KECERDASAN KARAKTER MANUSIA {Bagian 1)

 KECERDASAN KARAKTER MANUSIA (Bagian 1) 

Memiliki Tekad dan Hikmat membuat Hidup Sukses

(Oleh: SR. Pakpahan, SST) 


Kita sudah mempelajari Kecerdasan Karya Manusia itu ada 4 buah yaitu Kecerdasan Otak (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ), Kecerdasan Spiritual (SQ), dan Kecerdasan Perilaku atau Attitude (VQ). Untuk lebih jelas mengenai Kecerdasan Karya Manusia itu dapat dilihat dan berkunjung ke situs kami di link ini Kecerdasan Karya Manusia

Sekarang kita akan mempelajari Kecerdasan Karakter Manusia yang juga ada terkombinasi dari 4 buah jenis karakter dalam ke-khusus-annya, sebagai contoh masalah karakter manusia di dunia kerja ada 4 jenis karakter yang berperan penting dalam membentuk kecerdasan pelakunya yaitu:

1. Karakter Good (CG) ------ Berbuat baik

2. Karakter Love (CL) ------ Mencintai

3. Karakter Paid (CP) ------- Menghargai/dihargai

4. Karakter Need (CN) ------- Membutuhkan/Dibutuhkan.

Sebagaimana defenisi Kecerdasan (Inteligensi) dalam hal ini Kecerdasan Karya Manusia yang cukup beragam didalilkan oleh para ahli, salah satunya bisa didefenisikan Kecerdasan Karya Manusia itu adalah suatu kemampuan, bakat, dan ketrampilan manusia untuk berpikir, mengolah informasi, belajar dari pengalaman, beradaptasi, mengambil keputusan, dan mengkombinasikan satu sama lainnya untuk memecahkan persoalan atau permasalahan hidup yang sedang dihadapi, dan daya menyesuaikan diri pada keadaaan baru dengan menggunakan alat-alat berpikir, emosi, spirituil, dan attitude menurut tujuannya. 

Segambar dengan itu pula lah defenisi dari Kecerdasan Karakter Manusia adalah suatu kemampuan, kebajikan, dan kematangan moral manusia dengan menggunakan seperangkat  budi pekerti seperti berupa baik, cinta, harga, butuh, dan tidak tertutup kemungkinan kombinasi satu sama lainnya dalam mempertahankan tujuan yang telah tercapai,  dan daya  kekuatan memecahkan persoalan atau permasalahan ekspresi hidup yang sedang dihadapi untuk perubahan hidup menjadi hidup baru. 

Meskipun ada perbedaan pendapat dan konsep para ahli tentang Kecerdasan Manusia, baik itu di Kecerdasan Karya maupun di Kecerdasan Karakter, namun pada umumnya para ahli sepakat bahwa masing-masing individu memiliki skor inteligensi (kecerdasan) yang berbeda-beda, karena itu setiap individu juga tidak sama kemampuannya dalam memecahkan persoalan atau permasalahan hidup yang dihadapi. 

Untuk mengetahui perbedaan Inteligensi (Kecerdasan) tersebut, maka diperlukan sebuah test Inteligensi, khusus untuk pemecahan permasalahan karakter manusia diperlukan suatu pelayanan konseling. Contoh Test Kecerdasan Karya Manusia dapat dilihat dan berkunjung ke situs kami di link ini Test Kecerdasan Karya Manusia. 

Setiap dalam test, baik itu test Kecerdasan Karya maupun test Kecerdasan Karakter atau layanan konseling, pengadaannya, penggunaan, dan hasilnya harus dilakukan dengan hati-hati, karena test Kecerdasan Karya bukan memberikan ukuran kecerdasan yang pasti bagi seseorang dan bukan hal yang serba menentukan, maka sebaiknya jangan dipakai sebagai satu-satunya tolok ukur kemampuan, melainkan harus mengkombinasikannya dengan menggunakan instrumen pendidikan lainnya, dan karena test Kecerdasan Karakter atau layanan konseling bukanlah sepihak tetapi melibatkan konselor (orang yang menolong dan membimbing) dan konseli (orang yang mengalami permasalahan) oleh Roh Kudus untuk menyingkapkan hal-hal yang tidak benar dan menuntunnya kepada kebenaran. Konselor bukanlah seorang pengambil keputusan, tetapi membantu konseli agar dapat mengeksplorasi, menemukan, dan menyadari apa yang terjadi dengan dirinya. 

