Contoh KHOTBAH
KHOTBAH
(Oleh: SR. Pakpahan, SST)
Thema/Judul: Miskin di hadapan Allah adalah dasar untuk memperoleh kebahagiaan.
Nats/Ayat utama: Matius 5: 3,
Nats/Ayat pendamping: Kisah Para Rasul 9: 6, Lukas 7: 36-50, Lukas 10: 21
Matius 5:3 (TB) "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Tujuan Khotbah:
1. Memberi pemahaman yang benar kepada para pendengar tentang makna kebahagiaan yang sebenarnya (Makna Makarios).
2. Menyadarkan para pendengar dari buaian tipuan manipulatif dunia ini akan hal hal yang hanya mendatangkan kepuasan/kebahagiaan sesaat, lalu mengambil sikap menerima kebenaran Firman Tuhan yaitu seperti sikap seorang yang miskin hati di hadapan Tuhan untuk memperoleh kebahagiaan sejati yang dari Tuhan.
3. Mengajak para pendengar untuk mengalami hidup yang berbahagia dan bermakna yang dari Tuhan.
4. Memampukan para pendengar untuk dapat menikmati segala kepenuhan berkat yang berasal dari Tuhan oleh karena telah membangun hidupnya di atas dasar 'batu karang' yang teguh yaitu Yesus Kristus Tuhan.
Pendahuluan:
Seseorang yang materialistis, di mata dunia ia mungkin kelihatan lebih bahagia dibanding dengan orang lain, tetapi Sesunggugnya ia hidup di dalam sebuah ilusi karena ia menerapkan konsep yang salah tentang hidup yang berbahagia. Konsep yang salah itulah yang membawa orang tersebut kepada kesia-siaan dan penyesalan.
Lain halnya dengan seseorang yang benar dan baik hati, seorang anak Tuhan yang membangun hidupnya di atas dasar ajaran Yesus Kristus yaitu sebuah konsep yang sejati mengenai apa itu hidup yang berbahagia, orang yang membangun hidupnya di atas dasar batu karang yang teguh yaitu Yesus Kristus Tuhan.
Ajaran Yesus Kristus tentang hidup yang berbahagia adalah: "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya kerajaan Sorga" (Matius 5:3).
Kalimat tanya:
Mungkinkah kita berbahagia jikalau kita miskin?,
Mengapa Yesus Kristus berkata: "Berbahagialah orang gang miskin di hadapan Allah"?.
Kalimat peralihan:
Miskin adalah suatu keadaan yang tidak kita senangi yang kerap kali dihindari semua orang di segala tempat dimana pun. Miskin identik dengan keadaan susah, tidak berdaya, tidak punya apa apa, dan rendah.
Di dunia, semua orang berlomba lomba, adu nasib, pergi pagi pulang petang mencari nafkah demi merobah statusnya dari miskin menjadi mapan karena dalam kemapanan hidup tidak lagi susah, punya kuasa, punya uang dan harta yang banyak sehingga tidak lagi dipandang orang rendah. Berbahagialah orang yang berhasil hidupnya sudah mapan, dan bersedihlah orang yang hidupnya sampai saat ini masih miskin, setidak tidaknya itulah kata dunia.
Tetapi itu semua kontras dengan apa kata Firman Tuhan, apa yang Yesus Kristus ajarkan dalam hikmatNya, IA katakan tentang hidup berbahagia adalah suatu yang berbeda dibanding dengan apa yang dipikirkan orang banyak di otak mereka.
Isi Khotbah:
1. Ide bagian pertama.
Dari Nats kitab Matius 5:3 maka Yesus mulai berbicara dan mengajar, kataNya: "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga"
Sejujurnya perkataan Yesus itu membuat kita heran dan bertanya tanya dalam hati, bagaimana mungkin bisa berbahagia jika kita miskin!?.
Pengertian miskin yang Yesus ucapkan di sini tidak berbicara soal miskin secara materi, kalimat Yesus ini dalam bahasa aslinya (Ibrani) adalah Makarioi hoi ptokhoi to pneumati.
Kata Makarioi betasal dari Makarios yang maknanya adalah sebuah kepuasan yang sejati yang datangnya dari Tuhan, intinya ini adalah kebahagiaan yang sejati.
