptaan (Daratan dan tumbuh-tumbuhan) di Tanggal 29-12.

6. Pengangkatan hari ke-2 penciptaan (Cakrawala) di Tanggal 30-12.

7. Pengangkatan hari ke-1 penciptaan (hari pada penutupan masa Masehi.) di Tanggal 31-12.
Pengangkatan ini tepat terjadi bila di tahun sisa 5, 11, 22 (tahun biasa), menurut kalender luni solar kreator Allah, karena di bulan Desember nama harinya adalah Jumat, dan di tahun sisa 16 (tahun kabisat) menurut kalender luni solar kreator Allah, karena di bulan Desember nama harinya adalah sabtu,   dan  di bulan Desember ada penambahan 1 hari bila penutupan masa Masehi dilakukan. 
Atau bila menurut kalender internasional (Masehi) kreator WCO, tepat terjadi bila di tahun sisa 6, 17, 23 (tahun biasa) karena di bulan Desember nama harinya adalah Kamis, dan di tahun sisa 28 (tahun kabisat) menurut kalender internasional (Masehi) kreator WCO, karena di bulan Desember nama harinya adalah jumat. dan di bulan Desember ada penambahan 1 hari bila penutupan masa Masehi dilakukan. Atau bila di tahun-tahun sisa lainnya, maka Rapture menyesuaikan pada nama harinya bulan Desember.
Lalu beberapa saat kemudian (hari ke-0, awal mula) iblis akan dibelenggu dan dihancurkan, seketika itu juga akan memasuki tahun baru. Tahun yang kita jalani sepanjang tahun adalah simbol kecil dari masa Millenium (kerajaan damai 1000 tahun) di bumi.

 lebih jelasnya lihat di sini  MASA PENGANGKATAN (RAPTURE) DI AKHIR KESUDAHAN ZAMAN AKHIR

7. Yesus Kristus Pembawa Pengharapan Baru Bagi Semua Manusia

Khotbah dengan Tema:  Yesus Kristus Pembawa Pengharapan Baru Bagi Semua Manusia, lihat dan tonton video ini di link youtube di sini 


Selamat hari Natal 25-12-2023.

Dan m ari kita dengar lagu SELAMAT TAHUN BARU 1 JANUARI 2024, klik di sini  SELAMAT TAHUN BARU


.Tamat.... 






Comments

Popular posts from this blog

Visualisasi Bait Suci (Bait Allah) Ke-3 Dan Mesianik Di Jerusalem

MEMBANGUN RUMAH BERSIFAT ROHANI DI LAHAN SEMPIT

Semangat Roh Kenabian Elia Mengkristalisasi Pada Dua Saksi Terakhir