Keberhasilan suatu layanan konseling dapat diukur dari 4 hal pribadi konseli, yaitu:

1. Konseli mampu melihat permasalahannya dalam konteks yang berbeda yaitu di dalam perspektif yang baru. 

2. Konseli memperoleh pengertian yang lebih mendalam akan permasalahan dalam hubungannya dengan Tuhan. 

3. Konseli mendapat pembekalan pola respon baru dalam menghadapi masalah-masalah lamanya. 

4. Konseli memiliki respon yang baru dan efektif terhadap pribadi-pribadi yang bermasalah dengan konseli. 

Unsur Kecerdasan Karakter di Dunia Kerja Menurut Filosofis PMD

Ada 4 unsur karakter di dunia kerja yaitu Good (G), Love (L), Paid (P), dan Need (N) yang dikombinasikan satu sama lain menurut tujuan dan manfaatnya, seperti tergambar pada bagan PMD berikut:

Dari Bagan tersebut di atas, menjelaskan karakter Good dan Paid sebagai Penentu Karakter di dunia kerja, sedangkan karakter Love dan Need sebagai Pendamping atau bukan penentu, dimana karakter Love mendampingi karakter Good, sedangkan karakter Need mendampingi karakter Paid.  Karakter Good dan Love inilah yang menyimbolkan belahan terang (siang) bumi, dengan kata lain karakter Good dan Love sebagai inside (sisi dalam) karakter yang dipengaruhi oleh atau membentuk tekad dari pelakunya. Sedangkan karakter Paid dan Need menyimbolkan belahan gelap (malam) bumi, atau dengan kata lain karakter Paid dan Need sebagai outside (sisi luar) karakter yang dipengaruhi atau harus dihadapi dengan hikmat dari pelakunya. 

Good sebagai penentu terbesar karakter, dan Paid penentu kecil karakter. Good inilah yang menyimbolkan matahari (benda penerang besar) dan Paid menyimbolkan bulan (benda penerang kecil). 

Karakter Good bersifat menginvert karena Good adalah karakter terawal yang dapat dicontrol, keadaannya tetap, dan bergantung kepada respon pelakunya dalam mempengaruhi lingkungan dunia kerja. Bila karakter Good diaktifkan dari A-Z dalam dunia kerja, maka karakter Need aktif dari Z-A dalam bagian partialnya. Karakter Need adalah karakter yang paling kecil yang bersifat menginvert dari Good karena Need tidak dapat dicontrol, keadaannya tidak tetap (selalu berubah) dan dipengaruhi oleh hikmat dari pelaku kerja di dunia usaha. 

Good cenderung dipengaruhi oleh alat pikir (otak), Love cenderung memakai hati, Paid memakai spiritual, dan Need dipengaruhi oleh perilaku dari pelaku kerja di dunia usaha atau di dalam suatu pelayanan pekerjaan Tuhan yang dilakukan. 

Pengkombinasian atau gabungan beberapa karakter dari Good, Love, Paid, dan Need dapat dilakukan satu sama lain dengan urutan yang benar melihat sifat dan tujuan pembentukan kombinasi karakter dengan susunan yang teratur Good – Love – Paid – Need agar pekerja dalam hidupnya menghasilkan buah. Buah karakter di dunia kerja itulah yang bermanfaat yang dapat diteladani atau dinikmati semua orang untuk saling melengkapi pertumbuhan diantara anggota-anggota tubuh Kristus sebagai wujud talenta (karunia) oleh Roh Kudus. Sehingga di dunia kerja seorang pekerja yang bekerja di ladangnya Tuhan, ia harus bekerja keras, rajin, dan displin dengan menggunakan kecerdasan karakter Good – Love – Paid – Need yang ia miliki disamping Kecerdasan Karyanya. 

Pengkombinasian unsur karakter di dunia kerja atau dalam pelayanan pekerjaan Tuhan dapat dilakukan untuk menghasilkan suatu keinginan baik yang diharapkan dari 2 karakter, 3 karakter, atau 4 karakter dari Good, Love, Paid, dan Need tersebut, seperti berikut ini:


1. Penggabungan 2 karakter: Good dan Love inilah yang disebut dengan Passion. 

Passion adalah Perbuatan baik, hasrat suka dan cinta sesorang melakukan sesuatu aktivitas/pekerjaan atau karya cipta yang berguna untuk orang banyak. 

2. Penggabungan 2 karakter: Good dan Paid inilah yang disebut dengan Profesi. 

Profesi adalah pekerjaan atau aktivitas rutin dan kontinu yang dilakukan seseorang dengan baik dan dari hasil pekerjaannya itu ia mendapat upah atau bayaran sebagai reward dari jerih payahnya. 