Istilah ptokhoi menunjuk pada pribadi yang miskin, bahkan menunjuk kepada orang yang mengemis di pinggir jalan, menunjuk kepada orang yang lemah dan tak berdaya, tidak memiliki apa pun dalam dirinya sehingga membuat dirinya bergantung pada belas kasihan orang lain. Namun ketika Yesus menyebut ptokhoi to pneumati, Yesus tidak menunjuk pada seorang pengemis yang berkekurangan secara fisik, melainkan kepada orang yang berkekurangan secara Roh (Rohani).
Jadi, miskin dihadapan Tuhan bukanlah berbicara tentang miskin secara harta benda, tetapi ini adalah sebuah ungkapan yang ditujukan kepada mereka orang orang yang menyadari dari dalam hatinya bahwa mereka sangat membutuhkan pribadi Tuhan. Ini bagaikan seorang pengemis yang menyandarkan hidupnya pada belas kasih Tuhan. Orang yang demikian menyadari sepenuhnya bahwa ia tidak memiliki suatu apa pun yang bisa diandalkannya pada dirinya, dan dia hanya berharap pada belas kasih Tuhan.
a. Uraian Penjelasan Pertama:
Mengapa Yesus berkata: "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah... "
Jawabnya karena merekalah yang akan memiliki Kerajaan Sorga.
Orang yang miskin di hadapan Tuhan, justru akan memiliki harta rohani Kerajaan Sorga. Bila kita mengalami perjumpaan dengan Yesus Kristus itulah kita mendapatkan harta rohani yang tiada tara bandingannya. Seperti Saulus yang bertobat, di tengah perjalanan hidupnya yang tadinya ia hendak membunuh para pengikut Jalan Terang pengikut Yesus Kristus, tapi karena ia berjumpa secara pribadi didatangi Yesus Kristus Tuhan, Dalam kebutaan matanya, ia bertobat dari kejahatannya, surat kuasa yang diterimanya dari pembesar kerajaan Romawi terlepas dari tangannya bahkan mungkin juga pedang dan senjata lainnya yang ia miliki lepas semuanya, ini menandakan dari dirinya ia melepaskan, ia tanggalkan dan membuang semua hal hal buruk dan hal hal yang jahat dari dalam dirinya. Saulus bertobat dan dalam pertobatannya ia patuh dan taat kepada Firman Tuhan Yesus Kristus apa yang dikatakan Tuhan Yesus agar Saulus pergi mendatangi kota Damsyik dan disana ia akan didatangi oleh Ananias seorang Murid Kristus.
Kisah Para Rasul 9:6 (TB) Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kau perbuat."
Dengan hadirnya Ananias Hamba Tuhan yang setia yang dipenuhi Roh Kudus, ia berdoa dan memberi mujizat penyembuhan kepada Saulus dengan menumpangkan tangannya atas Saulus sehingga Saulus dapat melihat lagi dan dipenuhi Roh Kudus Allah. Sehingga namanya bukan lagi Saulus tapi menjadi Paulus, dan ia telah menemukan harta yang nilainya tiada terbandingi dibanding dengan harta uang yang di terimanya dari pembesar Kerajaan Romawi, bahkan lebih dari itu semua ia kemudian menjadi seorang Rasul yang paling tersohor di muka bumi ini untuk menjadi saksi Kristus memberitakan Injil Kerajaan Kristus Yesus Tuhan bagi banyak orang, bagi orang orang yang tertindas, orang orang yang terbelenggu, orang orang yang terhilang, dan orang orang miskin yang mau percaya kepada pemberitaan Kebenaran Injil Sorga bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah yang Maha Tinggi yang telah disalibkan, mati dan dikubur, lalu bangkit pula dari antara orang mati, hidup kembali untuk menjadi Tuhan bagi Ketajaan Sorga dan menjadi penyelamat bagi umat manusia dan dunia ini.
b. Uraian Penjelasan Kedua:
Orang yang miskin di hadapan Tuhan, justru ia akan memiliki harta rohani Kerajaan Sorga. Sekali lagi, miskin disini bukan soal harta benda yang diukur berdasarkan rupiah, melainkan harta rohani hang tidak ternilai harganya.
