PARADIGMA PERTOBATAN (Bagian 4)

PARADIGMA PERTOBATAN (Bagian 4

(Oleh: SR. Pakpahan, SST) 


Pertobatan Membawa Diri Dari posisi bermasalah menjadi di posisi Tuhan

Orang yang berdosa dan tidak bertobat, maka orang tersebut ada di posisi bermasalah. Ia berada di tempat yang tidak dikenan Allah, ia di tempat perlawanan atau d luar Kerajaan Sorga yaitu di tempat kegelapan tanpa kehidupan. Orang berada di posisi bermasalah ini karena ia telah berbuat salah dan dosa dari pelanggatan semua hukum, baik hukum sorga, hukum moral, maupun hukum alam. Ia berbuat fasik yang menyakiti hati Tuhan yang akan berakibat hidupnya menuju kebinasaan. 

Tuhan dan penghuni sorga akan bersuka cita bila orang berdosa yang berada di posisi bermasalah ini kembali ke jalan yang benar dan lurus di jalan terang sorga. 

Mazmur 1:1-3 (TB)  (1) Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, (2) tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. (3) Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. 

Bila kita ada di posisi Tuhan, maka Tuhan akan ada di posisi kita juga, Tuhan akan membela kita dan kemenangan sudah akan dijamin oleh Tuhan, sebab jika tidak maka membuat kita tidak akan pernah melihat mujizat Tuhan dalam hidup kita. 

Jika kita mau berada di posisi Tuhan dimana Tuhan berada, maka kita harus tinggalkan beban dan dosa yang merintangi, dan berlomba lomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. 

Ibrani 12:1-2 (TB)  (1) Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. (2) Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. 

Jika ada Tuhan di posisi kita dan kita ada di posisi Tuhan, ini memungkinkan kita untuk tidak berbuat dosa, kita tidak mampu lagi berdosa karena ada kekuatan yang menolong yang berasal dari Tuhan sebab kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Beban dan dosa yang merintangi hidup kita harus kita tinggalkan agar kita tetap bertumbuh dalam iman di posisi Tuhan menuju kesempurnaan. 

Beban terberat yang dipikul oleh manusia adalah dosa, Beban adalah sesuatu yang membuat kita lambat untuk bergerak maju. Contoh beban adalah seperti :

- kemalasan: akibat kemalasan kita akan sulit menolong dan berbagi dengan orang lain. 

- Kebiasaan buruk: akibat melakukan hal-hal buruk akan merintangi kehadiran Tuhan dalam hidup kita. 

- Stress, kuatir, cemas, bimbang, depresi

- Dan lain-lain. 

Dosa sebagai beban paling terberat adalah segala sesuatu dari pelanggatan semua hukum. Segala daftar dosa yang membuat kita ada di posisi bermasalah, bukan di posisi Tuhan, adapun dosa-dosa tersebut terdaftar di kitab Galatia 5:19-21 (TB)  Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu — seperti yang telah kubuat dahulu — bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. 

Orang yang hidup dengan dosanya membuat hidup dirinya menjadi sampah yang tidak berguna lagi dan siap untuk dimusnahkan. 

Dari nats kitab Ibrani 12:2 mengajak kita untuk meninggalkan atau menyingkirkan segala beban dan dosa dengan mata yang tertuju selalu kepada Tuhan. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah, oleh karena Allah menunjukkan kasihNya kepada kita agar kita memperoleh keselamatan. Roma 5:8-9 (TB)  (1) Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. (2) Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.

Jika orang tetap membangkang dan bercokol di posisi bermasalah, dan tidak mau berupaya membawa dirinya ke posisi Tuhan, maka Tuhan tetap menunjukkan kasihNha kepada orang tersebut. Ada 4 (empat) cara Tuhan membawa seseorang berada di posisinya Tuhan atau di posisi Mujizat, yaitu

1. Tuhan mendidik dan mengajar orang yang dikasihiNya (Ibrani 12:5) 

Ibrani 12:5 (TB)  Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;  

Jangan anggap enteng didikan Tuhan, dapat memberi pengertian bagi kita yaitu jangan anggap enteng didikan dan ajaran Tuhan kalau kita disuruh membaca Firman, mencatat khotbah, merenungkan Firman, dan melakukan Firman Tuhan. 

Dari Firman Tuhan yang dikhotbahkan seorang hamba Tuhan, hanya ada 2 persen rhema yang kita dapatkan bila kita mengingatnya hanya karena pendengaran saja. Bila dari mendengar dan mencatat Firman maka akan bertambah 8 persen menjadi 10 persen. Bila kita mengingat Firman dari karena mendengar, mencatat, dan melakukannya, maka akan bertambah 50 persen menjadi 60 persen. Tetapi kita akan mampu 100 persen mengingat Firman Tuhan bila kita mendengar, mencatat, melakukannya, dan berbagi/share Firman dengan orang lain meski sekalipun lewat penderitaan kita alami dan agar orang lain berada di posisi Tuhan. Kita praktekkan prinsip 5 kuat pegang Firman yaitu membaca, merenungkan, mencatat, melakukan, dan berbagi/share Firman Tuhan. 

2. Tuhan mengingatkan kita agar kita selalu ada di posisi Tuhan atau di posisi mujizat. 

Ibrani 12:5 (TB)  ... dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;  

Kita jangan putus asa apabila ada warning atau peringatan dari Tuhan. 

3. Tuhan menghajar orang yang dikasihiNya 

Ibrani 12:6 (TB)  karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." 

Tuhan menghajar kita artinya Tuhan memberi pukulan yang lebih keras kepada kita dibanding dari sebuah warning/peringatanNya apabila kita tidak mau dididik dan diajar oleh Tuhan. 

4. Tuhan menyesah orang yang diakuiNya sebagai anak. 

Ibrani 12:6 (TB)  ... dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.

Jangan membangkang dan melawan perintah Tuhan jika kita adalah anak anak Tuhan. Jika kita tidak mau dididik dan diajar Tuhan, lalu kita akan diperingatkanNya, jika kita tidak mau diperingatkan Tuhan, lalu kita akan dihajarNya, dan jika tidak mau dihajar juga maka kita akan disesah olehNya. 


Lebih lanjut lihat : Pertobatan Lebih Lanjut

(... Tamat) 

Comments

Popular posts from this blog

Visualisasi Bait Suci (Bait Allah) Ke-3 Dan Mesianik Di Jerusalem

MEMBANGUN RUMAH BERSIFAT ROHANI DI LAHAN SEMPIT

Semangat Roh Kenabian Elia Mengkristalisasi Pada Dua Saksi Terakhir