3. Penggabungan 2 karakter: Love dan Need inilah yang disebut dengan Mission. 

Mission atau Misi adalah prioritas, metode, atau nilai-nilai kerja yang menjadi landasan untuk memberi petunjuk garis besar dalam mewujudkan sebuah visi, dan usaha pekerjaan itu dilakukan dengan cinta untuk menghasilkan buah pekerjaan yang baik yang dibutuhkan orang banyak. 

4. Penggabungan 2 karakter: Paid dan Need inilah yang disebut dengan Lapangan Kerja. 

Lapangan kerja adalah tempat bagi seseorang bukan hanya sekedar mencari nafkah (bekerja) untuk memenuhi kebutuhan pokoknya, tetapi lebih dari itu adalah bagian dari usaha untuk mengisi masa hidupnya agar lebih bermakna dari sebelumnya. Bekerja adalah panggilan hidup manusia dalam pelayanan pekerjaan Tuhan. 

Seseorang dapat bekerja dengan baik dan sukses dalam pekerjaannya atau dalam pelayanan pekerjaan Tuhan dan menghasilkan buah, bila ia memiliki tekad dan hikmat dalam menekuni pekerjaannya. 

5. Unity character atau penggabungan satu kesatuan dari 4 karakter: Good, Love, Paid, dan Need inilah yang disebut dengan Visi. 

Visi adalah impian, cita cita, atau nilai inti dari keinginan sekelompok orang dengan pandangan yang jauh ke masa depan demi mencapai sebuah tujuan yang diinginkan. 

Visi dan miisi memiliki perbedaan, dimana misi adalah penyebab, dan visi adalah efek dari penyebab tersebut. Sebuah misi merupakan sesuatu yang harus dicapai, sedangkan visi merupakan sesuatu yang harus dikejar untuk mencapai apa yang dimaksud dalam misi tersebut. 

Meskipun Visi dan misi memiliki perbedaan, namun misi dan visi merupakan satu kesatuan yang harus seiring sejalan. Misi yang tepat berfungsi sebagai penyaring untuk memisahkan apa yang penting dan apa yang tidak, menyatakan dengan jelas sasaran manakah yang dituju dan bagaimana cara menyediakan sumber daya, serta mengomunikasikan orientasi atau arah organisasi tersebut menuju.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa visi adalah bayangan dan cara kita melihat gambaran suatu tujuan pada masa depan, sedangkan misi adalah cara dan langkah langkah yang bisa kita lakukan saat ini juga demi mewujudkan visi yang sudah direncanakan.

Contohnya:

Visi Kerajaan Sorga: Semua untuk satu (hal apapun semua yang baik benar, kudus, dan mulia untuk Tuhan), Langit baru bumi baru.

Passion Kerajaan Sorga: Pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib, Kebangkitan Yesus Kristus, Pencurahan Roh Kudus bagi orang percaya. 

Profesi di Kerajaan Sorga: Pelayan Tuhan, Pelayan Pekerjaan Tuhan. 

Misi Kerajaan Sorga: Penyelamatan umat manusia dan dunia, Amanat Agung Yesus Kristus. 

Lapangan kerja di Kerajaan Sorga: Ladangnya Tuhan, Pemberitaan Injil (Memenangkan jiwa-jiwa bagi Kristus Yesus Tuhan) 

Dari bagan PMD tersebut, bila seorang pekerja (si A) dalam kesendiriannya (diri sendiri) maka di dalam dirinya memiliki Kecerdasan Karakter yang memuat 4 karakter yaitu Good (G), Love (L), Paid (P), dan Need (N) bersama dengan Kecerdasan Karyanya untuk menghasilkan suatu karya cipta yang berguna bagi orang banyak. Sedangkan bila ia bersama dengan orang lain {si B) maka bagian diri si A pada sisi karakter Love (L) dan Need (L), sedangkan orang lain sesamanya itu (si B) yang di dalam diri si A, si B berada pada sisi karakter Good (G) dan Paid (P), oleh karena itu seseorang (si A) harus berbuat baik kepada sesamanya dan membayar hal hal baik dan yang berguna yang telah diperbuat sesamanya itu (si B) bagi orang banyak terlebih bagi diri si B, hal inilah benar seperti apa yang disabdakan Yesus Kristus di Kitab Markus 12:31 (TB)  Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."

Memang dengan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dan lebih baik dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan yang kita berikan, inilah sifat berbelas kasih kepada orang lain. 


Bersambung... Ke Panggilan Hidup Dalam Dunia Kerja. 




Comments

Popular posts from this blog

Visualisasi Bait Suci (Bait Allah) Ke-3 Dan Mesianik Di Jerusalem

MEMBANGUN RUMAH BERSIFAT ROHANI DI LAHAN SEMPIT

Semangat Roh Kenabian Elia Mengkristalisasi Pada Dua Saksi Terakhir