Yesus berkata: "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga", karena mereka yang sadarlah bahwa mereka membutuhkan Kasih Karunia Tuhan, sedangkan bagi mereka yang sudah merasa mapan di hadapan Tuhan, merekalah yang justru akan kehilangan harta rohani itu.
2. Ide bagian kedua.
Perikop lainnya yang tertulis di Kitab Suci, kisah seorang Farisi bernama Simon Pemuka Agama yang sikapnya sangat kontras jauh berbeda dengan sikap seorang pelacur yang bertobat, di Kitab Lukas 7:36-50. Nats ini menceritakan bagaimana karakter dan sikap hati yang berbeda dari 2 orang manusia dihadapan Tuhan. Kisah yang memberikan ajaran dan hikmat kepada kita dimana Simon sang tuan rumah yang mengundang Yesus ia telah melalaikan apa yang sepatutnya seharusnya ia lakukan dalam menyambut tamunya, apalagi menyambut Yesus sebagai tamu Agung, jika dibandingkan sangat jauh berbeda dengan apa yang dilakukan perempuan (Maria Magdalena) itu dalam penyambutan tamu menurut tradisi Yahudi yaitu kaki tamu harus dicuci oleh tuan rumah, tuan rumah juga harus memberi salam dengan mencium tangan tamunya dan juga mengurapi kepala tamunya dengan minyak wangi, tapi itu semua tidak dilakukan oleh Simon sebagai protokol kesopanan Yahudi dalam menyambut tamu apalagi menyambut Yesus tamu Agung.
a. Uraian Penjelasan Pertama:
Simon menunjukkan sikapnya yang tidak menghormati Yesus, setidak tidaknya ia sebagai seorang rabbi atau pemuka agama yang dihormati banyak orang, Simon tidak berusaha sedikit pun karena dia merasa sudah mapan, ia merasa dirinya seorang pemimpin agama yang disegani banyak orang, ia kaya, ia berkuasa, jadi dia merasa sudah terlalu mapan di hadapan Yesus.
Lain halnya dengan Maria Magdalena yang dari dalam lubuk hatinya terdalam ia mau bertobat hendak mendatangi Yesus. Dalam pertobatannya ia berangkat dari kota asalnya menuju kota lain dimana disitu ada rumah Simon orang Farisi Pemuka Agama itu dan di dalam rumah itu juga ada seorang manusia Roh Pemberi Kasih Karunia yaitu Yesus Kristus yang akan didatanginya itu. Ia berangkat mendatangi kota itu demi mendapat Kasih Karunia Tuhan, sebab sebelumnya sewaktu ia tertangkap basah berbuat zinah, ia didatangi oleh Yesus dan membela dia dari hukuman orang orang banyak, maka inilah saatnya ia yang harus mendatangi Yesus Kristus. (Inilah contoh perlambang fenomena dimana kelak di akhir zaman kesudahan kehidupan ini pada pencurahan Roh Kudus yang gelombang terakhir dimana semua manusia lah yang harus mendatangi Roh Kudus agar Roh Kudus berdiam dalam diri orang yang mampu memasuki pribadi Roh Kudus itu, tidak seperti pencurahan Roh Kudus di gelombang gelombang sebelumnya atau gelombang awal dimana Roh Kudus yang datang dan masuk betdiam dalam diri orang orang percaya. Mampukah Saudara memasuki pribadi Roh Kudus itu yang IA Maha Kudus, sedangkan bila engkau tidak kudus, jangan harap dan jangan katakan 'mampu', engkau pasti tidak mampu sebab tidaklah bisa bertemu 'yang Kudus' dengan 'yang tak Kudus'. Lain halnya yang bila Roh Kudus yang datang dan mau betdiam dalam diri Saudara, seberapa buruk, dan kotor dirimu, bahkan sekalipun engkau banyak dosa, Roh Kudus akan tetap mampu dan mau betdiam dalam diri Saudara bila Roh Tuhan yang berkehendak dan melihat sikap pertobatan hati Saudara yang mau bertobat dan memohon pengampunan dosa dan belas kasih yang dari Tuhan agar Saudara memperoleh Karunia Roh Kudus yang diberi Tuhan. Karena itu persiapkan dirimu (Ready) untuk siap sedia menyongsong kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang ke-2 kali di bumi ini). Semua karunia berkat berkat yang Saudara telah terima selama hidup di dunia akan diminta pertanggung jawabannya (Responsibility) oleh Sorga, sudah Saudara kemana kan berkat-berkat itu, itu harus ditarik kembali ke Sorga, bila Saudara telah katakan 'habis' karena telah diberikan kepada orang orang banyak sebagai buah hasil hidupmu untuk dinikmati orang banyak, maka bebaslah engkau dari penghakiman dari dakwaan iblis si pendakwa ulung itu. Di hari Tuhan hari peristirahatan (Rest) hari yang dasyat itu, sudah kah Saudara mencari pribadi Tuhan pencipta alam semesta yang sesungguhnya siapa DIA itu, dan memanfaatkan hari Tuhan dimana diri Saudara seharusnya kembali segambar dan serupa dengan Penciptamu? Perlengkapi diri kita dengan prinsip 3R tersebut dalam menghadapi waktu semakin singkatnya zaman akhir ini).
Kita kembali ke pokok bahasan, Maria Magdalena dihadapan Yesus, ia merasa tidak memiliki apa apa karena merasa rendah dan sudah biasa direndahkan orang, sering dapat hinaan dari orang banyak. Ia merasa berdosa tentunya, Maria Magdalena merasa dirinya jauh dari rasa mapan, ia merasa miskin di depan orang orang bahkan merasa sangat miskin di hadapan Yesus Kristus. Mengapa demikian?, karena ia menyadari sebagai seorang berdosa ia tidak layak memperoleh kasih karunia, ia merasa sangat kecil dan sangat rendah di hadapan Yesus, layaknya seperti seorang pengemis yang memohon belas kasihan dari orang orang dan dari Tuhan.
Dengan rasa berdosa dan menyesal, Maria Magdalena melakukan pertobatan, ia bertobat dari perbuatannya yang buruk, tetapi Simon melihat itu dengan merasa jijik dan gokil (bego dekil) akan perempuan sundal itu, memandang rendah, sekaligus ia marah dalam hati karena acara mereka terganggu oleh kehadiran perempuan itu. Namun, justru dihadapan Tuhan, karakter dan sikap hati seperti Maria Magdalena perempuan berdosa dan yang merasa miskin itulah yang berkenan kepada Tuhan.
b. Uraian Penjelasan Kedua:
Perempuan itu alias Maria Magdalena faktanya telah melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh Simon. Maria Magdalena membasuh kaki Yesus dengan air matanya, bayangkan air mata yang begitu jernihnya bila dibanding dengan air yang ada di tempayan di dalam rumah Simon, ia membasuh kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya, rambut perempuan ini tandanya mahkota kepala wanita, ia dengan metendah tunduk dan takluk kepada Tuhan. Betapa metendahnya Maria Magdalena, bahkan ia menuangkan minyak wangi yang sangat mahal harganya, semuanya ia tuangkan ke kaki Yesus dan mencium kalinya. ini sebagai tanda bahwa ia menyerahkan sepenuhnya semua hidupnya, semua penghasilan apa yang ia miliki dari sumber daya pekerjaannya sebagai seorang perempuan sundal, dari sumber daya (minyak wangi) yang ia gunakan untuk melonte agar mendapatkan uang, bukan uang tapi Sumber Daya untuk mendapatkan uang itu yang ia berikan semuanya kepada Tuhan sebagai bukti nyata pertobatannya. Ia telah memberi lebih banyak, tidak tanggung tanggung ia memberi Sumber Daya kepada Yesus dibanding jika ia hanya memberi uang penghasilan dari melontenya saja.
Hasil pertobatannya, yang tadinya hatinya hancur dan memohon mohon belas kasihan dari Yesus, yang tadinya ia merasa rendah dan miskin dihadapan Tuhan, akhirnya Maria Magdalena mendapatkan Kasih Karunia Tuhan,
Lukas 7:47 (TB) Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih."
Maria magdalena telah mendapatkan anugerah pengampunan dosa dari Yesus Kristus, Maria Magdalena merasa dirinya tidak lagi rendah sebab ia merasa telah memiliki Kerajaan Sorga.
Lain halnya dengan Simon yang memandang Yesus hanya sebagai tamunya saja, Simon merasa ia sudah mapan di hadapan Tuhan, bahkan ia merasa 'memalukan' karena melihat Yesus mau menerima Maria Magdalena si petempuan berdosa itu. Nyatanya, justru petempuan berdosa (Maria Magdalena) itulah, yang merasa miskin di hadapan Tuhan itulah yang menerima Kasih Karunia Tuhan.
Yesus Kristus adalah Anugerah terindah, Anugerah Sorga yang tiada taranya, harta rohani yang sangat berharga telah didapat kan oleh Maria Magdalena karena ia tahu dan mengenal pribadi Yesus Kristus itu siapa, Maria Magdalena tahu bahwa Yesus adalah seorang mahluk Sorga di bumi yang membawa berita pengampunan dosa bagi manusia dan juga bagi dirinya.
Jadi, orang yang miskin di hadapan Tuhan lah yang mampu melihat dan memperoleh harta rohani sorgawi, sedangkan orang yang merasa mapan di hadapan Tuhan, justru akan merugi akan kehilangan harta rohani. Bahkan bagi mereka yang merasa sebagai orang orang yang telah rohani atau cukup rohani juga akan kehilangan harta rohani sorgawi itu, sebab apa?, sebab mereka yang merasa sudah lama jadi Kristen dan sudah tahu banyak tentang Firman Tuhan, padahal mereka tidak merasa miskin di hadapan Tuhan, bagi mereka tidak akan memiliki Kerajaan Sorga.
3. Ide bagian ketiga.
Selama ini yang menghalangi kita untuk mendapatkan Kasih Karunia Tuhan, atau penghalang untuk mendapatkan harta rohani sorgawi itu adalah rasa mapan di hadapan Tuhan, bahkan merasa pasti mapan yang selama ini kita punya.
a. Uraian Penjelasan Pertama:
Sadar... sadarlah... sadarlah... wahai Saudaraku.
Sebagai anak Tuhan, Saudara dan saya, kita harusnya selalu berada di posisinya Tuhan, kita harusnya berada dalam Kerajaan Sorga, kita masuk ke dalam Sorga bukan karena kita kaya atau miskin, bukan karena kita mapan di hadapan Tuhan, tetapi karena Sorga itu dinyatakan Allah bagi orang orang kecil, bagi orang orang yang selalu merendahkan dirinya di hadapan Tuhan, orang yang demikianlah yang akan mendapat berkat rohani yang dari Tuhan, orang yang demikianlah yang akan mendapat harta sorgawi dan mendapat Sorga.
Lukas 10:21 (TB) Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.
Kesimpulan/penutup:
Orang kecil, orang yang selalu nerendahkan dirinya di hadapan Tuhan, orang yang demikianlah yang akan memperoleh berkat Rohani yang dari Tuhan. Itulah sebabnya kita harus merubah paradigma kita tentang hidup ini.
Tuhan tidak memberikan harta dunia berupa harta dan uang yang banyak, jabatan yang tinggi untuk kita miliki, karena mungkin jikalau kita sudah memiliki itu semua, mungkin kita akan menjauh dari Tuhan, kita akan merasa diri kita sudah mapan dan tidak lagi miskin di hadapan Tuhan Allah.
Bersyukurlah jika kita saat ini masih merasa miskin di hadapan Tuhan, dan tetaplah berdoa agar kita senantiasa miskin di hadapan Tuhan.
Makarios... Berbahagialah jika kita masih bisa menghargai pengampunan dosa dari Tuhan atas diri kita yang berdosa.
Makarios... Berbahagialah jika kita masih bisa merendahkan diri di hadapan Tuhan dan manusia.
Makarios... Berbahagialah jika kita mengalami tantangan hidup yang menguji dan membentuk diri kita agar kita terus merendahkan diri dan merasa miskin di hadapan Tuhan.
Makarios... Makarios... Jika tiba waktunya Tuhan, kita dipercayakan oleh Tuhan akan suatu hal perkara yang lebih besar kepada kita dibanding perkara yang sebelumnya, hati kita akan tetap merendah di hadapan Tuhan dan di hadapan manusia.
M A K A R I O S...
Selamat menjalani hidup berbahagia.
Tuhan memberkati kita... Amin.
Comments
Post a Comment